36. ingatan yang hilang itu kembali.
___________
Rena terbangun tengah malam dengan peluh sebesar jagung membanjiri wajahnya. Nafasnya tersegal-segal, dia ingat jelas bagaimana mimpinya barusan. ia melihat bagaimana ledakan pada mobil mama rena, dan siluit yang sangat ia kenal dengan jelas.
Roy tersenyum miring melihat ledakan dari kejauhan, dia melihat begitu jelas jika Roy dengan santainya meminum air yang entah itu apa langsung dari botolnya.
Rena melihat jelas jika itu Roy, dan saat rena ingin menghampiri untuk meminta pertolongan Pria itu sudah masuk ke mobil dan meninggalkan lokasi. Bahkan pria itu tidak ada niatan membantu mamanya yang terjebak.
Rena yang masih kecil melihat secara langsung bagaimana brengseknya seorang Roy pada saat itu, dan lebih gilanya pria tua itu melakukan penghapusan ingatannya.
Rena mengusap kasar wajahnya yang memucat, ia juga menyeka keringatnya, tatapannya menajam dengan genggaman tangan mengerat pada sprainya.
"Roy sialan!" desisnya rendah.
Mata Rena yang menajam menatap kedepan sudah memerah, bahkan setetes air matanya mengalir. Tubuh ini merespon dengan emosi yang berkobar, Rena tidak bisa mengontrol emosinya sendiri saat ini.
nyieettt..
Rena menoleh dengan tatapan tajamnya, membuat Elvin yang ingin mengecek adiknya terkejut.
"Lo kenapa Ren?"
Elvin berjalan mendekati Rena yang kini malah menatapnya dengan tatapan yang sirat akan kesakitan, hatinya benar-benar sakit. Wajahnya sudah menahan tangis saat menyadari jika yang membuka pintunya adalah Elvin.
"Ka...." Panggilan nyaris berbisik dengan suara bergetar itu semakin membuat Elvin khawatir.
"Gua disini de, kenapa? lo mimpi buruk ya?," Elvin menghapus lelehan air mata yang membasahi pipi adeknya.
Rena mencebikkan bibirnya. "G-gue lihat jelas ka..."katanya terjeda, kini Rena terisak pelan, dia sudah berusaha menahannya namun itu malah seakan mencekiknya.
"Dia ngebunuh semua orang ka, d-dia yang bikin hidup gue begini.... Di-dia--" Perkataannya terpotong saat Elvin menarik Rena masuk dalam dekapannya.
"Sttt... Tenang, gua udah disini. Tadi lo cuman mimpi buruk, itu cuman bunga tidur dek," Lantas Rena menggeleng ribut dalam dekapannya, gadis itu mendorong dada Elvin lalu ia kembali melihat kakanya itu dengan wajah yang protes.
"Ga! gue yakin itu ingatan gue dulu ka, itu ingatan gue yang ilang dulu! Bahkan, bahkan guee.. g-gue liat dia yang ninggalin kami. d-dia ga nolong kami ka... dia senang ngeliat ledakan mobil mama," Rena berbicara tergesa.
Elvin menelan salivanya mendengar itu semua, sebelum ia ingin membuka suara suara pintu dikunci terdengar. keduanya menoleh pada Cleo yang masuk entah sejak kapan.
Cleo mengintruksi Elvin untuk diam dengan tatapannya. Cleo tau jika pemuda itu akan mencerocos tanpa memikirkan sekitarnya. Cleo hanya mencegah, takut jika mata-mata yang diutus Roy mendenger pembicaraan kaka beradik itu.
Cleo berjongkok di samping kasur sehingga dia sedikit mendongak untuk menatap wajah sembab Rena. Pemuda itu tersenyum tipis dan mengusap wajah gadis itu lembut.
"Tangisin aja, sayang. jangan di tahan," Kata Cleo.
Akhirnya, tangis yang sejak tadi di tahan Rena tumbah, Elvin hanya terdiam melihat bagaimana pilunya adiknya menangis, tangannya menggenggam tangan Rena mencegah jikalau Rena memukul fisiknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renaya Sang Tokoh Figuran (On Going)
Fiksi RemajaTransmigrasi 3 Alur lambat. ----- Ini cerita tentang seorang gadis berusia 25 tahun bernama, Renaya Margaretha. Gadis yang hidup hanya bersama Ibunya tanpa tau siapa Ayahnya. Suatu ketika, lebih tepatnya saat Renaya gajihan. Gadis itu membeli sebu...