04 🔞

4.1K 2 0
                                    


"Cepat masuk Miss Alena!"

Alena tak terkejut dengan seruan kencang dari sang atasan. Ada alasan lain yang sudah menyebabkan gerakan kedua kaki menjadi terhenti. Namun, Alena tidak membiarkan hal tersebut berlangsung lama. Ia kembali melangkah menuju ke sofa panjang. Tatapan terpusat pada seseorang berparas tampan dengan tubuh atletis tengah duduk di sana.
Benar, sosok pria itulah yang sudah sukses membuatnya terkaget-kaget. Lebih tepat jika dikatakan sebagai bentuk keterpukauan.

"Jadi, kau klienku selanjutnya?" tanya Alena sopan. Namun, disisipkan juga sedikit nada godaan dalam alunan suara lembutnya.

"Iya, benar. Perkenalkan aku Davae Hernandez. Kita akan bekerja sama sekitar enam bulan. Aku harap kita bisa bertahan selama itu."

Alena menambah kuluman senyum seraya membalas jabat tangan dilakukan oleh pria itu. Kepalanya juga dianggukkan dengan gerakan ringan. Tawa kecil tentu diloloskan untuk mulai menciptakan keakraban. Jurus yang sudah biasa diterapkan pada kliennya.

"Tentu kita harus bisa bertahan. Jika tidak, maka akan ada pelanggaran dan membayar sejumlah penalti. Kau tahu? Aku bukanlah billionaire sepertimu. Aku tidak akan bisa membayar nanti. Aku hanya bisa menuruti kontrak dan kesepakatan yang kita buat."

Alena menarik salah satu ujung bibir, ketika pria memesona di hadapannya tertawa. Ia punya selera humor yang bagus. Tidak akan mungkin gagal dalam menciptakan lelucon.
Dan, Alena harus mengakui bahwa Davae Hernandez semakin tampan saat menunjukkan tawa. Aura maskulin yang tak terbantahkan.

"Kau istimewa, Miss Alens. Aku tidak salah sudah memilihmu. Pasti nanti kita berdua akan bekerja sama memenangkan beberapa proyek besar yang sudah aku incar."

"Dia tidak hanya pintar menganalisis. Dia akan memberikan kepuasan terbaik kepada kau di ranjang, Mr. Davae. Aku yang akan menjaminnya. Aku berani bertaruh."

Alena langsung mengarahkan tatapan kesal pada sosok sang atasan yang tengah berjalan ke arah pintu. Amanda hendak keluar. Tak sulit ditebak. Ia senang ditinggalkan dengan Davae saja di dalam ruangan. Akan lebih leluasa membahas kontrak mereka.

"Lekaslah pergi, Miss Amanda. Biarkan aku yang mempromosikan diriku. Kau jangan ikut campur. Kau tahu aku sudah memiliki pengalaman." Alena memberi penekanan di setiap kata yang dilontarkannya santai.

"Wow, aku kira kau tidak galak, Miss Alena. Aku sudah salah sangka menilaimu. Dan kau juga semakin membuatku terkejut."

Alena segera mengalihkan pandangan ke sosok Davae, tepat setelah pria itu menyelesaikan ucapan. Senyuman diukir lebih lebar sembari mengeluarkan tawanya juga. Ditatap dengan lekat Davae Fanderz.

"Aku tidak hanya galak. Hmm, aku dapat agresif di ranjang. Sikapku sedikit random. Tergantung bagaimana orang berperilaku kepadaku," jawab Alena dengan ringan.

"Kau agresif di ranjang? Aku sudah tidak sabar membuktikan. Aku sendiri pun cukup kuat dan berpengalaman masalah bercinta. Aku rasa kau dan aku akan sangat cocok. Semoga saja."

Alena menarik kedua ujung bibirnya ke atas guna membentuk senyuman lebih lebar. "Tentu, kau dan aku akan menjadi partner bagus bercinta. Aku pun yakin kau punya pengalaman yang bagus dalam memberikan kepuasan pada wanita. Benar?"

"Haha. Semua wanita yang aku pernah ajak tidur, mengatakan jika aku cukup hebat. Walau begitu, aku tidak ingin terlalu percaya diri sebelum aku bisa memberi bukti langsung kepadamu, Miss Feyord. Bagaimana menurutmu?"

Alena meloloskan tawanya. Cukup kencang. Dan, tatapan yang menggodakan pun ditunjukkan. Mata kanannya pun turut dikedipkan kepada Davae. Aksi dilakukan olehnya tentu mendapatkan respons dari sang atasan. Ya, gelakan geli.

"Aku suka dengan tantangan. Dan jika kau bermaksud untuk melakukan kepadaku, maka aku akan senang menerima. Tapi, tidak ada jaminan juga aku akan mengalah walau kau adalah bosku. Kau bisa menerimanya, Mr. Davae?"

DEWASA II [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang