Brothers Elemental Siblings [ On Going ]

∘₊✧ 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧𝙖𝙣 ✧₊∘

𝙝𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜

𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣

∘₊✧──────✧₊∘

"serius bang?!!" seru semuanya terkejut

"kapan abang bohong?"

'padahal mah sering bohong, gamau ngaku aja itu mah' evan menggerutu di dalam lubuk hatinya

"ishhh!! abang mulutnya ember banget sih?!! kembaran siapa kamu bang?!!" tanyanya sambil mencebikkan bibirnya pada sangat abang yang terlihat tidak peduli

avin yang melihat ekspresi itu menahan gelak tawanya, aduhai adik siapa sih ini?!! pingin di karungin rasanya "kembaran siapa? kembaran kamu lah"

"ga aku ga punya kembaran!"

"ga nganggep nih?"

"GA!"

"ok ga ada uang jajan"

"IDIHH?!!!"

mendengar penuturan dari sang kembaran membuatnya terkejut tak terima. niatnya ingin memukul sang kembaran tapi ia urungkan kala melihat tatapan tajam dari seseorang.

'njir singa ngamuk. selamat lo vin kalo ga udah gw bawa balon buat lo, ngeselin banget bangkee!!'

"ekhem" deheman seseorang membuyarkan semua orang yang telah mematung melihat perkelahian duo sulung

"hehehe sorry.." balas semua kecuali avin yang hanya menatap datar "udah ah makan, berantem terus panci melayang"

"siap kanjeng alan"

sementara ada 2 orang yang saling melempar pandangan yang tak bisa di artikan. eh ralat mereka telepati

'gw mimpi apaan barusan dapet abang kek mereka?'

'hushh.. lo mau di lempar panci ha?!'

'ya mangap, cuman ga nyangka aja sifat mereka kek bukan kembar'

'minimal sadar diri ya'

'bomat ah yang penting banyak cuan, sengklek dikit ga ngaruh'

'cot lah'

"minimal kalo telepati ngomongin orang jan di depan orangnya"

"EH?!!"

↻ ◁ II ▷ ↺

"njir gila bang avin tau kita telepati?!!" ucap arsen saat mulai memasuki kamar miliknya dan duduk di salah satu kursi belajar

sedangkan sean yang mendengar hanya membuang nafas gusar "dia kan kembar juga jadi pasti bisa rasain lah, emang kita doang yang bisa telepati? duo bungsu aja pasti bisa"

"iya ya.. berarti cuman mas alam doang yang gabisa kan?"

"tumben pinter"

"ck.. serba salah gw di mata lo" pasrahnya sembari berdiri di depan sean yang sedang melamun "jangan ngelamun, kerasukan ntar"

sean yang merasakan sentuhan di pundaknya akhirnya tersadar "hm"

"eh gw baru tau"

"apa?"

arsen sengaja memberi jeda dan..