36

86 17 0
                                    

" jadi yang di ceritakan oleh kedua anak ku tentang seorang kakek yang mencari anak perempuannya itu ayah? "

" hahahaha miris sekali... setelah mengusirku! Ayah mencariku?! Untuk apa? Mengurus hari tua ayah yang sudah jompo? Dimana istri kesayangan ayah itu? Apa dia sudah pergi setelah mendapatkan harta ayah? " ujar so hee melampiaskan kekesalannya.

" so hee... "

" tidak dapat menemukan anak perempuannya padahal sudah keliling ke setiap sudut kota?! Omong kosong! Ayah tidak benar-benar niat mencariku! Aku tidak sedikitpun pergi dari kota ini, aku juga tidak mengubah namaku! Polisi bisa mencariku saat ayah mengadukan persoalan anak hilang... "

" oh... tapi tentu ayah tidak akan berani mengadukan pengajuan anak hilang pada polisi, karena nyatanya aku bukanlah hilang melainkan ayah usir! Ayah buang! Ayah bahkan sudah tidak lagi menganggap ku sebagai anak  lalu sekarang apa? "

" berkoar-koar menceritakan pada orang-orang jika sedang mencari putri kecil kesayangannya... membuat orang-orang merasa iba.. tch! Berapa banyak wajah yang kau punya ayah?! "

" aku heran dari sempitnya dunia ini kau justru harus bertemu dengan anakku terlebih dahulu sebelum aku, putrimu... "

" jelas! Karena kita sudah bukan ayah dan anak! Bahkan aku terlalu sopan memanggilmu ayah! "

" kau bukanlah sosok ayah! " ujar so hee yang sudah habis kesabaran, matanya berkaca-kaca namun dirinya terlalu tidak sudi untuk meneteskan air mata hanya untuk sosok di hadapannya, sosok yang membuangnya dan membiarkannya mengalami kesulitan di luar sana sendirian. Luntang-lantung tidak jelas.

Sang kakek bangkit dari duduknya, bersujud di kaki so hee. Menggenggam erat kaki sang putri dengan tangan gemetaran penuh rasa bersalah.

" kek! Jangan begitu! " ujar felix terkejut hendak membantu sang kakek untuk bangkit namun di tahan oleh so hee.

" biarkan saja! " larang so hee.

" lix, kemarilah.. jangan ikut campur... " ujar jisung menarik felix untuk menjaga jarak.

" maafkan ayah, ayah minta maaf nak... ayah salah... ayah dengan bodohnya tidak mendengarkanmu dan lebih memilih mendengarkan wanita iblis itu... "

" ayah tidak tau jika semua yang terjadi padamu adalah hal keji yang dilakukan wanita itu... "

" ayah tidak tau jika dia selalu melukaimu di saat ayah tidak ada...  ayah tidak tahu kelakuan buruknya selama ini dibelakang ayah... "

" ayah mengetahuinya tidak lama setelah kepergianmu nak,  dan wanita itu membunuh dirinya sendiri karena tidak ingin berada dalam jeruji.. "

" ayah bersalah nak... maafkan ayah, pukul ayah... silahkan pukul ayah... lampiaskan rasa kesalmu pada ayah selama ini nak... " ujar sang ayah menarik tangan so hee untuk memukul wajahnya, namun so hee menarik tangannya dengan kasar.

" apa ayah pikir dengan memukul saja semua kesalahan ayah dapat aku maafkan?! Tidak! Bahkan kematian ayah juga tidak bisa menebus kesalahan ayah! "

" apa ayah pernah memikirkan diriku saat itu? Apa ayah pernah memikirkan bagaimana rasa sakit yang aku tanggung sendirian?!! "

" meskipun aku dirumah, aku kelaparan! Aku tidak bisa makan-makanan enak yang kusukai! Aku tidak pernah merasa kenyang! Bahkan bisa mendapatkan nasi sisa dari ibu sambungku sudah membuatku merasa senang saat itu! Karena setidaknya perutku tidak akan sakit lagi karena asam lambung! "

" uang yang ayah berikan tidak bisa kugunakan! Semua diambil sebelum aku dapat menikmatinya! Dirumah aku selalu dibuat bekerja tanpa istirahat! Dia akan memukuliku jika aku tidak mendengarkannya! "

NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang