Katanya cinta itu nggak perlu dicari, because it will happen when you least expect it. Kita bakalan ketemu sama orang yang tepat di saat kita lagi nggak berniat mencari-cari cinta tersebut.
Menginjak umur dua puluh satu, di sela-sela jadwal padatny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau ditanya gimana perasaan Evelyn setelah video interaksi dia dan Aldric viral dan banyak asumsi nggak mengenakkan? Jawabannya dia ikutan stress. Bohong banget kalau Evelyn nggak takut sama apa yang terjadi baru-baru ini. Dia tuh awalnya nggak mau terlalu kepikiran sama omongan orang-orang di media sosial soal interaksi nggak sengaja antara dia sama Aldric waktu itu, tapi nggak bisa. Evelyn terus follow up dan baca komentar-komentarnya. Video yang beredar kebanyakan diambil dari belakang, yang artinya wajah Evelyn nggak keliatan sama sekali sehingga identitasnya nggak tersebar ke publik. Satu hal ini perlu banget dia syukuri.
Tapi yang jadi masalah adalah komentarnya.
Banyak banget orang yang salah paham karena posisi pengambilan video itu yang terkesan ambigu. Evelyn rasanya mau marah sama orang-orang yang sok tau dan berkomentar seenak jidat mereka. Untungnya sih, banyak yang membela kalau itu cuma fan service biasa nggak ada cium-cium seperti yang mereka simpulkan.
Sebagai orang yang juga terlibat sama kejadian yang ada di video itu, Evelyn pengen banget bikin klarifikasi karena dia merasa ikut bertanggungjawab akan hal ini. Tapi Evelyn takut kalau dia buka suara yang ada malah memperkeruh suasana dan malah dia yang dikata-katain panjat sosial, cari perhatian, dan kecentilan. Dia beneran merasa posisinya serba salah dan itu bikin dia kebingungan.
Untungnya, sehari setelah video itu beredar agensi Genouin langsung bikin klarifikasi dan Aldric juga rilis permintaan maaf di Instastory. Dibilang lega sih, Evelyn lega banget, tapi dia juga merasa nggak enak karena adanya skandal ini nama Genouin khususnya Aldric jadi kurang baik di mata publik dan itu gara-gara dia. Kalaupun harus bertindak, Evelyn sendiri bingung harus apa karena ini sesuatu yang berada di luar jangkauannya, jadi nggak ada yang bisa Evelyn lakukan selain diam.
Sore ini Evelyn niatnya mau refreshing kepalanya dengan jalan-jalan ke mall. Berhubung hari ini dia baru dapat kabar kalau master teacher fisika di bimbel berhalangan hadir karena sakit terus kelas diganti di hari lain, jadi Evelyn memutuskan buat jalan-jalan sebentar. Dia cuma perlu jalan kaki aja sih dari sekolahnya ke mall soalnya masih satu area. Tinggal ngesot juga udah sampai.
Sewaktu dia lagi antre beli minuman, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Panggilan dari Mbak Nini.
"Halo, Mbak. Kenapa?"
"Non Eve masih lama nggak pulangnya?"
Dari suara Mbak Nini yang panik dan grasak-grusuk bikin hati Evelyn seketika jadi nggak tenang.
"Kok suara Mbak Nini kayak gini? Di rumah ada apa?"
"Yupi tiba-tiba muntah terus sekarang lemes gitu, Non! Saya bingung soalnya Ibu nggak ada di rumah lagi pergi sama Bapak."
Jantung Evelyn rasanya merosot denger kabar dari Mbak Nini. "Aku pulang sekarang, Mbak!"
Nggak perlu nunggu lama-lama, setelah panggilan berakhir Evelyn bergegas ke lobby buat naik Bluebird yang banyak di depan mall. Dia nggak ada waktu buat order taksi online karena harus memangkas waktu. Sesampainya di rumah, Evelyn langsung lari masuk dan liat Yupi yang terbaring lemas di kandangnya. Udah dipanggil berkali-kali juga nggak menyaut, padahal biasanya kalau dia pulang Yupi bakalan langsung melompat ke pelukannya.
