13. Kang Beom Seok

1.2K 178 34
                                    

Subeom-aaaaaah.............Aku tau kalian kangen sama author, aku juga kangen kok. 

Seyogyanya aku belum bisa nulis banyak, tapi aku sempet-sempetin nulis part ini biar kalian tidak mencari-ceri author yang tiba-tiba menghilang bagai ditelan sapi.

Sejujurnya juga aku sedikit lupa-lupa ingat sama jalan cerita ini, wkwk. Jadi kalau ada yang aneh atau karakternya jadi beda mohon dikomen supaya diriku ini bisa merevisi.

Dan semoga masih ada yang nungguin cerita ini meskipun agak membosankan, muhahah. 

Jangan lupa vote dan komen!!!

YANG GA KOMEN MAUPUN VOTE AKU SUMPAHIN GA BISA KONDANGAN KE ACARA NIKAHANNYA WOOHYE!!!!

Selamat membaca all...

Mata yang selalu memancarkan binar kebahagiaan itu kali ini tersembuyi oleh kelopak yang menutupinya. Pancaran mata yang telah menobatkan pemiliknya dengan julukan "national first love" itu seakan berat untuk terbuka.

Tak hanya tentang pekerjaan yang telah membuat pria dari pemilik mata indah itu terlihat begitu lelah. Masalah kecil yang telah mengganggu karirnya bukan menjadi satu-satunya alasan. Sang gadis yang tengah berada di negara yang berbeda dengannya, menjadi alasan terbesar pria bernama Wooseok itu tampak seperti seseorang yang tak bertenaga.

Selama ini ia mengenal sang kekasih sebagai seseorang yang tak pernah mengingkari janjinya. Namun kali ini, entah apa yang membuat gadis itu tak menepati janjinya untuk selalu menghubunginya selama berada di negeri sakura itu.

Wooseok tak masalah jika saja Hyeyoon menerima panggilan darinya, tapi tidak. Selain tak memberinya kabar, Hyeyoon juga mengabaikan semua pesan darinya.

Tidak sampai di situ, seakan belum puas keadaan ini menyiksanya, Wooseok harus menahan emosinya setelah tahu jika laki-laki lain yang selalu dikabarkan mempunyai hubungan dengan Hyeyoon mengirimkan video ucapan di acara fanmeeting gadis itu.

Lagi-lagi jika saja Hyeyoon bersedia menerima kontak darinya, keadaan pria itu saat ini tidak akan seburuk ini. Memikirkan jika ia akan berada di situasi seperti ini selama seminggu ke depan semakin membuat Wooseok ingin mengamuk saat ini juga.

Entah sudah berapa kali helaan kasar itu ia keluarkan. Wooseok hanya berharap jika setidaknya helaan itu bisa meringankan rasa sesak di dadanya. Bahkan ketika ia berusaha sejenak tertidur agar melupakan gadisnya, itu sama sekali tak berhasil.

Kepalanya hanya dipenuhi sang gadis dan setelahnya akan berakhir dengan decakan dan helaan kasar yang tanpa sadar ia ciptakan.

Pria tinggi itu tak tahu jika gerak-geriknya itu sedang diawasi oleh sang manajer. Wooseok memang tidak sedang berada di rumahnya. Mungkin keadaan akan membaik jika pria itu berada di tempat nyaman di saat hatinya sedang kacau, tapi tidak. Bahkan untuk menikmati singgasana ternyamannya saja rasanya sulit karena banyaknya perkerjaan yang harus dilakoninya.

Kang Beomseok tak kalah gelisah di tempatnya. Otak dan batinnya sedang berperang saat ini. Melihat betapa kacaunya artisnya karena wanita yang disebutnya sebagai kekasih, membuat pria berkacamata itu tergugah untuk mengakui sebuah dosa yang ia sembunyikan.

Tidak, penampilan kacau artisnya kali ini bukan menjadi pemicu satu-satunya ia ingin membuat pengakuan dosa. Beomseok merasa ia begitu kejam, ia telah menjadi pengkhianat, ia telah menjadi penjahat kepada sang artis yang telah sangat baik dalam memperlakukannya.

Beomseok merasa jika ia tak pantas menerima kebaikkan Wooseok setelah apa yang sudah ia perbuat terhadap artisnya itu. Bahkan ia tak bisa tidur nyenyak karena dihantui rasa bersalah.

Life After DramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang