BAB 5

562 63 3
                                    

Setelah diskusi panjang dengan ayahnya yang penuh tekanan, Jake akhirnya setuju untuk memulai masa percobaan di perusahaan keluarga lebih cepat dari yang direncanakan. Ayahnya menegaskan bahwa sebagai seorang suami, Jake harus segera mengambil alih tanggung jawab yang lebih besar. Mereka sepakat bahwa masa percobaan Jake akan dimulai dalam beberapa minggu, di mana Jake akan menjalani rutinitas yang lebih padat di tengah kesibukan kuliahnya. Pengangkatan Jake sebagai CEO akan dipercepat, tak lagi menunggu hingga kelulusannya, sebuah keputusan yang berat bagi Jake, tapi tak terelakkan.

Setelah pembicaraan selesai, Jake berjalan pelan menuju kamarnya. Pikirannya dipenuhi berbagai kekhawatiran tentang tanggung jawab yang akan segera dia emban. Sesampainya di kamar, Jake mendudukkan diri di atas kasur, merasa lelah namun tahu dia harus tetap produktif. Dia mengambil laptop dari meja dan mulai mengerjakan tugas kuliah yang sempat tertunda. Baru beberapa menit Jake tenggelam dalam pekerjaannya, dia merasakan tatapan yang tak biasa. Perlahan, Jake mengangkat kepalanya, mendapati Heeseung berdiri di depan pintu kamar mandi, menatapnya dengan ragu-ragu.

"Kenapa?" tanya Jake, alisnya terangkat, nada suaranya terdengar sedikit bingung namun tetap tenang. Heeseung tampak canggung, tubuhnya sedikit gemetar seiring rasa gugup yang semakin menguasainya. Dia menarik napas dalam sebelum akhirnya berani membuka mulut.

"Umm... sepertinya keran dan shower di kamar mandi rusak. Aku..." Namun, sebelum Heeseung sempat menyelesaikan kalimatnya, Jake sudah berdiri, meletakkan laptopnya di atas kasur dan segera menuju kamar mandi.

Heeseung yang tadinya berdiri di depan pintu, langsung menggeser tubuhnya ke samping, memberi jalan pada Jake yang tanpa ragu memasuki kamar mandi. Rasa gugup masih menguasai Heeseung, tapi dia tetap mengikuti Jake masuk, meski hatinya berdebar kencang.

Jake mencoba memperbaiki keran yang rusak, namun tiba-tiba air menyemprot dengan kuat dari keran yang dia sentuh. Keduanya tersentak kaget, basah kuyup dalam sekejap. Air menyemprot ke segala arah, membuat kamar mandi itu menjadi berantakan. Jake dan Heeseung sama-sama mengenakan kaos tipis polos-Jake mengenakan warna hitam, sementara Heeseung kebetulan memakai warna putih yang langsung menempel pada tubuhnya, memperlihatkan lekuk tubuh rampingnya dengan jelas.

Jake menelan ludah tanpa sadar, rasa gugup mulai merayap dalam dirinya melihat Heeseung dalam keadaan seperti itu. Dia segera memalingkan wajahnya, mencoba mengendalikan diri. "Heeseung, ganti baju dulu sana. Biar aku yang bereskan ini," katanya sambil mencoba terdengar tenang.

Heeseung mengangguk pelan, mengikuti perintah Jake. Namun, ketika dia berbalik untuk keluar dari kamar mandi, lantai yang licin membuatnya tergelincir. Tubuhnya hampir saja menghantam dinding jika saja Jake tidak dengan sigap meraih pinggangnya. Dalam sekejap, Heeseung menemukan dirinya berada dalam pelukan Jake, lengan kuat lelaki itu melingkari pinggangnya dengan erat.

Heeseung membuka matanya perlahan, merasakan detak jantungnya semakin cepat. Wajah Jake yang basah akibat air membuat lelaki itu terlihat semakin tampan, bahkan dalam jarak yang sedekat ini. Heeseung menelan ludah, menyadari betapa intimnya posisi mereka saat ini. "M-maaf..." cicitnya pelan, berusaha melepaskan diri dari pelukan Jake.

Namun, dalam upayanya untuk berdiri tegak, wajah mereka justru semakin mendekat, hampir membuat bibir mereka bersentuhan. Jake tersadar lebih dulu, dan dengan cepat menciptakan jarak di antara mereka, berdehem canggung. "Ganti sana," ulangnya, kali ini suaranya terdengar lebih rendah dan terbata-bata.

Jake memalingkan wajah, fokusnya kembali ke keran yang rusak, meski hatinya kini berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Dia mencoba untuk tetap tenang, namun kata "cantik" tiba-tiba terlintas di benaknya. Jake menggeleng cepat, mencoba mengusir pikiran itu. Setelah memastikan Heeseung telah keluar dari kamar mandi, Jake tanpa sadar menonjok dinding dengan cukup keras, frustrasi dengan dirinya sendiri.

FATE  [JAKESEUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang