11. Jeju

1.3K 173 50
                                    

Subeom-ah oraenmaniya.....yojeum eotteokhae jinae??? Naega neomu babbaseo mianhae...

Author ga sadar hampir 2 minggu ga update, muhahah

Hari ini tumben nih author ga jadi kalong, jadi selamat menikmati part ini. Jangan lupa VOTE dan KOMEN selagi author merampungkan part selanjutnya.

Mari kembali menghalu semuanyaaah........

Bagaimana perasaanmu jika terbangun dengan pemandangan biru menyerang mata? Tenang dan damai, diiringi dengan deburan suara ombak. Siapapun tak akan ada yang menolak jika harus melihat pemandangan itu setiap hari.

Seseorang beruntung yang sedang disuguhkan oleh pemandangan indah itu adalah pria bernama Byeon Wooseok. Laki-laki itu terbangun dengan tirai yang sudah terbuka. Warna biru dari laut seketika terpampang melalui dinding kaca dari hotel tempatnya menginap.

Namun pemandangan itu terlalu biasa untuk pria itu. Senyum lebar yang saat ini muncul di wajah tampannya bukan karena pemandangan pulau Jeju yang menakjubkan, tapi karena gadis yang saat ini duduk memunggunginya.

Pria itu memiringkan tubuhnya yang masih berbaring di atas ranjang. Menyangga kepalanya dengan satu tangan untuk menatap sang kekasih yang tampak semakin bersinar dengan perpaduan warna biru sebagai latar belakangnya. Aroma kopi yang tercium pun seakan menjadi pelengkap momen indah itu.

Wooseok terus memperhatikan gadis yang belum menyadari jika ia telah tersadar dari tidurnya. Gadis itu terlihat sedang menunduk alih-alih melihat pemandangan di depannya. Secangkir kopi yang masih muncul kepulan asap pun seakan diabaikannya.

Wooseok mengernyitkan keningnya. Pundak gadisnya tampak bergetar dan suara kikikan mulai terdengar. Pria itu pun menyadari jika alasan gadisnya terus menunduk adalah karena sedang fokus dengan ponselnya.

"Apa yang kau lihat sampai tertawa seperti itu?"

Hyeyoon terkejut, terlihat dari pundaknya yang terperanjat. Gadis itu sontak menoleh dan menemukan sang kekasih yang sudah terduduk di sisi ranjang dengan tatapan bingung.

"Eo! Oppa sudah bangun?" ucap gadis itu retoris.

Kaki panjang pria itu melangkah menghampiri sang kekasih, menjatuhkan satu kecupan di puncak kepala gadisnya sebelum ikut duduk pada kursi kosong di sisinya.

"Eoh, aku bangun hampir 10 menit yang lalu dan kau belum menjawab pertanyaanku"

Hyeyoon menelan ludahnya melihat tatapan menyelidik kekasihnya. Ponsel yang berada di tangan kiri semakin erat tergenggam.

"Tidak, bukan apa-apa" balas gadis itu dengan memaksakan senyum yang terlihat canggung.

Sayangnya Hyeyoon gagal mempertahankan senyum itu, ia tiba-tiba tertawa saat apa yang sebelumnya ia lihat kembali terlintas di kepalanya.

"Waeee...." paksa Wooseok yang tak percaya dengan jawaban sang kekasih. Jika bukan apa-apa tak mungkin kekasihnya itu terus tertawa hingga tak bisa menghentikannya.

Hyeyoon terus tertawa hingga harus menyembunyikan wajah pada kedua tangannya sedangkan Wooseok terus memperhatikan kekasihnya, menunggu gadis itu selesai dengan tawanya dengan raut penasaran.

"Oppa yakin ingin tahu apa yang membuatku tertawa?" tanya Hyeyoon masih dengan sisa tawanya.

"Perasaanku tidak enak tapi aku penasaran, jadi katakanlah!"

Hyeyoon membuka kunci layar ponselnya, tapi ia tidak langsung menunjukkannya pada sang kekasih. Bola matanya sekali lagi melirik raut kekasihnya.

"Awalnya aku terharu melihat perjuangan orang ini, tapi semakin aku melihatnya aku tak bisa menahan tawaku"

Life After DramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang