1. Meeting you was something i never planned to do

52 13 3
                                    

Pukul sembilan malam, Evelyn masih berkeliaran di jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul sembilan malam, Evelyn masih berkeliaran di jalan. Dia nggak tau harus cari Yupi ke mana lagi, kucing oranye kesayangannya hilang sewaktu dia baru pulang bimbel. Udah dicari di sekitar rumah pun Evelyn sama sekali nggak menemukan jejak, sehingga dia inisiatif pergi cari keluar tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya karena pas banget mereka lagi keluar kota.

Yupi biasanya suka nangkring di bawah pohon bunga bougenville tetangganya, tapi kali ini Evelyn juga nggak menemukan kucing oranye nakal itu. Evelyn takut kucingnya itu mati ketabrak karena jarak antara rumah dia dan gerbang masuk perumahan yang mengarah langsung ke jalan raya itu lumayan dekat.

"Yupi, kamu di mana sih? Aku bawain makanan kesukaan kamu nih. Pulang dong..." suara Evelyn udah lemes banget. Dia takut kehilangan kucingnya, soalnya Yupi udah menemani dia dari SMP sampai sekarang mau lulus SMA.

Udah dicari di tempat sampah dan gorong-gorong juga tetep aja nggak ketemu, tapi Evelyn belum mau pulang sampai akhirnya dia cari di taman yang jaraknya satu kilometer dari rumahnya. Sebenernya dia sendiri nggak yakin Yupi bisa kabur sejauh itu, tapi Evelyn tetep lanjutin jalannya sambil sesekali memanggil Yupi pakai jurus miaw dan wetfood di tangannya. Biar dikata orang gila dia nyari kucing hilang malam-malam begini, tapi bakalan lebih gila lagi kalau Evelyn sampai kehilangan Yupi.

Sesampainya di taman, Evelyn coba cari di sekitar semak-semak, tapi nggak ketemu. Taman ini emang nggak gitu besar, tapi kalau Evelyn keliling buat mencari Yupi yang belum tentu ada di sini ya, bisa gempor kakinya.

Satu jam berlalu tanpa hasil. Evelyn terduduk lemas di kursi taman, pandangannya mengabur dan detik setelahnya isakan keluar dari bibirnya sambil menyebut nama Yupi. Dia menyalahkan dirinya sendiri yang lupa kunci kandang Yupi kalau dia lagi pergi, ditambah dia lupa kasih makan kucing itu. Biasanya dia minta tolong Mbak Nini asisten rumah tangganya, tapi karena hari ini Mbak Nini ada keperluan mendesak jadi libur dulu satu hari.

Miaw!

Miaw!

Evelyn samar-samar mendengar suara kucing di dekatnya, tapi dia nggak berani buka mata karena takut itu bukan Yupi. Lagian suara kucing semua hampir sama, Evelyn nggak mau terlalu berharap. Tapi hati kecil Evelyn tuh bilang kalau ini Yupi!

Dan sewaktu kucing itu berada di kakinya, Evelyn baru berani melihat—BENER AJA DONG INI SI YUPI KUCINGNYA!

"Yupi! Ya ampun sayangku, kamu dari mana... aku capek nyari kamu." Evelyn langsung peluk-pelukin Yupi yang syukur banget ketemu dengan keadaan sehat nggak ada luka sama sekali, paling cuma berubah jadi lebih buluk aja dari biasanya.

"Ekhem."

Evelyn menoleh, ternyata ada cowok yang berdiri nggak jauh dari dia dan Yupi, sekaligus saksi yang liat Evelyn nangis-nangis sambil meluk kucing kesayangannya.

"Beneran kucing kamu, ya?" tanya cowok itu. Pakaian serba hitam lengkap dengan topi udah kayak kriminal aja, itu yang ada di kepala Evelyn sekarang. Alhasil dia jadi wawas diri karena udah malam, terus keadaan taman meskipun ada banyak lampu tetep aja serem karena nggak gitu banyak orang.

We Find LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang