828 100 19
                                    

⚠️ Cerita berdasarkan imajinasi author, no copy. Beberapa tokoh thor ambil dri dashing youth⚠️

===

Neo terbangun dari tidur nya, ia melirik sekelilingnya sembari mengucek - ngucek matanya berulang kali. Tetapi tetap sama, tempat yang kini dirinya tempati sama sekali asing bagi nya.

"Dimana aku?kenapa aku berpakaian seperti ini? "tanya nya linglung, melihat tubuhnya di depan kaca yang tak jauh darinya. Tiba tiba sebuah suara terdengar.

'Hai neo, perkenalkan namaku sistem. Tugasku disini hanya membantumu, jadi jangan sungkan bila kau membutuhkan ku'

Neo melihat sekelilingnya  tetapi tidak  ada seorang pun "dimana kau, kenapa kau tak menampakan dirimu?"balas neo heran.

'Aku ini sistem, aku tak berbentuk. Aku hanya dapat bersuara, suaraku juga hanya bisa di dengar oleh mu saja'

"Lalu dimana aku sekarang?"lanjut neo bertanya.

'Pertanyaan yang bagus neo, Sekarang kamu berada dalam cerita novel'

"Cerita novel?"

'Ya, kamu masuk kedalam cerita novel. Tugasmu sekarang adalah menjadi tokoh utama untuk menyelamatkan ye dingzhi peran utama lain nya.  Dengan begitu kamu bisa keluar dari sini.

"Ye dingzhi, Tokoh utama yang mati bunuh diri?"ucap nya mengingat cerita yang kemarin malam ia baca.

'Yap betul sekali , kamu harus membuatnya tetap hidup dan berakhir bahagia'

"Berarti namaku sekarang adalah... Baili dongjun"lanjutnya lagi.

'Ya, aku juga akan memberitahumu ... cerita  yang kau ubah akan berubah juga dalam novel  aslinya. Kau juga harus berakting layaknya dongjun, tidak  boleh mengungkapkan  identitasmu. Sistem juga menerapkan poin. Poin akan bertambah seiring berjalannya waktu jika misi demi misi selesai. Poin itu bisa kau tukarkan dengan beberapa informasi, jadi semakin banyak poin akan semakin bagus. Maka sebalik nya jika poin mu sedikit itu akan mempersulitmu  keluar dari dalam novel ini'

Neo atau lebih tepat nya dongjun sekarang hanya bisa mengagukkan kepala mendengar  sistem  berbicara.

Langkah kaki seseorang terdengar dari kejauhan. Seorang berhanfu merah berpadu dengan warna hitam, wajahnya yang tampan sangat enak di pandang.

'Brak'

Pintu kamar dongjun terbuka.
"Dongjun kenapa kau lama sekali, aku sudah menunggumu begitu lama" ujarnya menatap dongjun kemudian menarik pergelangan tangan milik dongjun.

Dongjun tetap diam tangannya di tarik, kini tatapannya beralih kepada pemuda di sampingnya 'yun ge' gumamnya menatap seseorang di sampingnya. Dingzhi berbalik menatapnya, tatapan mereka  saling bertemu. Tiba tiba dingzhi memojokkan dongjun di antara tiang kayu. Kemudian menatapnya dengan mata sedikit  ia sipitkan , dongjun terkejut mendapati perlakuan dingzhi. Seingat nya di alur yang ia baca tidak ada seperti ini.
"Ada apa yun ge?" Tanya dongjun terbata bata. Dingzhi melepaskan dongjun dan menggelang "Sepertinya kau berbeda dari biasanya".

Dongjun cukup kaget mendengar ucapan dingzhi, apa secepat ini identitas nya  akan terbongkar. Dongjun tersenyum kemudian menarik kembali tangan dingzhi "hahaha... beda apanya, aku masih sama dengan hari sebelumnya" bantahnya.

Di kekediaman xiao ruofeng...

"Ruofeng! Wo lai le wo lai le.."seru lei mengsha berlari menghampirinya dengan membawa dua keranjang makanan. Ruofeng menggeleng melihat tingkah laku sahabatnya kemudian ikut duduk bersamanya.

"Apa yang kamu bawa? Kenapa banyak sekali" tanya ruofeng sembari menuangkan dua gelas teh.

"Aku membawakan mu buah yang ku petik sendiri di sekte lei, aku juga membawakan beberapa arak yang tadi aku beli dari perjalanan tadi " ucap mengsha membuka dua keranjang berisi buah dan satunya berisi arak.

Ruofeng mengambil salah satu anggur berwarna hijau dan memakannya "emm... haochi" ucapnya melirik mengsha. Mengsha tersenyum  kemudian ikut memakan buah tersebut "ehh.. apa kau tau ruofeng" ucap mengsha dengan mulut penuh makanan.

"Makanlah dulu  setelah itu barulah berbicara" sela ruofeng. Dengan susah payah mengsha menelan semua buah yang ada di mulutnya "apa kau tau ruofeng?" Ucapnya lagi dengan semangat. Ruofeng menggeleng melihat ekspresi mengsha kemudian menyeruput teh di depanya.

"Barusan aku bertemu dengan  wanita cantik di jalan... dia sangat cantik kau tau itu"lanjut mengsha tersenyum lebar membayangkan wanita yang ia temui tadi.

Ruofeng berhenti menyeruput teh beralih menatap mengsha "apa kau suka padanya?" Tanyanya.

"Shi de , bagaimana aku tidak menyukainya. Dia sangat cantik bagai bidadari turun dari langit" balas mengsha lagi - lagi tersenyum.

"Kalo begitu nikahilah" ucap ruofeng memberi saran. Mengsha berjalan menghampiri ruofeng dan menekuk wajahnya kemudian manatap ruofeng dengan tatapan sedih " tapi dia anak dari ketua sekte li " balas mengsha dengan sedihnya kemudian meletakan kepalanya di atas paha ruofang. Ruofeng mengelus pelan rambut mengsha,   untuk memberinya dukungan.

"Memangnya kenapa jika dia anak ketua  sekte lin? Bukannya itu hal yang bagus" ujar ruofeng masih dengan posisi yang tadi. Mengsha mendongakan kepalanya menatap ruofeng " tidak tidak, ketua lin sangat galak bagaimana jika galaknya menurun kepada anaknya itu. Aku tidak mau memiliki istri yang galak " balasnya.

Ruofang tertawa mendengar ucapan mengsha barusan "lebih baik kau tidak usah menikah, siapa juga yang mau bersamamu"  cibir ruofeng di sela sela tawanya. Mengsha berdiri lalu menatap ruofeng tajam " liat saja nanti siapa yang tidak laku"ujar nya pergi meninggalkan ruofeng dengan kaki dihentak hentakan. Tak lupa dengan ocehan ocehan kecil yang masih bisa di dengar ruofeng. Ruofeng tersenyum kecil kemudian pergi menyusul mengsha.


|
|
|

Rame lanjut gk rame mlz updt, vote ya dan komen. Sedikit dlu ya mau updt crita yg lain juga.

#yedingzhi × bailidongjun
#xiaoruofeng × lei mengsha

再见谢谢你

Story in The NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang