》5《

88 13 3
                                    

Korea Selatan, 19 Oktober 2024

Disinilah Riku sekarang, duduk diantara lautan manusia yang berteriak penuh euforia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disinilah Riku sekarang, duduk diantara lautan manusia yang berteriak penuh euforia. Melihat bagaimana setiap pemain basket andalannya yang menggiring bola dengan semangat dan penuh perhitungan.

Disebelahnya sudah ada Yushi yang tak kalah bersemangat. Gadis Itu bahkan sudah melepas jaketnya karena kepanasan dan menyisakan kaos pink nya lucu.

Riku akui melihat pertandingan basket ini benar-benar menyenangkan. Karena semua perasaan menjadi satu, kegembiraan, kewaspadaan, dan kekecewaan, semua tercampur. Sungguh perasaan baru yang tak pernah dirinya rasakan sebelumnya.

Pertandingan itu berakhir dengan dramatis dan sekolahnya menang telak dengan skor 49-21. Riku ikut senang tentu saja, di lapangan terlihat seluruh pemain dari sekolahnya melakukan selebrasi penuh suka cita.

Saat acara selesaipun dirinya dan Yushi tidak langsung meninggalkan tribun. Tidak ada alasan khusus sih sebenarnya, tapi Yushi bilang dia menunggu lapangan sedikit sepi untuk bisa berfoto berdua tanpa diganggu. Dan Riku iya iya aja, toh gak merugikan siapa-siapa.

Setelah asik berfoto ria, Riku dah Yushi memutuskan untuk meninggalkan area gedung. Diluar gedung ternyata Yushi sudah dijemput oleh seorang lelaki —yang mungkin pacarnya— yang standby sambil bermain handphone. Mereka pun berpamitan dan menyisakan Riku yang berjalan sendirian.

"Hey!" Tiba-tiba ada suara panggilan dibelakangnya yang otomatis membuat Riku menoleh. Dan betapa terkejutnya ternyata yang menyapa adalah Kak Sion.

Dengan masih memakai baju Jersey hitamnya, Kak Sion berlari kecil menghampiri dirinya. Setelah sampai didepan Riku, Kak Sion menyodorkan sebuah kotak pipih yang dibungkus kresek putih.

"Ini Pizza buat lo sebagai ganti donat tadi." Makin bingung lah si Riku.

"Loh kan saya ngasih itu buat permintaan maaf."

"Ini juga tanda permintaan maaf gue. Kan kita udah sepakat."

"Ta-tapi gak gini."

"Udaaah, terima aja." Kak Sion semakin menyodorkan sekotak Pizza itu kepada Riku. Riku yang tidak punya pilihan lain hanya bisa menerimanya dengan terpaksa.

"Mau ngobrol bentar? Buat ngelurusin masalah kita."

Tanpa banyak tanya, Riku mengiyakan ajakan Kak Sion. Mereka kemudian berjalan ke sebuah bangku taman yang tidak jauh dari gedung olahraga.

"Jadi... nama lo siapa? Kita belom kenalan kan?"

Barulah disana Riku sadar bahwa mereka selama ini belom saling mengenal satu sama lain. Ya mungkin cuma Riku aja yang tau segala hal mengenai seorang Oh Sion di sampingnya ini. Jadi dengan sedikit malu —karena merasa bodohdirinya menjawab dengan suara pelan.

To Be a Girl | Syoniku | OnRi (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang