keluarga

36 8 1
                                    


    Pagi hari yang indah di istana red moon pack di sibukan dengan banyak kegiatan pagi seperti para pelayan yang sedang sibuk memasak di dapur istana menyajikan makanan untuk alpha dan luna mereka. Meskipun mereka seorang werewolf tetap saja mereka memakan daging dagingan yang sudah di masak dengan beberapa buah dan sayuran sebagai pendamping nya.

   Emilia terbangun dari tidur nya ketika merasakan sinar matahari mengenai wajah cantikny, ia mengusap mata nya sebentar sembari bangun dari posisi tidur nya dan bersandar pada kepala ranjang.

"Selamat pagi luna" ujar seorang pelayan sembari menundukan setengah badan nya.

"Ya pagi" jawab emilia sembari mengumpulkan nyawa nya. Emilia melihat sekeliling kamar nya dan ia baru menyadari kalau wilder tidak ada di kamar mereka.

"Di mana alpha wilder?" tanya emilia kepada pelayan perempuan itu.

"Elder pergi sejak tengah malam tadi luna, gamma atlas mengatakan wilayah timur pack red moon pack telah di serang oleh rouge" jelas pelayan itu.

    Emilia menyeryitkan dahi nya "Rouge? mengapa harus elder yang turun tangan langsung menghadapi rouge bukan kah mereka hanya serigala liar biasa yang menginginkan tempat tinggal?" tanya emilia penasaran.

"Ini berbeda luna ada seseorang yang mengendalikan rouge itu dengan sihirnya ini bukan kejadian pertama kali nya bagi red moon pack" jelas pelayan itu.

     Mendengar penjelasan dari pelayan tadi emilia sangat mengkhawatir kan keadaan alpha nya meskipun ia tau wilder tidak mudah di kalahkan terlebih lagi dia adalah pemimpin dari pack terbesar klan serigala.

"Apakah wilder akan baik baik saja?" tanya emilia dengan nada cemas.

Pelayan itu tersenyum kecil mendengar nada khawatir luna mereka terhadap sang alpha.

"Tentu saja luna!. Elder bukan seseorang yang lemah" jawab nya sembari tersenyum. Emilia sedikit lega mendengar nya.

"Mari luna saya akan membantu anda bersiap dan mengantar anda ke meja makan untuk memulai sarapan pagi ini" ujar pelayan tersebut.

Emilia langsung bangkit dari tempat tidur nya menuju kamar mandi dan membiarkan pelayan tadi menyiapkan pakaian nya untuk hari ini.

Selesai dengan aktivitas mandi dan bersiap nya emilia turun ke bawah dengan di temani pelayan yang sejak tadi membantu nya bersiap. Sesampai nya di meja makan terlihat beta rian yang berdiri di samping tempat duduk sang alpha, melihat kedatangan sang luna beta rian segera menundukan setengah badan nya memberi hormat.

"Selamat pagi luna" ujar beta rian.

"Pagi beta" jawab emilia.

"Apakah kamu tidak ikut mendampingi elder berperang?" tanya emilia 

"Elder menugaskan saya untuk menjaga keamanan istana dan juga luna" jawab beta rian dengan sopan.

"Bukan kah akan banyak prajurit di istana? dia lebih membutuhkan mu di sana" jawab emilia.

"Elder akan baik baik saja luna sudah ada gamma atlas yang mendampingi nya, luna lebih membutuhkan penjagaan di istana" jelas beta rian.

   Mendengar penjelasan beta rian emilia hanya menganggukan kepala nya dengan pelan dan mulai duduk di kursi nya untuk menyantap sarapan nya,

"Kalian berdua duduk lah dan makan bersamaku" ajak emilia kepada beta rian dan pelayan perempuan tadi.

   Sedangkan beta rian dan pelayan itu hanya tersenyum canggung mendengar ajakan sanf luna, sesungguhnya mereka sangat tidak berani untuk duduk dan makan di meja yang sama dengan sang luna.

MY LUNA (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang