TIGA

68 58 21
                                    

"Udah ga usah bad mood kaya gitu biarin aja Dikta emang ngeselin, tapi walaupun dia ngeselin gue tetep lope sama dia" ucap Greyana dengan wajah menggoda Celsea dan Leonara. Mereka bertiga berjalan balik ke arah kelas dan melewati meja yang di tempati oleh Dikta dan sahabat nya itu. Celsea memutar bola matanya malas mengingat prilaku Dikta yang seenak jidat pada Celsea.

Jam sudah menunjukan waktu pulang sekolah Celsea, Greyana, Viona, dan Leorana membereskan alat tulis mereka dan segera meminggalkan kelas yang mulai sepi itu. "eh guys nongkrong dulu yuk" ajak Viona, mereka yang mendengar ajakaan sahabat nya itu menganguk menandakan setuju dengan ajakan nongkrong dari viona.

Tidak lama kemudia mereka sampe di sebuah cafe yang cukup ramai. baru saja duduk sudah terdengar suara ponsel yang berbunyi di balik saku yang ada pada seragam Celsea.
"nyokap gue nelpon bentar ya girls"

"Halo Cel kamu di mana pulang sekarang kamu ini bisa nya cuman main main dan main pulang sekolah bukan nya langsung pulang malah main mau jadi apa kamu hah?"
       
                       

                                               "Apaan sih ma aku cuman nyari ketenangan doang ga lebih aku juga main kaya gini jarang kan ma? mama ga pernah ngertiin aku mama bisa nya cuman marah marah aku capek sama mama"

Celsea yang sedih mendengar perkataan orang tua nya itu langsung terdiam dan hanya bisa bengong Ia tidak percaya kalau dengan apa yang mamah nya katakan kepadanya baru kali ini orang tua Celsea marah sampai melontarkan kata kata seperti itu.

"Kenapa Cel? tanya Viona dengan raut wajah yang lusu Celsea hanya mengelengkan kepalanya. "Gue pulang dulu ya ada urusan penting sory guys"

"Tapi Cel kita baru aja sampai masa lo udah mau pulang sih ga asik" balas Greyana tanpa mendengarkan teman teman nya Celsea yang tak mau orang tua nya langsung lari dan meinggalkan teman teman di cafe tersebut.

Greyana, Leonara, Dan viona hanya saling tatap tatapan saat melihat Celsea pergi tanpa memberitahu apa yang sedang terjadi.

Waktu sudah menunjukan pukul 15:30 Celsea baru saja sampai, tepat di depan Celsea ada seorang perempuan yang sedaritadi sudah menunggu Ia pulang dengan raut wajah yang terliha marah, Riana yang mereupakan ibu dari Celsea menarik  kasar tangan putrinya itu. dengan tidak percaya Celsea melihat perlakuan ibu kandung nya sendiri memperlakukan Celsea seperti anak tiri, "Bagus anak gadis jam segini baru pulang keluyuran terus kerjaan kamu anak ga berguna" bentak Riana dengan tangan yang masih memegang erat tangan Celsea.

Tanpa membalas Celsea berlari ke dalam kamarnya dan mengunci dirinya sendiri disana, masih tidak percaya dengan perkataan ibu kandungnya yang sangat tega berbicara seperti itu di depan Celsea. "Gue juga anak mama gue juga mau di sayang layak nya anak kandung"  terdengar kata-kata yang diringi isak tangis dari Celsea sakit hati mental hancur rasanya campur aduk kala itu.

"Buka Celse kamu ini di bilangin malah kaya gini ga ada sopan santunya sama orang tua" terdengar suara teriakan dari balik pintu kamarnya Celsea yang engan memperpanjang masalah segera membuka pintu dan menghapus air mata yang Ia tetesakan.

Celsea hanya mnunduk dan tidak mau menatap ke arah ibundanya itu, Riana masuk kedalam kamar Celsea dan membawa sebuah kertas yang entah apa isi di balik ketas itu. Celsea hanya terdiam melihat ibu nya membawa berkas dan duduk di meja belajar miliknya. "Cel mama mau ngomong kalau sebelum papa kamu meninggal dia memberikan surat ini kepada mama, papa kamu ingin menjodohkan kamu dengan salah satu anak temanya papa. Mama baru kasih tau ini karna ini sudah waktunya kamu tau mama harap kamu menerima perjodohan ini"

Mendengar hal itu sontak Celsea membulat kan kedua matanya dan mengeguk ludahnya kasar. "ma aku tau ini wasiat dari papa tapi please aku ga mau  jodohin" Rengek Celsea meminta aga perjodohan yang di buat alm papa nya dan salah satu teman nya di batalkan Celsea merasa kalau perjodohan itu hal yang kuno sudah tidak jaman main jodoh jodohan seperti ini.

"Aku ga akan pernah nerima perjodohan ini sampai kapanpun. Aku punya pilihan aku sendiri mah lagian aku juga masih sekolah aku masih mau ngejar cita-cita aku."

Bantah Celsea yang kekeh tidak mau di jodohkan oleh orangtua nya itu. Celsea merasa tertekan dengan pengakuan Riana yang secara tiba tiba ingin memjodohkan nya dengan laki-laki yang sama sekali Ia tidak tau asal usul nya.

Celsea masih menduduki kelas 12 dan Ia pengen meneruskan ke jenjang kuliah namun semua nya di patahkan saat Ia tahu kalau Ia akan di jodohkan, Celsea tau kalau menikah bukan hal yang mudah perlu persiapan yang matang dan hati yang sudah siap, apalagi Ia tidak mencintai laki laki yang akan di jodohkan dengannya.

"Mama akan tunggu kamu sampai lulus sekolah dan kamu bisa menikah dengan dia, nanti malam kita akan bertemu dengan teman papa mu." balas Riana dengan tegas.

My love  my SicreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang