∘₊✧ 𝙥𝙚𝙙𝙪𝙡𝙞 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙜𝙚𝙣𝙜𝙨𝙞 ✧₊∘

176 22 2
                                    

01.34

jam menunjukkan pukul 1 dini hari, itu berarti sekarang para makhluk hidup masih tertidur pulas bukan?

namun berbeda dengan arlan.

anak itu di jam segini baru akan tidur, yup benar ia begadang lagi-lagi untuk belajar. tidak ada yang tahu ia begadang.

jika ada yang tahu itu, udah habislah perpustakaan miliknya disita sebulan oleh alan.

ya gimana lagi? ni anak batu bet anjir, di kasih tau kagak denger. masuk telinga kanan keluar telinga kiri

contoh adik yang tidak patut di contoh, niatnya bagus mau belajar tapi jangan sampai lupa waktu juga lah bambang.

"hooaammm.. cape juga"

ia menolehkan kepalanya ke belakang melihat sang kembaran sudah tertidur pulas "Aksa juga udah tidur, gimana dong?"

dalam pose berpikir arlan memikirkan cara agar ia bisa tidur dengan nyaman, tapi bagaimana?

"ahaa! aku tahu" sebuah ide muncul di benak cerdasnya, apalagi yang akan ia lakukan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

di waktu yang sama namun berbeda kamar.

pemilik kamar dengan netra shappire itu terbangun tengah malam karena rasa haus menyerang tenggorokannya.

sebelum beranjak dari tempat tidur, ia sempatkan untuk memeriksa kembarannya yang sedang tidur

aman, avin sudah nyenyak.

mengapa demikian? sedari tadi avin terus saja bermimpi buruk hingga baru tertidur jam 23.56

"huh.. aman, avin udah ga mimpi buruk lagi" monolognya seraya berdiri perlahan dari ranjang menuju ke dapur.

dengan langkah gontai nya karena masih ngumpulin nyawa ia turun kebawah menuju dapur, namun netra nya menangkap lampu dapur yang masih menyala dan samar-samar terdengar suara ricuh dari sana

'𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘪𝘪𝘯 𝘭𝘢𝘮𝘱𝘶, 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪.. 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶..'

evan perlahan masuk ke dapur dan menangkap sosok yang sangat ia kenali sedang berkutat dengan air yang mendidih

ia mendekati nya perlahan dan..

"ngapain malem-malem gini di dapur? begadang?"

"EH?!! AYAMNYA ARSEN MATI!!"

"sttttt"

evan membungkam mulut makhluk yang lebih muda darinya dengan 1 tangannya lagi membuat pose jangan berisik.

"jangan berisik lagi pada tidur" ucapnya seraya melepas bungkaman tersebut

"ishh iya, maaf"

"ngapain malem-malem gini? begadang lagi 𝙖𝙧𝙡𝙖𝙣?" yup yang begadang itu arlan si bungsu Bimantara

ni anak hobi bet begadang ampe tu kakak kakaknya cape sitain buku-buku miliknya

orang lain yang disita handphone lah ini buku, aneh bet

"hehehe sorry, janji deh ga lagi" balas arlan sedikit terkekeh canggung dan menunjukkan pose kedua jarinya di angkat

"ngapain rebus air? kan ada dispenser? mau buat susu hangat?" pertanyaan bertubi-tubi arlan dapatkan dari kakak keduanya

Brothers Elemental Siblings [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang