5.

1.9K 65 7
                                    

Dan setelah selesai mengisi perut, kami bertiga pun diajak untuk masuk ke dalam kamarnya. Karena suatu urusan, Trisha harus absen dari kamar itu.

"Kak, aku mau pinjem kamar satu, boleh ga?"

"Hm? buat apa de?"

"Anu, tiba-tiba temen-temen aku ajak call nih.. Lagian juga aku gamau ganggu kemesraan kalian, hehehe", tuturnya.

Lalu, Delynn mengajak Trisha untuk menyambangi sebuah kamar kosong. Paling tidak kamar itu masih memiliki pendingin udara, dan beberapa kardus-kardus berisi barang-barang bekas tampak bertebaran diatas kasur.
Ramai-ramai kami bertiga menurunkan para kardus itu, diikuti dengan beberapa ceceran barang-barang bekas yang tumpah.

Sekejap usai, Delynn menyalakan AC untuknya. Yah, baginya cukup untuk menjadi ruangan untuknya melakukan panggilan suara dengan teman-temannya.

"Trisha"

"Iyaa?"

"Sini hapenya, aku kasih password wi-fi disini.."

"Oh, iya"

Mengoperkan ponselnya pada Delynn, bos mudaku mulai mengetikkan kata sandi wi-finya untuk Trisha.

"Nih. Have fun ya, Dede Ica"

"Have fun jugaa Ka Delynn..", balasnya tanpa diduga-duga.

"Iyah, hihihi. Kami mau mesra-mesraan dulu. Kamu mau nonton, mau call, mau apapun bebas deh. Asal jangan ganggu kita ya malam ini, hihihi"

"Okay, kak!"

Terlepas dari situ, Delynn menutup dengan lembut pintu kamar tersebut.

"Mas.."

"Iya?"

"Kamu tau ga? Aku tuh sayang banget sama mas. Pikiranku gabisa tenang kalo mas gaada di sisiku..", tuturnya, lalu tangannya melingkar di sisi perutku.

"Sama dong. Aku juga tiap gaada kamu, pikiranku nakal banget.."

"Hahaha, mas mah. Mau aku bantuin?"

"Bantuin apa?", tanyaku seraya memutar gagang pintu kamar pacar baruku.

"Bantuin....itu.. Hehehe"

Masuk kedalam kamarnya, terlihat lapang seisinya. Lemari dan meja tertata rapi. Karpet bludru yang menjadi alas sebelum naik ke kasur pun warnanya cukup menarik. Televisi di seberang kasur segera dinyalakan Delynn, sebagai tontonan malam ini.

"Kak, aku izin cas hape boleh ga?"

"Boleh. Apa yang engga buat kamu mas?", rayunya.

Lalu mengambil pengisi daya dari ranselku, berujung mencolokkannya pada stopkontak didekat lampu tidurnya.

Lalu mengambil pengisi daya dari ranselku, berujung mencolokkannya pada stopkontak didekat lampu tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Televisi menyala, dan aku berbaring sambil bersandar pada ujung kasurnya. Delynn yang tiba-tiba menanggalkan bajunya---menyisakan dalamannya saja langsung membuat detak jantung dan pikiranku tak karuan.

Lullaby: My Pervert BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang