1

1.4K 101 0
                                    

Transmigrasi? Emang ada? Ngaco...

.
.
.
.

Itulah yang sedang difikirkan vano saat ini. JEVANO BAGASKARA atau yang kerap disapa vano, dia ini anak tunggal dari keluarga bagaskara, kalau kalian berfikir vano anak orang kaya, kalian salah besar yages yaa, dulu memang orang tuanya kaya raya dan terpandang tapi ingat itu dulu sebelum ke 2 orang tuanya meninggal.

Kini vano hanya tinggal sendiri dirumah kontrakan sepetak, rumah gedong milik orang tuanya sudah dijual untuk menutup hutang yang ditinggalkan mereka. Tidak ada lagi yang namanya harta warisan yang ada hanyalah warisan hutang.

Tapi dia bersyukur semua sudah selesai, meskipun vano harus pontang panting bekerja tapi dia sudah merelakan segala takdir yang terjadi dihidupnya, "keadaan yang akan mendewasakannya" dan benar diusia yang masih diangka 20 tahun vano sudah mengerti tentang kehidupan.

.
.
.

Lalu apa yang sedang terjadi saat ini?

.
.

Flashback

"Vano kamu yakin masih bisa kerja? Lihat wajahmu lo sudah pucat gitu" ucap seseorang.

"Iya pak gapapa kuat kok, cuma ngangkat semen gini gampang, nanti selesai langsung istirahat" ucap vano

"Yo weslah sekarepmu penting baik baik yo le"

"Njih pak"

Vano bekerja disalah satu proyek pembangunan dan dia bertugas sebagai kuli angkat semen, bukan hanya semen saja sebenarnya namanya juga kuli jadi semua harus serba bisa.

Dan yang terjadi saat ini adalah vano sedang sakit, anak itu sejak pagi mengeluh badannya ndak enak dan kebetulan pak damar selaku atasan (gak tau namanya apa kalau diproyek) khawatir melihat anak buahnya pucat tapi namanya vano anak yang sering ngengkel keras kepala akhirnya ya udah laah kon piye maneh, katane pak damar.

"Ini yo le gajimu 1 bulan ini, jangan hanya ditabung coba kamu keluar jalan² beli baju atau maeman yang enak² jangan lupa minum vitamin biar sehat bugar"

"Iya pak nanti vano coba keluar jalan² sekalian beli vitamin"

Setelah berbincang cukup lama dengan khutbah panjang dari pak damar vano melangkahkan kakinya menuju kontrakan, badannya sudah lemas dari tadi tapi dia tidak mau keluar dari tanggungjawab pekerjaannya.

Saat dijalan tidak sengaja dia melihat seorang anak kecil berdiri ditengah jalan.

Hey apakah orangtuanya bodoh, kenapa anak sekecil itu terlepas dari pengawasannya.

Tanpa berpikir panjang vano segera berlari untuk membawa anak tersebut. Namun naas saat sampai ditempat anak itu sebuah bus sumber (canda sumber) melaju dengan kencang dan tanpa permisi bus tersebut menabrakkan body depannya ketubuh vano.

Syukurnya anak kecil itu sempet didorong oleh vano meskipun terbentur tapi kondisi si anak masih bisa diselamatkan, berbeda dengan vano yang sekarang mulutnya mengeluarkan darah dengan mata yang melihat keatas dan dada yang tersengal sengal.

"Ayah bunda vano datang" ucapnya dalam hati.

Polisi ambulance berdatangan, namun sayang beribu sayang, nyawa anak itu tidak tertolong.

Jevano bagaskara meninggal dunia.

.
.

Flashback off

.
.

Vano membuka matanya, mencoba menyesuaikan dengan lampu yang sangat terang diatasnya, melihat sekeliling yang ternyata dia sedang berada disebuah dikamar dengan pandangan yang luar biasa megah.

hey seingatnya dia mengalami kecelakaan dijalan raya bukankah seharusnya dia berada di alam kubur atau jika dia selamat harusnya dia dirumah sakit kenapa sekarang dia berada dikamar?

Lama melamun sampai terdengar suara pintu dibuka dan terlihat seseorang yang terlihat lumayan tua menghampirinya dengan membawa nampan berisi makanan dan segelas air.

"Aden udah bangun, maaf bibi lancang masuk kekamar aden, Aden belum makan malam tadi jadi bibi bawakan makanannya kesini, jangan lupa dimakan ya aden"

Vano yang tidak paham apa yang terjadi hanya diam dan melihat makanan yang ada diatas meja.

Sepertinya enak, selama ini vano hanya makan tempe, tahu, chiken pinggir jalan yang harganya 5ribu.

Dan lihatlah apa yang tersaji, nasi dengan capjay sayur dan ayam yang sangat besar. Hey kalau diingat² ayam segitu bisa dia makan untuk 3x makan, tapi apa sekarang? Hanya untuk makan malam??

Tanpa pikir panjang dia makan dengan khidmat, masalah sekarang biar dia fikirkan nanti yang terpenting adalah makan, perut kosong tidak akan bisa membuat kita berfikir dengan benar bukan?.

.
.

Vano menatap kosong kaca didepannya, dia sedang berfikir apakah benar dirinya bertransmigrasi?

Semalam dia mimpi bertemu dengan seseorang yang sialnya memiliki nama yang sama JEVANO PUTRA AFFANDI namun dia sering disapa dengan nama jean.

Jean mengatakan segala tentangnya, mulai dari A hingga Z dan vano yang mendengarkan hanya haho haho karena sungguh sekarang dia bingung dengan keadaannya.

hey dia tidak mau percaya dengan mitos tersebut tapi dia benar benar mengalami yang namanya transmigrasi.

Jika kalian berfikir dia transmigrasi ke novel yang sering dibaca pelaku² transmigrasi maka jawabannya salah besar.

Dia benar² transmigrasi cuy, transmigrasi ke orang lain bahkan tanggal kalender sekarang sama dengan yang terjadi dikehidupannya sebelum kecelakaan.

Dia mengalami kecelakaan di tanggal 1 Agustus 2024 dan sekarang tgl 5 Agustus 2024.

Halah mbohlah pusing

.
.

JEVANO BAGASKARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JEVANO BAGASKARA

.
.
.
.

ABCDERST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang