🌻 13 🌻

56 7 0
                                    

Hari pertama Asahi pindah ke SMA barunya adalah hari yang penuh kecemasan dan kegelisahan. Meskipun ia berusaha menyembunyikan perasaannya di balik wajah yang dingin dan cuek, ada kegugupan yang menggelitik di dalam hatinya. Di SMA sebelumnya, Asahi tidak pernah benar-benar merasa terhubung dengan siapapun. Kepribadiannya yang tertutup dan dingin membuatnya sulit untuk menjalin pertemanan. Oleh karena itu, ia tidak berharap banyak dari sekolah barunya ini.

Saat memasuki kelas baru, Asahi merasakan banyak mata tertuju padanya. Ia menarik napas dalam-dalam dan memperkenalkan diri dengan suara tenang, berusaha menunjukkan bahwa ia tidak terganggu oleh tatapan teman-teman sekelasnya. Namun, ada satu tatapan yang berbeda, yang membuatnya merasa tidak nyaman. Seorang siswa, Jaehyuk, menatapnya dengan tatapan yang penuh arti, tatapan yang dalam dan intens, seakan ada sesuatu yang mendalam di balik pandangan itu.

Asahi merasa risih dengan tatapan tersebut, tetapi berusaha untuk mengabaikannya. Namun, ketidaknyamanan Asahi semakin bertambah ketika wali kelasnya menyuruhnya duduk di sebelah Jaehyuk. Ia merasa seakan nasib sedang mempermainkannya. Jaehyuk, yang tampaknya sangat ramah dan terbuka, langsung mulai bercerita tentang segala hal, termasuk tentang seorang teman yang sudah meninggal, Arthur.

Kesan pertama Asahi terhadap Jaehyuk tidaklah baik. Ia merasa Jaehyuk terlalu banyak bicara, terutama tentang topik yang begitu kelam dan menyedihkan. Di dalam hatinya, Asahi mengutuk keadaan ini. Ia hanya ingin menjalani hari-harinya dengan tenang, tanpa gangguan dari orang lain. Namun, Jaehyuk tampaknya memiliki rencana berbeda.

Saat pelajaran berlangsung, Asahi mencoba fokus pada buku di depannya, tetapi Jaehyuk tidak berhenti bercerita. "Arthur adalah sahabat terbaikku," kata Jaehyuk dengan suara lembut, namun penuh emosi. "Dia orang yang sangat baik, dan aku merasa sangat kehilangan sejak dia pergi."

Asahi mendengarkan dengan setengah hati, merasa semakin tidak nyaman. Ia tidak mengerti mengapa Jaehyuk merasa perlu berbagi cerita ini dengannya. Baginya, ini adalah beban emosional yang tidak perlu ia tanggung. Namun, ada sesuatu dalam cara Jaehyuk bercerita yang membuatnya merasa bahwa ini lebih dari sekadar curahan hati. Ada kedalaman dan kesedihan yang tulus di mata Jaehyuk, sesuatu yang membuat Asahi merasa sedikit tersentuh meskipun ia berusaha keras untuk tetap acuh tak acuh.

Di balik sikap dinginnya, Asahi mulai merasakan percikan empati yang samar. Ia tahu bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang dekat, meskipun ia tidak pernah mengungkapkannya kepada siapapun. Mungkin, tanpa disadari, ia bisa memahami rasa sakit yang dirasakan Jaehyuk, meskipun mereka baru saja bertemu.

Hari-hari berikutnya tidaklah lebih mudah. Jaehyuk terus mencoba mendekati Asahi, berbicara tentang Arthur, tentang kenangan mereka bersama, dan tentang betapa berartinya Arthur bagi dirinya. Asahi merasa terganggu, tetapi di sisi lain, ia mulai melihat sisi lain dari Jaehyuk, sisi yang penuh kasih sayang dan ketulusan.

Meskipun Asahi berusaha menjaga jarak, ada momen-momen kecil di mana ia merasa mulai terbuka sedikit demi sedikit. Jaehyuk, dengan segala kehangatan dan semangatnya, mulai meruntuhkan dinding dingin yang telah dibangun Asahi selama ini.

Setiap kali Jaehyuk berbicara tentang Arthur, Asahi mulai melihat kilasan memori dan perasaan yang tersembunyi di balik tatapan Jaehyuk. Ia melihat betapa mendalamnya kehilangan itu, dan betapa berartinya Arthur bagi Jaehyuk. Meskipun Asahi tidak mengungkapkan banyak, ia mulai menghargai kejujuran dan keberanian Jaehyuk untuk berbagi perasaannya.

Asahi merasa sesuatu yang aneh dalam dirinya saat Jaehyuk selalu ada di sampingnya, baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan. Setiap kali Jaehyuk tersenyum padanya dengan tulus, detak jantung Asahi berdebar lebih cepat dari biasanya. Awalnya, dia tidak mengerti perasaan ini-rasa hangat dan kepedulian yang semakin dalam. Namun, seiring waktu berlalu dan melalui momen-momen yang mereka bagikan bersama, Asahi menyadari bahwa apa yang dia rasakan adalah cinta. Cinta yang tumbuh dalam kebersamaan, dalam dukungan tak terucapkan dari Jaehyuk.

[✓] BUNGA MATAHARI 🌻 | JAESAHI ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang