Pagi ini dimeja makan terasa berbeda, jika biasanya suara berisik anak2 yang bercanda kini semua diam.
Sejak kejadian semalam rose belum tidur sama sekali, sang suami sudah mengingatkan untuk segera istirahat namun namanya seorang ibu pasti kefikiran dengan semuanya apalagi mendengar ucapan jean yang 100% benar membuat rasa bersalah menjalar dihatinya.
Ingatan masa lalu seperti berputar diotaknya, ingatan ketika dia hamil melahirkan bahkan sampai sekarang dia tidak menemukan ingatan dia menyayangi anak keduanya.
Justru ingatan ketika dia membentak jean, memukul, mencaci maki, semua.. semua ingatan perlakuan buruknya berputar dikepalanya.
Satu tetes dua tetes air mata hingga suara tangisan yang terdengar dari mulut seorang rose membuat mereka yang ada dimeja makan terenyuh.
Ini pertama kalinya mereka mendengar sang ibu menangis, sungguh rose adalah wanita yang jarang bahkan tidak pernah menangis selama ini namun entah kenapa sekarang dia seperti wanita lemah.
"sstt udah ya jangan nangis" ucap jefry menenangkan.
"mas aku gagal mas aku gagal hiks, aku lupa dengan anakku hiks aku lupa dengan darah dagingku mas hiks...
semua berputar dikepalaku mas hiks semua perbuatan jahatku berputar hiks mas tolong hiks apa yang harus aku lakukan mas hiks"
Tangis rose pecah ketika jefry memeluk dan menenangkannya, namun bukannya tenang dia malah semakin histeris.
.
."yah sepertinya sekarang saatnya kita berubah, aku sudah berfikir semalaman dan benar apa yang dikatakan mamah, bukan ingatan baik justru kejahatan yang selama ini aku lakukan ke jean yang terus berputar dikepalaku" ucap rean.
Kini mereka sedang duduk diruang keluarga kecuali nathan dan angel yang sudah berangkat sekolah. Rose sudah tenang dan duduk disamping rean.
"lalu apa yang harus kita lakukan re? Adikmu bahkan sudah pergi entah kemana" jawab jefry.
Iya... tadi bi surti ingin membangunkan jean karena jefry meminta untuk sarapan bersama, namun yang terjadi justru kamar jean yang sudah kosong tidak ada orang, baju masih lengkap hanya beberapa barang penting milik jean yang tidak ada.
Jean sudah pergi dan mereka tidak tahu kapan perginya yang pasti sekarang mereka khawatir karena mereka tidak tahu kemana perginya jean. (Helleh telat)
"Koneksi ayah luas bukankah gampang hanya mencari jean saja, ayok yah kita perbaiki semuanya, jangan sampai kita terlambat" ucap rean.
"Rean benar mas, aku ingin memperbaiki semuanya, aku ingin menjadi ibu yang baik untuk jean aku ingin mendekapnya mas" ucap rose.
Jefry hanya menganggukkan kepala menjawab ucapan anak dan istrinya.
.
."Haikal candra" panggil seseorang yang membuat kedua anak tersebut berhenti dan melihat siapa yang memanggilnya.
"Nathan? Ada apa?" tanya candra.
Kini mereka sedang berada di koridor sekolah, jam istirahat pertama nathan baru berani menemui orang yang dia yakini sebagai sahabat jean.
"mmm... Kalian tau jean? Dari pagi gue belum bertemu dengannya" ucap nathan.
"Ngapain lo nanya ke kita, bukankah kalian satu rumah harusnya lebih tau dia dimana" ucap haikal dengan sengit.
Haikal memang lebih terlihat membenci nathan dari pada candra yang masih bisa menjawab dengan santai.
"Dia pergi pagi² sekali jadi kita belum sempat bertemu"
"Sebenarnya kita juga tidak tahu jean kemana karena dia tidak masuk, kita coba hubungi juga tidak bisa" ucap candra.
"minta tolong jika kalian sudah tau dimana dia bilang ke gue ya, ada hal yang ingin gue sampaikan ke dia"
"mmmm... iya tenang aja bakal kita kasih tau"
"Ngapain sih lo jawab segala tu anak" tanya haikal ketika nathan sudah pergi dari sana.
