Darling, darling

160 20 0
                                    

Minji baru saja pulang ke rumahnya setelah mengantar Hanni ke kosnya. Ia berjalan mendekati ibunya yang kini tengah duduk di sofa sambil menonton acara tv.

"Minji pulaaang"

Ia lalu duduk di sebelah ibunya sambil menaruh sebuah plastik berisikan makanan.

"Eh, apa ini, Ji?" tanya ibunya.

"Martabak"

"Wah, kebetulan mama emang lagi pengen ngemil" Ibunya membuka kantong plastik itu guna mengeluarkan sekotak martabak yang ada.

"Iyaa, tadi pas pulang Hanni ngide beliin mama martabak" timpal Minji.

"Aduh, calon menantu mama baik banget. Salam ya buat dia. Nanti suruh dia datang lagi ke rumah kita, mama kangen sama pacarmu itu" ujarnya sambil menyomot satu potong martabak untuk digigit.

Minji mengangguk setuju, ia pun ikut memakan martabak yang tergeletak di atas meja sambil membuka hand phonenya untuk memberitahu Hanni bahwa ia sudah sampai rumah. Tapi ketika membuka aplikasi chat, terlihat ada sebuah pesan masuk dari atasan tempatnya bekerja.

"Kak Jihyo?"

"Waduh, mau ngapain ini?" gumamnya pelan, tapi masih bisa didengar oleh ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waduh, mau ngapain ini?" gumamnya pelan, tapi masih bisa didengar oleh ibunya.

"Kenapa, Ji?"

"Ini.. kak Jihyo nyuruh ketemuan, gak tau mau ngapain"

"Hayo loh... ngapain kamu, Ji? Ada bikin salah, ya?" ujar ibunya, menakut-nakuti Minji.

"Perasaan gak ada deh..." cicitnya pelan. Ia mencoba mengingat-ngingat sesuatu yang barangkali keliru saat ia bekerja di biro sambil mengetuk-ngetuk jarinya di dahi.

"Bentar..."

"Apa itu... karena Hanni?"

***

Jihyo merupakan atasan Minji di biro tempatnya bekerja. Kebetulan Jihyo ini adalah tantenya sendiri. Walau begitu, Minji tetap segan dengan tantenya itu karena kalau sudah berada di tempat kerja, Jihyo menjadi orang yang sangat tegas.

Hari ini ketika jam ishoma, sesuai yang telah dikatakan oleh Jihyo lewat chat, maka Minji mendatangi ruang kerja tantenya itu dengan hati yang cemas.

"Permisi, Tante" ujarnya sambil membuka pintu yang kemudian menutupnya kembali dengan perlahan sambil menuju kursi yang terletak berhadapan dengan meja kerja Jihyo.

"Duduk dulu," titahnya.

Minji pun duduk disana dengan kondisi yang tegang.

"Kamu kenapa jadi kaku gini? Santai aja" ujar Jihyo, membuat Minji mengulas senyum meringis.

"Hehe, ada apa, ya, kiranya Tante nyuruh Minji kesini?"

"Oh itu, gak papa sih, emang mau manggil aja"

No Matter What | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang