BAB 03

141 16 2
                                    


jir gabut bat gua coy, ni klo kg sesuai selera lgsng tinggalin ae gusy. Met baca gusy. Jgn lupa VOTE

.
.
.
.

Hari ini adalah hari pertama Laya as Bara bersekolah kembali. Bara sangat senang, ia sudah mengemas semua buku bukunya ke dalam tas.

Ia turun dengan tas yang sudah ia gendong, di meja makan itu sudah ada kedua orang tuanya.

"pagi mi, pi" sapanya

"pagi bang" sapa balik keduanya.

Bara menghampiri Lisa dan mencium pipi sang mami, kebiasaan yang dulu saat menjadi Laya terbawa kemari.

Lisa terkejut, Bara yang dahulu tak menyukai skinsip dengan siapapun kini mencium pipinya, begitupun dengan Jerikho.

"kenapa kaget gitu mi pi?" Tanya Bara ketika sudah duduk kembali di kursi sebelah Jerikho.

"ngak ada, bang udah ayok makan" jawab Lisa, ia sangat senang karena Bara mengalami perubahan.

"tiga curut itu belum pulang juga mi?" Tanya Bara.

"Bianka ngabarin katanya mau berangkat dari rumah Tante. Si kembar juga sama mereka kemarin balik ke rumah Oma yang dekat puncak mereka juga berangkat dari sana. Langsung pada ke sekolah semua"

Bara menganggukkan kepalanya, lalu ia melanjutkan kembali sarapannya. Nasi goreng itu kini sudah tak tersisa sedikit pun. Ia dan juga Jerikho pamit pada Lisa.

.
.
.
.

Bara telah sampai di sekolah barunya, ia memarkirkan motornya di parkiran. Orang orang menatapnya dengan pandangan kagum, apalagi saat Bara melepas helmnya.

Bara tak menghiraukan itu semua, ia segera masuk ke gedung sekolahnya.

"Wah bajingan, ruang kepsek dimana lagi" Bara melihat kesana kemari melihat satu satu papan nama ruangan di setiap pintu.

"Cari apa?" Tanya seseorang.

Bara menunduk untuk melihat orang yang berbicara dengannya. "Cari ruangan kepsek nih"

"Yaudah ayo ikut gua anterin" Bara hanya mengangguk dan mengikuti orang di depannya ini.

Ruang kepsek

Bara sudah berada di dalam ruangan, di sana sudah ada kepala sekolah yang sedang duduk di kursinya.

"Selamat pagi pak, saya murid pindahan itu"

Kepala sekolah menatap Bara dan tersenyum ramah.

"Selamat pagi, Albara Sainz Sudjiwo? Kamu berada di kelas XII IPA 2 ya. nanti kamu bareng gurumu ya ke kelasnya" ucap Kepala sekolah.

Seseorang mengetuk pintu dan segera masuk ketika sudah di persilahkan untuk masuk.

"Selamat pagi, pak." Sapa wanita yang baru saja masuk itu.

"Selamat pagi, Bu Yen. Perkenalkan ini adalah murid baru di kelasmu. Dia Albara Sainz Sudjiwo."

Wanita yang di sapa Bu Yen itu menatap Bara dan tersenyum ramah. "Halo Albara, perkenalkan saya Bu Yeni guru kimia dan wali kelas kamu"

Bara membalas jabatan tangan dari Bu Yen tak lupa ia juga tersenyum ramah pada wanita yang menjadi wali kelasnya ini.

.
.
.
.

Kelas yang awalnya ricuh itu kini hening saat Bu Yen masuk bersama dengan Bara.

"Selamat pagi anak anak" Sapanya.

"Pagi juga Bu Yen~" jawab mereka serentak.

"Oke anak anak, kali ini kita kedatangan murid baru, silahkan nak Bara perkenalkan dirimu"

"Selamat pagi, Saya Albara. Salam kenal semuanya."

Bisikan bisikan terdengar bising kala Bara memperkenalkan diri, mereka terkagum kagum dengan visual Bara yang sangat memukau.

"Baik, tidak perlu di tanya tanya. Silahkan Nak Bara duduk di kursi kosong di sebelah Elias" Para murid yang mendengarnya mendesah kecewa, mereka tak dapat menanyakan lebih lanjut pada Bara.

Elias yang namanya di panggil pun mengacungkan tangannya. Bara yang melihat nya pun segera berjalan ke arah nya dan duduk di kursi sebelah Elias.

"Hai, kenalin gua Elias Juwita Alonso. Panggil Lias aja" ucap perempuan yang sedang mengunyah permen karet di sampingnya.

Bara mengangguk, lalu ia membalas jabat tangan dari Lias. "Bara"

"Halo Bar, gua Kaisar Zhair Adidaya. Panggil kai aja salken ea" Pria yang duduk di depan Bara itu menjabat tangan Bara.

Lelaki di sebelah Kai yang tertidur itu segera Lias bangunkan, Kaki kursi itu Lias dorong cukup kuat membuat Lelaki itu terkejut.

"Yas!" Lias hanya tertawa melihat ekspresi orang yang baru saja ia bangunkan itu sama halnya dengan Kai yang juga ikut tertawa melihat komuk kaget teman sebangkunya.

"Sialan lu pada!" Umpat Pria itu, Lias berhenti tertawa dan menyuruh Pria itu untuk berkenalan dengan teman baru mereka.

"Halo, kenalin gua Rafi Malik Pangestu. Panggil Rafi aja, bro"

"Bara" ucap Bara kembali memperkenalkan diri pada Rafi.

TBC

dah dlu yh gusy ak mw liat babang Carlos Sainz dlu. Jgn lupa VOTE nya coy!

Becoming the Main Antagonist BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang