Korea Selatan, 14 Oktober 2024
Hari senin tiba dengan cepat, dan kebetulan sekali hari ini Riku datang lumayan pagi. Ditangannya terdapat sebuah paperbag kecil yang lucu berisi setoples cookies yang sudah dirinya buat di jam 3 pagi tadi. Ia memutuskan berdiri di pilar dekat gerbang masuk sambil menunggu Kak Sion datang.
Tepat 15 menit kemudian, batang Hidung Kak Sion terlihat. Pakaiannya cukup rapi dengan tas hitam legam dan gantungan kunci berbentuk beruang putih mencolok yang tergantung disana. Riku mencoba bersikap santai dan dengan gugup mencoba menghentikan langkah Kak Sion.
"Kak Sion, permisi" Sion yang dihentikan itu, menatap Riku bingung dan menatap mencoba mengingat wajah Riku baik-baik.
"Ahh.. lo yang di kantin kemarin itu ya. Kenapa?" Dengan sedikit ragu, Riku menyodorkan paperbag yang daritadi dibawanya kepada Kak Sion. Semakin dibuat bingung lah Kak Sion dengan kelakukan gadis didepannya ini.
"Dalam rangka apa?"
"Ehmm, buat yang dikantin waktu itu, saya merasa bersalah sudah membuat keributan".
"Santai saja sih harusnya. Ini apaan btw isinya?" Kak Sion mengamati paperbag itu sambil melongok sedikit untuk mengintip isinya.
"Itu biskuit coklat mint. Rasanya enak kok, say-" Ucapan Riku terpotong dikarenakan tiba-tiba paperbag tadi didorong kearahnya dengan kasar. Dan pelakunya kini menatapnya dengan tatapan tajam yang sama dengan yang ia terima waktu itu.
"Lo penguntit ya?!" Makin bingung lah si Riku mendapat pertanyaan dari Kak Sion yang mendadak itu.
"Hah? Bu-bukan!" Dengan masih kebingungan, Riku mencoba menjawab dengan gemetar.
"Kalo gitu gimana lo tau kalo gue suka mint choco?"
"Sa-saya cuma nebak aja kok. S-soalnya coklat mint enak."
"Pembohong. Bahkan orang tua gue gak tau gue suka rasa itu."
"Hah? Mereka tidak tau?" Seperinya Riku keceplosan, karena raut wajah Kak Sion semakin keruh dan pandangnya berubah seolah jijik.
"See? Dasar penguntit. Jauh jauh lo!"
Sion pun langsung melenggang pergi meninggalkan Riku yang kaget dan terbengong dengan reaksi ekstrem yang dia terima. Lalu sedetik kemudian raut wajah Riku berubah menjadi sedih sambil menatap paperbag ditangannya dengan lesu.
Kemudian dengan langkah gontai, dirinya melangkahkan kakinya menuju kelas karena sudah tidak ada yang bisa ia lakukan disana.
Didalam kelas, sudah cukup ramai. Bahkan Yushi saja sudah ada ditempat duduknya sambil makan sebungkus roti dengan lahap.
Melihat Riku yang baru datang, Yushi langsung menyapa dengan riang sampai melambaikan tangan juga. Hal itu dibalas Riku dengan lambaian kecil dan senyum tipis. Ternyata suasana hatinya jadi muram setelah ditolak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be a Girl | Syoniku | OnRi (GS)
Fiksi PenggemarOh Sion x Maeda Riku (GS) . Pemuda bernama Riku, yang merupakan pelayan pribadi tuan muda kaya raya harus terlempar ke 50 tahun di masa depan dan menjadi gadis remaja! Di tubuh barunya ia bertemu beberapa teman baru dan juga... tuan muda nya!! Oh S...