"Gue rasa mereka lagi ada masalah deh, dan dilihat² dari nathan ada yang berbeda. Kita doakan saja dia mau berubah" jawab candra.
"Berubah apanya, orang udah jadi iblis kok mau berubah jadi malaikat, emang ada?"
"Udah mending kita masuk ke kelas dan pulang sekolah kita cari jean ke kafe"
.
."Ayah, jean tadi tidak pergi ke sekolah, nathan sudah menanyakan ke sahabatnya dan mereka bilang juga tidak tahu"
"Iya, ayah sudah menyuruh orang untuk mencarinya, kalian sabar ya lagian biar dia merasakan hidup diluar dulu, ayah yakin dia tidak kuat dan akan kembali kerumah"
"Gimana kalau jean tidak kembali mas? Aku gak mau kehilangan jean aku mau memperbaiki semuanya mas"
"Iya sayang mas juga sudah mengerahkan orang jadi tunggu ya, mas yakin dia tidak pergi jauh dari kota ini"
"Mas "dia" itu jean kenapa sepertinya mas tidak mau memanggil nama jean? Mas belum mau membuka lembaran baru dengan jean?"
"Sayang berikan mas waktu ya jujur sekarang mas belum bisa memaafkan dia, mas...
"Apakah kamu yakin kamu mencari jean? Jangan² kamu hanya berpura pura, iya?" Rose menyela sebelum suaminya menyelesaikan ucapannya
"Ayah apa yang membuat ayah masih membenci jean?" Tanya nathan
"Rose dengarkan aku, aku memang masih membencinya tapi aku benar² sudah mengerahkan orang untuk mencarinya, dan nathan ayah butuh waktu nak jadi biarkan seperti ini dan ayah janji jika kalian menginginkan dia kembali ayah tidak keberatan dan ayah tidak akan menyiksanya lagi"
Jefry pergi, sebenarnya jefry bukan yang benci² banget dengan jean namun entah kenapa dia belum bisa menerima jean 100% dia masih sedikit ada rasa benci padanya.
.
."Halo" ucap jefry
"Jef gue ketemu jean tadi dan dia bilang dia mencari apartemen, apa terjadi sesuatu?" Ucap seseorang diseberang.
"Dimana lo ketemu dia dim?"
"Di jln. Sekar jef, gue hanya memberi tahunya jika ada apartemen didekat taman asri tapi gue gak bisa nemenin jadi gue gak tahu dia kesana atau gak"
"Oke terimakasih infonya"
"Lo usir jean jef?"
"Nggak"
"Gue gak tau masalah kalian apa, tapi sampai gue tau lo usir jean karena masalah sepele, gak segan² gue nonjok muka lo jef, gue jadi orang pertama yang akan ngelindungi jean dan akan ngancurin hidup lo, gak pandang siapa diri lo. Ingat itu jef"
Tanpa ba bi bu dimas mematikan sambungan telfonnya.
Dimas adalah salah satu sahabat jefry yang tahu seluk beluk keluarganya, apa yang terjadi di keluarganya dimas tahu, dari jean yang dibenci karena fikiran konyolnya hingga jean yang tidak dianggap keluarga, dimas tau semuanya.
Seringkali dimas menasehati jefry namun dasarnya jefry keras kepala jadi tidak pernah mendengarnya.
Dimas kasian ketika melihat jean begitu dibeda bedakan, bahkan sahabat jefry yang lain saja tidak tahu jika jefry memiliki anak bernama jean.
"Dasar anak kurang ajar, sampai mana dia bisa hidup diluar sana, ngerepotin aja" gumam jefry.
.
.
.
.Aku lagi ditahap gak percaya diri sama tulisanku sendiri😭
Semoga kalian suka yaa maaf kalau kurang panjang, kurang bagus, kurang greget masalahnya karena gak bisa nulis masalah yang terlalu rumit.
Pokoknya aku usahain selesaikan cerita ini, jadi semoga kalian masih stay ya geys yaa dan jangan lupa vote komennya. Terimakasih