Blood, Sweat, and Tears by Nasuga

55 13 88
                                    

"Blood, Sweat, and Tears"
penulis: Nasuga

꧁💜꧂

SEORANG wanita yang tengah hamil besar, berlari dengan susah payah di tengah jalan berbatu, wanita itu berlari dengan berderai air mata dan luka di sekujur tubuh nya.

"Hiks... Ku mohon siapapun tolong aku... Hiks.. Akkhh.. "

Rasa sakit di area perut nya kini terasa kembali, sesekali wanita itu menoleh ke arah belakang, takut jika ada yg mengikuti nya. Wanita itu masih terus berlari dengan pelan menghindari seseorang yang mencoba menangkap nya, seolah-olah gerombolan pria kekar itu semakin mendekat ke arah nya.

"Bertahan sayang... Mommy mohon sayang" ujar nya sambil mengelus pelan perut buncit nya itu.

Hingga suara pekikan seorang pria kekar dengan beberapa gerombol orang yang membawa senjata api.

"HEI, WANITA SIALAN ! .... BERHENTI..! "

Sontak saja wanita itu kembali berlari, dengan susah payah menyeimbangkan diri agar tidak terjatuh. Kaki putih tanpa alas wanita itu menapaki kawasan perumahan desa terpencil.
Awal nya wanita itu ragu, namun mendengar bunyi tembakan jarak jauh membuat nya, melangkah tanpa pikir panjang.

DOR

DOR

Dua kali suara tembakan nyaring itu, sontak membuat satu penghuni rumah sederhana yang berpagar besi itu keluar satu persatu. Membuat sang wanita yang di kejar pun melesat mencoba  meminta perlindungan dari salah seorang wanita tua yang berdiri di depan pagar rumah.

"Ku.... Mohon... Hahhh.... Hahhh... Ku mohon selamat kan aku dan anak ku... Hah..... Hiks... " ujar wanita itu terduduk sambil menangis dengan nafas yang tersengal akibat terlalu banyak berlari.

Wanita tua itu seontak membuka pagar menatap sekeliling, lalu menatap wanita muda yang tengah hamil tua dengan gaun putih kotor disertai bercak darah, seluruh tubuh wanita itu terdapat luka lecet dan kaki wanita itu pun tampak terkilir.

"Mari berdiri Nona... Dan Ayo masuk" ujar wanita tua itu sambil membopong nya memasuki rumah itu.

Setelah menutup rumah dan jendela dengan rapat, wanita tua itu mencoba mengintip. Sontak saja ia terkejut kalau beberapa pria kelar bersenjata melewati depan rumah nya, dan berkeliaran seolah tengah mencari sesuatu. Namun teringat wanita muda yang meminta pertolongan nya tadi, kini ia tahu penyebab nya. Setelah memastikan orang-orang di luar sana telah pergi, wanita tua itu pun melangkah menghampiri seseorang yang telah dirinya tolong tadi.

"Tidak apa apa, kamu sudah aman Nona, mereka sudah pergi. " ujar nya penuh kelembutan, sembali mengenggam tangan dingin wanita itu.

"Sebaiknya, Nona membersihkan diri. Setelah itu turun dan ikutlah makan bersama kami Nona, maaf tapi saya hanya dapat menghidangkan makanan seadanya, dan menyediakan pakaian sederhana" ujar wanita tua itu kembali, dan di balas anggukkan kepala oleh sang empu.

"Terimakasih banyak, sudah menolong ku. Semua pemberian anda adalah suatu yang sangat istimewa bagi saya" Ujar wanita muda itu dengan mata yang berkaca-kaca siap untuk menagis.

Seminggu telah berlalu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LET ME SHINE ( Jungkook Birthday Project: Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang