#20

82 1 0
                                    

Benar saja, keesokan paginya Namtan membawa Dunk kesalah satu cafe langganan setelah pulang mengantar Dew ke sekolah. Kini dua wanita berbeda usia itu duduk berhadapan ditemani dua cangkir americano panas.

"Aku ingin membicarakan sesuatu padamu". Namtan membuka suara langsung.

"Apa?". Tanya Dunk.

"Dia bukan anak Joong". Ucap Namtan.

"Aku tau". Jawab Dunk singkat, wjahanya tidak menunjukkan keterkejutan sedikitpun. Namtan bisa melihat bagaimana tenangnya Dunk saat menjawab.

Namtan berdecih pelan, ia kesal karena Dunk sudah mengetahuinya tanpa mengatakan apapun padanya. Yang lebih membuatnya kesal adalah kenapa adik-adiknya pandai sekali menyembunyikan sesuatu.

Dunk terkekeh pelan, ia sudah menduga respon seperti apa yang akan kakak iparnya itu tunjukan.

----

(Pdf Rp. 3000)

Untuk membaca lanjutan cerita ini, kalian bisa membeli lewat file pdf (+62881-0264-89958) sesuai harga yang tertera. Pengiriman file bisa lewat w.a atau email, Lanjutan cerita berisi +- 1k  words.

Untuk pembayaran penulis menyediakan DANA dan Shopee pay

Dijamin aman kok, bila perlu kalian bisa membuat email cadangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Terima kasih 😊

Repentance // JD (GS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang