chapter 24 . a thousand year

256 42 0
                                    

Ferrel merasa hatinya semakin berat melihat kondisi Fiony yang begitu rapuh. Tanpa banyak bicara, dia berjalan ke meja di sudut kamar dan mengambil nampan yang berisi makanan. Ferrel kembali duduk di samping Fiony, menatapnya dengan penuh perhatian. "Fiony, kamu harus makan. Kalau tidak, kamu akan semakin lemah," ucap Ferrel dengan lembut, suaranya hampir berbisik.

Pada awalnya, Fiony menolak, menggelengkan kepala lemah sambil menutup mulutnya. Tapi Ferrel tidak menyerah. Dengan sabar, dia mengambil sesendok makanan dan mendekatkannya ke mulut Fiony. "Tolong, Fiony. Lakukan ini untukku. Aku tidak akan pergi sampai kamu makan," kata Ferrel, suaranya penuh dengan ketulusan dan kekhawatiran.

Fiony menatap Ferrel, dan melihat kesungguhan di matanya, dia perlahan membuka mulutnya. Ferrel menyuapinya dengan hati-hati, memastikan bahwa Fiony makan dengan baik. Setiap suapan terasa seperti beban di hati Ferrel, tetapi dia terus melakukannya, hanya untuk melihat Fiony mendapatkan sedikit kekuatan kembali.

Setelah beberapa suapan, Ferrel menurunkan nampan dan memutuskan untuk menidurkan Fiony. Dengan lembut, dia membantu Fiony berbaring di tempat tidur, menaikkan selimut hingga menutupi tubuhnya. Ferrel duduk di sampingnya, menggenggam tangan Fiony dan mulai menyanyikan lagu favorit Fiony, "A Thousand Years" oleh Christina Perri. Suara Ferrel yang lembut dan penuh emosi mengisi kamar, membawa ketenangan bagi Fiony yang mulai menutup matanya.

Ferrel terus bernyanyi, suaranya penuh kehangatan dan kasih sayang. Seiring lirik lagu itu teralun, Fiony perlahan tertidur, kelelahan emosional yang ia rasakan akhirnya menyerah pada ketenangan yang diberikan Ferrel. Saat Fiony sudah benar-benar terlelap, Ferrel menyeka rambut yang menutupi wajah cantiknya, mengusapnya dengan penuh kelembutan. Ferrel memandang wajah Fiony dengan perasaan bersalah yang mendalam, matanya mulai berkaca-kaca. Dalam hatinya, dia bergumam pelan, "Maafkan aku, Fiony. Maafkan aku karena telah menyakitimu."

Setelah memastikan Fiony tertidur dengan lelap, Ferrel berdiri perlahan agar tidak membangunkannya. Dia berjalan keluar dari kamar dan menemui Veranda, ibu Fiony, yang menunggunya di luar dengan penuh kecemasan. "Bu, kalau ada apa-apa dengan Fiony, tolong segera telepon saya," ujar Ferrel, suaranya tegas namun masih terselip rasa bersalah.

Veranda mengangguk, matanya juga menunjukkan rasa terima kasih yang mendalam. "Terima kasih, Ferrel, sudah merawat Fiony. Saya sangat menghargainya."

Ferrel tersenyum lemah, lalu berpamitan dan berjalan pulang. Saat dia melangkah keluar dari rumah Fiony, perasaan bersalah dan kebingungan masih terus menghantuinya. Dia tahu dia harus menemukan jawaban atas perasaannya, tetapi untuk saat ini, yang bisa dia lakukan hanyalah berharap bahwa Fiony akan pulih dan menemukan kebahagiaannya, meski itu berarti tanpa dirinya di sisi Fiony.

The pursuit of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang