"Sisi gelap itu ada. Di setiap hati manusia, akan muncul disaat genting"—HELP ME!
|||
Keenam laki-laki sedang bersantai di luar kelasnya. Mereka memanfaatkan waktu istirahat dengan begitu baik.
"Si William, kemana?" tanya Farrel. Kembali memakan snack yang di pegang ya.
"Nggak tahu. Tuh, anak langsung keluar kelas pas bel bunyi, nggak bilang dulu mau kemana." Trian menjawab. Lalu kembali fokus ke game yang sedang ia mainkan.
Sean celingak-celinguk melihat sekitar, berusaha mencari keberadaan William. Tiba-tiba dari lapangan mereka melihat para siswa lain berlari menuju ruang kelas 12B.
"Eh, ngapain tuh pada kesana?" Sean bangkit dari duduknya. "Kesana yok." Yang lain melihat apa yang di tunjuk Sean. Lalu berdiri dan berlari menuju kumpulan siswa itu.
Saat sampai di depan ruang kelas 12B, Sean menemukan William yang sedang berusaha melihat ke dalam.
Sean menepuk pundak William. "Woy Wil, ternyata Lo ada disini. Ada apa sih?" tanya Sean.
William menoleh, lalu langsung menarik tangan Sean. Sean yang ditarik tiba-tiba menarik kembali tangan teman-teman yang lainnya. William membawa Sean menerobos kumpulan siswa untuk masuk kedalam.
Sampainya di dalam Sean dan teman-teman terkejut sekaligus ngeri. Di sana ada seorang siswi yang tewas dengan keadaan jantung yang hilang.
"Gila! Siapa yang ngelakuin ini!" Farrel berseru. Menahan diri supaya tidak muntah, karena darah-darah yang terdapat di tubuh korban.
Randy mendekat kearah mayat itu. Membuat teman-teman berteriak untuk tidak melakukan hal gila itu.
"Ran, jangan kesana, mau ngapain!" Arvin berusaha mencegah langkah Randy. Namun, Randy tidak menggubris teriak Arvin.
Tepat di depan mayat itu. Randy mengamati dari ujung kepala sampai kaki. Dengan menutup hidung karena bau darah yang begitu menyengat. Setelahnya, ia kembali menghampiri teman-teman nya.
"Keadaan mayat, sama kayak keadaan mayat kak Zoya. Jadi mungkin pelaku masih sama orangnya." Info Randy. Mereka tidak menyangka, kejadian tragedi 12B terulang lagi, dan lebih anehnya korban selalu seorang siswi.
Tiba-tiba polisi dengan kepala sekolah datang membubarkan kumpulan siswa siswi itu. Polisi mulai mengamankan mayat itu untuk dimakamkan.
Sean melihat itu menghampiri polisi yang sedang mengamankan. "Pak, kejadian ini bakal di selidiki kan?"
Polisi itu tidak menggubris pertanyaan Sean. Setalah beres dengan korban, polisi segera membawa keluar korban.
"Pak, argh sialan!" umpat Sean.
Tiba-tiba Randy berlari menuju pak Hadinata yang hanya diam dengan wajah santainya, seolah kejadian ini sudah diketahui akan terjadi. Sean, Arvin, Bian, Farrel, Trian, dan William, mengikuti Randy dari arah belakang.
Bugh!
Satu pukulan Randy layangkan setelah berada di depan pak Hadinata. "Ini semua ulah Lo kan! Kejadian Minggu lalu aja belum kelar, sekarang Lo nambah kasus lagi. Emang dasar Lo manusia iblis!" Randy sungguh dendam dengan kepala sekolah. Randy kembali mengangkat tangannya, untuk memberikan pukulan. Namun, tangannya dicegah oleh seorang polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELP ME! | High Star School
أدب المراهقين[ IDE MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR, TIDAK ADA CAMPUR TANGANNYA DENGAN KARYA ORANG LAIN ❗] Seorang cowok yang rela pindah sekolah demi mencari tau penyebab kematian sang Kakak yang dirasa cukup aneh. Karena pihak sekolah menutupi kasus ini sebagai kas...