BAB 03 : Penyambutan Megah.

408 43 4
                                    

Fajar telah tiba. Kini para anggota kerajaan Agharna tengah bersiap-siap untuk berangkat ke Hastinapura. Purnima pun mengikuti mereka, ingin memperkenalkan mereka kepada satu orang lagi yang sangat istimewa baginya di sana selain para Putri Wideha.

Saat mereka semua tiba di pusat Hastinapura, banyak kereta perang dari kerajaan lain juga ikut datang bersama mereka. Orang-orang di sana menghujani mereka dengan bunga. Sebuah sambutan yang sangat meriah.

Chitramaya yang tengah duduk bersama ketiga sepupunya di tandu melihat wajah-wajah orang Hastinapura yang berseri-seri, seakan menanti pernikahan putra-putra Kunti dan juga menanti para bangsawan untuk menyaksikan pernikahan suci itu.

"Andai saja aku bisa melihat Pangeran tampan di sini." gumam Meghna yang didengar oleh Anarghya yang duduk tepat di sebelahnya. Anarghya lalu menepuk punggung Meghna dan menatapnya dengan ekspresi marah.

Chitramaya terkekeh melihat kedua sepupunya itu. Sementara Drashti yang duduk di sebelahnya sibuk melihat ke luar, penasaran dengan sambutan yang diberikan oleh orang-orang Hastinapura. Ia juga sama penasarannya.

~

Setelah penyambutan di luar selesai, kini seluruh bangsawan dari seluruh kerajaan Arya memasuki istana. Para anggota kerajaan Hastinapura berkumpul untuk menyambut seluruh tamu dari seluruh Arya yang datang.

Dan pandangan mata Chitramaya hanya tertuju pada seseorang di antara kelima Pandawa. Chitramaya bingung siapakah orang itu, sedangkan Purnima begitu gembira melihat orang itu dan berlari menghampirinya.

"Chaarvi! Temanku!" teriak Purnima dengan gembira kepada orang itu. "Chaarvi?" gumam Chitramaya bingung, ia berjalan menaiki tangga mengikuti para sepupunya yang sudah lebih dulu naik bersama keluarga mereka.

Pandangannya tertuju kepada bagaimana akrabnya Purnima dan seseorang bernama Chaarvi itu. Dan kemudian Purnima memperkenalkannya pada temannya itu. "Yamuni. Dia adalah kakak angkat kelima Putra Pandu, Chaarvi."

Ia pun memberi salam kepada Chaarvi. Chaarvi lalu menghampirinya, mengusap pipi Chitramaya. "Ya ampun, Urmila. Dia cantik, bagaikan sungai yang mengalir tanpa adanya arus deras. Tenang dan damai." suara merdu Chaarvi terdengar menenangkan.

"Mari para Putri. Saya akan mengantarkan kalian ke tempat yang di khususkan untuk para Putri kerajaan. Sekaligus saya akan mengajak kalian jalan-jalan," ajak Chaarvi. Para Putri sekaligus Chitramaya menganggukkan kepalanya.

"Ehm- Kak Charu! Tunggu dulu!" Sebelum para Putri itu pergi Nakula, salah satu Pandawa, memanggil sang kakak. Chaarvi menatapnya dengan tatapan seperti orang sedang marah, Nakula menelan ludahnya kasar.

"Ada apa? Pasti kau ingin mengincar para gadis lagi, benarkan begitu?" dia memegang telinga Nakula. "Aduh, aduh... Kak, a-aku minta maaf!" Nakula mengaduh kesakitan, ia mencoba meminta bantuan dari Pandawa lainnya tetapi mereka menertawakannya.

"Kak Urmi, kalau perlu cubit saja pinggangnya. Atau kalau tidak dia akan terus menerus menggoda para gadis-gadis cantik yang ada disini." usul Arjuna, Pandawa ketiga. Membuat Nakula cemberut seketika. Tidak ada mau yang membelanya.

Melihat kesempatan itu, Chaarvi mencubit pinggang Nakula membuatnya kembali ber-aduh ria. Tanpa sadar Chitramaya tertawa kecil melihat interaksi dari keenam bersaudara itu, meski Chaarvi bukanlah kakak kandung mereka tapi mereka sangat bahagia.

"Yang Mulia Ratu Chaarvi dari Awanti, tolong jaga sikap mu. Apa yang akan dikatakan aku katakan kepada kakak ipar Adarsh nanti? Kau terlalu memanjakan adikmu." Purnima mulai berdrama. Keempat Pandawa menepuk jidat mereka.

"Awas saja, Urmila. Jika suamimu tahu tentang ini, dia pasti akan memarahimu karena semua kelakuan mu selama disini sangat menyusahkan para pelayan." ucap Chaarvi dengan nada kesal. Ia membuat ekspresi seakan-akan marah pada Purnima.

Chitramaya's Journey :: MahabharataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang