3

129 17 0
                                    

Malam itu langit mendung membawa hawa-hawa pengen tidur. Namun besok Yara ada quiz, jadi dirinya menahan kantuknya dan berusaha untuk belajar.

Dirinya belajar sambil ditemani Christy videocall bareng. Niatnya sih belajar tapi banyakan gosipnya.

"Eh lu tau gak, gosipnya si Gits naksir Esa dari kelas 1," kata Christy.

"Hah, kak Gits yang kayak Freezer dan cerewet itu naksir ma anak pecicilan macem Esa?!?" Protes Yara.

"Lu cemburu?" Goda Christy.

"Dih amit-amit aku punya pacar macem Esa," kata Yara menampakan muka jijiknya.

"Wkwkwk, ati-ati kualat lu," kata Christy tertawa dengan tingkah temannya.

"Kalo kak Gits mau, ambil aja, bosen ketemu Esa dari SD, makin hari malah makin jadi," kata Yara.

Yara dan Esa memang satu sekolah sejak SD namun mereka memang gak pernah akur, karena korban kejailan Esa paling sering dari dulu adalah Yara, cuma sejak SMA ini Esa lebih banyak nakalnya dari pada sekedar jail.

"Eh Yar, lu belajar yang rajin deh, besok gue nyontek ya, gue ngantuk," kata Christy nyengir.

"Dih, Jahat, padahal yang ngajakin gosip kan kamu, awas aja besok kalo nyontek," kata Yara mengancam.

"Ancaman palsuuuu, dah ya, bye Yara," kata Christy memutus VC mereka. Yara ngedumel karena tingkah Christy, namun ya Kitty sahabatnya, jadi ujung-ujungnya pasti dia gak tega gak ngasih contekan.

Sementara Esa and the geng lagi nongkrong santai di teras rumah Eno. Maklum Eno lebih sulit diajak keluar. Namun mama papa Eno sudah menganggap ketiga sahabat anaknya adalah seperti anak sendiri jadi rumah Eno sudah jadi basecamp REGE.

"No, coba deh lu jujur ada anak cewe yang lu taksir gak? Tar kita bantuin deh," kata Gala sambil gitaran.

"Gak ada," jawab Eno singkat.

"Gak papa No, ma kita-kita ini," kata Rama mengepulkan asap rokoknya.

"Bonyok lu gak lagi ngintip kok," kata Esa melongo ke dalem. Eno menoyor kursi Esa sampe dia terjungkang. Mereka pun tertawa terbahak-bahak.

"Gue... naksir ketos," kata Eno pelan. Semua spontan menoleh dan melotot pada Eno.

"Lu naksir mahluk sedingin kutub utara?" Tanya Gala.

"Se cerewet nenek lampir?" Tanya Rama.

"Se perfeksionis Shani indira?" Kata Esa. Kali ini yang lain menoleh padanya dan cemberut.

"Oh sori beda ya, maap," kata Esa meminta ampun.

"Gits itu cool, anggun, dibalik semua kejudesannya dia itu manis, gue pernah liat dia senyum 1x dan itu langsung buat gue jatuh cinta," kata Eno melamun.

"Berat guys!" Kata Gala menepuk jidatnya.

"Kita susah bantunya ini mah," kata Rama pesimis, karena yang selalu ada adalah REG vs OSIS.

"Menarik," kata Esa memegang dagunya kayak detektif lagi mikir.

"Udah lah kan kalian cuman nanya gue suka siapaaaa," kata Eno.

"Kalo bisa dapet kenapa gak Nooo," kata Rama mematikan rokoknya.

"Beeetuuul," jawab Gala dan Esa bareng. Eno hanya tersipu.

"No kalo lu mau dapet Gits, style lu coba di ganti," kata Rama.

"Ganti gimanaaa? Masa gue harus berubah???" Protes Eno.

"Namanya juga usaha wahai Reno Adityaaaa!" Protes Gala kesal.

"Bener, lu harus berubah jadi kamen raider!" Kata Esa asal. Semua sampah yang ada di mereka melayang ke arah Esa dilempar oleh ketiga temannya.

"Apa sih lu!" Protes Gala kesal. Esa cuman nyengir sambil membereskan sampah-sampah yang dilempar.

"Pokoknya sesuai janji kita waktu REGE kita buat, kita harus saling bantu, macam lu ngasih gue jawaban ujian lah," kata Esa nyengir.

"Heh, lu bantu gue kali ini, gue bantu lu tiap ujian ya!" Protes Eno.

"Itungan amat jadi temen," kata Esa cemberut disambut tawa Rama dan Gala.

Lampu teras mulai kedap kedip tanda udah jam 12, kode yang selalu di kasih bapaknya Eno buat mereka. Bukan ngusir tapi cuman ngasih tau doang biar mereka pulang atau nginep atau sekedar pindah ke kamar.

"Lampu lu rusak noh," kata Esa iseng. Sekali lagi semua sampah yang sudah dibereskannya melayang kearahnya.

**************************************

Gita cinta di SMA
Giliran Mutiara dan Semestanya belom ya

Sabar ya dek ya

Happy reading

Mutiara dan SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang