Kali Kedua - 5

277 48 5
                                    

Pagi ini, Kira sudah sibuk di dapur rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, Kira sudah sibuk di dapur rumahnya. Ia ingin makan mie ayam sejak kemarin malam dan berencana membuatnya sendiri hari ini. Sudah lama rasanya akhir pekannya tidak ia habiskan di rumah dan berkreasi dengan berbagai jenis hasil masakannya.

Beberapa minggu kemarin hari-harinya disibukkan dengan mengurus cafenya. Untuk kali ini ia sengaja meluangkan waktunya, ia belum tahu akan ke La Creme atau tidak. Kira belum memutuskannya. Mungkin hal itu akan ia pikirkan kembali nanti.

Kira tersenyum puas menatap hasil masakannya. Topping ayamnya sudah selesai ia buat, jika ingin makan ia tinggal merebus mie-nya saja nanti. Terkesan merepotkan diri sendiri memang karena di luar sana banyak yang menjualnya dan ia hanya tinggal membelinya saja. Tapi entah kenapa ketika berhasil membuatnya, seperti ada kepuasan tersendiri di dalam hatinya.

Setelahnya Kira kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri sembari menunggu Arjuna datang. Setiap kali ia mencoba memasak sesuatu, pria itu pasti akan mencobanya. Ia hanya perlu mengirimkan pesan singkat seperti... Abang hari ini aku lagi coba buat ini lho atau bisa juga seperti Abang lihat deh hasil masakan aku cantik nggak? Maka Arjuna akan langsung membalas pesannya, yang pertama pria itu akan memuji tampilan masakannya lalu setelahnya pria itu bilang akan datang ke rumahnya untuk mencoba hasil masakannya secara langsung.

Kira selalu suka mendapat pujian dari Arjuna setiap kali memasak, meskipun apa yang ia buat cukup sederhana dan tidak bisa dibilang sangat enak juga. Pria itu juga selalu berusaha menghargai apapun yang ia lakukan dan terkesan tidak mau mengecewakannya. Pernah sekali Kira memasak pesto pasta yang sebenarnya Arjuna tidak suka, tapi karena tidak mau membuatnya bersedih pria itu tetap menghabiskannya dan memujinya enak. Padahal bisa saja Arjuna menolak untuk memakannya karena benar-benar tidak suka.

Bagaimana Kira tidak jatuh cinta jika mendapat perlakuan manis seperti itu. Ia rasa wanita manapun pasti akan meleleh jika diperlakukan seperti itu oleh pasangannya. Hal itulah mungkin yang menjadi salah satu alasan mengapa Kira sangat mencintai Arjuna dan tidak mau kehilangan pria sebaik itu.

Baru saja Kira turun ke lantai bawah setelah selesai bersiap-siap, ia sudah mendengar bel rumahnya berbunyi yang bisa ia tebak pasti Arjuna yang datang. Kira bergegas keluar untuk membukakan pria itu pintu dan menyambutnya dengan senyuman hangat seperti biasa.

"Udah dari tadi?" tanya Kira setelah Arjuna selesai memarkirkan mobilnya dan berjalan menghampirinya.

"Enggak kok. Baru aja sampai, cuma aku pikir kamu masih siap-siap di kamar." Arjuna balas memeluk Kira yang sudah melingkarkan lengan pada perutnya. Ia mengusap punggung wanita itu lalu mendaratkan satu kecupan singkat pada keningnya.

"Yuk masuk." Kira mengamit tangan Arjuna dan mengajaknya masuk ke dalam rumahnya.

"Selamat datang di rumah makan Ibu Kirana," ujar Kira setelah tiba di meja makan yang langsung disambut dengan tepuk tangan dan kekehan pelan oleh Arjuna.

Kali KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang