Saat ketika Zhou Shi Yu pulang ke rumahnya, dia bertemu dengan ibunya yang sudah siap mencerca dia dengan berbagai pertanyaan dan kecurigaan seperti biasanya.
Awalnya Zhou Shi Yu berusaha mengabaikan keberadaan ibunya, namun sialnya ketika dia masuk ibunya sudah langsung mengucapkan kata-kata yang sudah dibayangkan olehnya.
"Dari mana punya uang buat ngebenerin mobilnya? Kok bisa pulang pake mobil lagi?" Ibunya tiba-tiba nyeloteh saat Zhou Shi Yu masuk rumah.
"Ah, sial! Pasti manusia ini bakalan nyebut Xiaobao lagi." gerutunya dalam hati sampai ibunya berkata lagi,
"Ah, tentu saja kamu pasti minta dibantu sama pacar cewek mu yang kaya itu kan? Aku yakin kamu bayar dia pake tubuhmu," ibunya berdiri mendekati Zhou Shi Yu yang sudah hampir kehilangan kesabarannya.
"Jangan berani-berani kamu bicara kayak gitu lagi apa lagi tentang dia! Atau..."
Shi Yu benar-benar merasa itu sangat berlebihan, dia tidak melanjutkan kata-katanya seolah itu hanya sampai di tenggorokan, kesabarannya habis terlihat dari dia yang sudah mengepalkan tangannya sampai ingin menampar ibunya sendiri, tapi dia berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan dirinya.
Shi Yu yang sudah kesal memalingkan muka dari ibunya dan mencoba terus berjalan menuju kamarnya, tapi lagi-lagi ibunya masih bicara.
"Atau apa Zhou Shi Yu? Beraninya kamu ngebantah hal itu, jelas aja keliatan dari cara kamu belain dia juga." Timpal ibunya dengan nada yang meremehkan.
"Sabar zhouzhou sabar, diemin aja diemin!" Sekali lagi langkah Zhou Shi Yu terhenti sambil terus mengucapkan monolognya. Dia bahkan tidak sadar bahwa ayahnya juga ada di sana.
"Shi Yu! Jangan berani-berani kamu menunjukkan punggung saat bicara sama ibumu!" Nada bicara ayahnya sudah membuat kesabaran Zhou Shi Yu menipis. Saat itu, dia berbalik langsung menghadapi kedua orang tuanya.
"Apa yang kamu inginkan dariku? Hah?!" Zhou Shi Yu berbicara sambil sedikit berteriak, kepalan tangannya kini kian kuat sampai buku-buku jarinya memutih.
"Aku ingin kau menghormati ibumu!"
Zhou Shi Yu mendengus, "kayak yang pantes dihormatin aja," timpal Zhou Shi Yu dengan nada yang sangat pelan seperti berbisik.
"Aku mendengar apa yang kamu katakan, anak sialan!" Sontak ayahnya mengangkat tangan dan seketika itulah pipi Zhou Shi Yu terasa panas.
"Kalau kamu gak mau dapet tamparan yang lebih panas dari ini jangan sekali-kali lagi kamu ngomong kayak gitu ke ibumu!"
Mendengar ancaman ayahnya, Zhou Shi Yu hanya menyunggingkan senyum, dia menimpali dalam hatinya seolah-olah ini adalah hal baru, padahal dia sudah terbiasa, bahkan yang lebih sakit dari itu pun dia sudah sering mendapatkannya dari ayahnya.
Dengan mata yang sudah berkaca-kaca, Zhou Shi Yu berlari ke kamarnya meninggalkan orang tuanya di sana, tanpa memperdulikan ayahnya yang terus memanggil-manggil namanya.
—------------
Minggu berikutnya, Bai Xinyu mengumumkan sesuatu yang membuat teman satu gengnya geger.
"Hei, aku liat anak kelas sebelah, si Yuan Yiqi sama Shen Meng Yao ciuman, woy!" Ucapnya dengan nada yang tidak terkontrol.
Teman-temannya di meja kantin saat itu langsung teralihkan atensinya pada Bai Xinyu.
"Dimana?" Tanya Zhou Shi Yu yang sudah lebih dulu penasaran.
"Di perpustakaan. Aku kan lagi nyari beberapa referensi buat ngerjain essay sejarah kita, dan kalian tau lah ke bagian lorong perpus sejarah tuh dikit banget anak-anak yang kesitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling into Your Charm - Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48
FanfictionGadis homophobic harus bertemu dengan gadis tomboy? collab with : wangyisgf