bertemu

14 1 0
                                    

"Hey bangun bangun!!!.."

Emilia perlahan membuka kelopak mata nya ketika merasakan seseorang mengguncang guncang tubuh nya. Ia mencoba bangun dari posisinya namun sayang tubuhnya sangat lemas dan juga ia merasakan nyeri yang hebat di kepala nya.

"Makan lah" ujar seorang wanita yang mengenakan pakaian pelayan.

Emilia hanya terdiam menatap makanan yang di bawakan oleh wanita itu dan enggan memakan nya.

"Aku tidak lapar".

PRANG....

Pelayan wanita itu membanting piring nya ke arah emilia.

"Dasar sialan sudah baik hati aku mengantarkan makanan kepada mu dan kau menolak nya. Dasar tidak tau diri cih!!" murka pelayan itu.

"Aku tidak menyuruhmu mengantarkan nya padaku!" jawab emilia datar.

Mendengar perkataan emilia barusan pelayan wanita itu melipat kedua tangan nya di depan dada seraya memandang remeh kepada emilia.

"Baiklah kalau kau tidak mau makan lagipula bukan urusan ku juga jika kau mati disini karena kelaparan" ujar pelayan wanita itu dengan sinis.

Lalu pelayan wanita itu pun beranjak pergi meninggalkan emilia di ruangan bawah tanah itu sendirian.

Tak lama setelah pelayan itu pergi seseorang masuk kembali. Emilia mengeryitkan dahi nya bingung ketika seorang pria masuk ke dalam ruangan bawah tanah tempat ia di kurung. Lelaki itu menundukan setengah badan nya dengan hormat ketika berhadapan dengan emilia.

"Selamat pagi luna" ujar nya sembari membungkuk hormat.

"Alpha georgino meminta luna bergabung di meja makan untuk sarapan bersama" lanutnya.

"Tidak perlu aku tidak lapar" jawab emilia singkat.

"Maaf luna tapi sebaiknya luna tidak menolak ajakan alpha georgino sebelum alpha marah"

Emilia maju selangkah lebih dekat dengan lelaki itu ia menatap wajah lelaki itu dengan tatapan tajam nya. Sisi lain dari diri nya marah ketika lelaki di depan nya mengatakan bahwa ia harus mengikuti kemaua georgino.

"Sangat tidak sopan!" cibir emilia.

"Memangnya siapa georgino kenapa aku harus menurut pada nya? kalian lupa kalau status ku lebih tinggi dari kalian aku berhak menolak ajakan georgino!" tekan emilia. Ntahlah keberanian dari mana yang ia dapat sehingga mampu mengeluarkan kata kata sarkas seperti itu.

Sedangkah pria yang berdiri di hadapan emilia terdiam dengan badan kaku mendengar ucapan sarkas emilia tubuh nya dengan secara tidak sadar meluruh bersujud di hadapan emilia.

"Ampun luna maaf kan ketidak sopanan saya, saya hanya melaksanakan apa yang alpha georgino suruh" ujar nya dengan suara bergetar. Ia merasakan aura yang di keluarkan oleh emilia sangat mendominasi sehingga ia berlutut tanpa sadar.

Tentu saja emilia memiliki aura yang mendominasi siapapun yang berada di bawah nya, jangan ragukan status nya sebagai luna pasangan dari elder. Meskipun ia dan wilder belum melakukan penyatuan darah tetapi tetap saja status nya adalah seorang luna.

DUARRRR....

Tiba tiba terdengar suara ledakan yang sangat besar di halaman kerajaan milik georgino. Lalu tak lama emilia mendengar kericuhan dan suara gesekan pedang yang saling beradu.

"Wilder" guman emilia pelan.

Brakk...

Pintu penjara bawah tanah terbuka dengan kencang lalu emilia melihat georgino masuk dengan terburu buru. Dengan cepat georgino membuka gembok yang mengurung emilia di balik besi besi kuat itu.

MY LUNA (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang