Bab 43

716 127 8
                                    

Happy Reading

.

.

.

____**____

Dua tahun kemudian

Disebuah rumah, tampak seorang ibu muda yang tengah menenangkan putranya yang tengah menangis, ia kelimpungan karena anaknya tidak berhenti menangis sejak tadi.

"Shttttt Frans sayang, sudah jangan menangis lagi nak, Mommy disini sayang"Ucapnya sambil menggendong anaknya

"Mi....Mi"

"iya sayang, Mommy disini, Frans mau mimi iya? hm"Ucapnya

"au,,,Da,,,Da"

"Daddy lagi kerja sayang"Ucapnya

"Frans, sayang, ini Oma"

"eh...Mon, kenapa Frans menangis"Ucap Freen

"mau ke Daddy nya Mom"Ucap Mon

"Frans mau Daddy yah, sini sama Oma aja yah, lihat Oma bawakan Frans mainan"Ucap Freen

"nan.....nan"

"Frans mau?"tanya Freen, Frans mengangguk anggukkan kepalanya

"Frans, Grandma datang"teriak Alice

"gaya lo Grandma Grandma"sinis Freen

"yeyyy sirik aje lo"Ucap Alice

"ayo Frans kita main aja, jangan hiraukan Nenek lampir itu"Ucap Freen membuat Frans tertawa

"cucu gue aja ngetawain"Ucap Freen

"Frans, mending main sama Grandma aja yuk"Ucap Alice

"apaansi Alice, lo gak ada inisiatif sendiri perasaan, dari dulu ngikutin gue terus"Ucap Freen

Merek berdua terus berdebat, sedangkan Mon memijat pelipisnya karena sudah pusing mendengarkan Frans menangis sedari tadi dan sekarang dia harus melihat perdebatan dua orang ini, huft...itu sangatlah menyebalkan pikir Mon.

Mon berjalan menjauh dari ketiga orang itu, ia memutuskan untuk duduk disofa sambil memakan cemilan yang ada di meja, Mon meemainkan ponselnya tanpa peduli dengan persebatan keedua wanita itu.

Sedangkan diruang persidangan, suasana sangat menegangkan, perdebatan terjadi di rungan itu, argument demi argument mereka lontarkn didepan Hakim.

"Tuan Sam yang terhormat, saksi sudah menjelaskan bahwa client anda menjebak, menjabak wanita lugu untuk memuaskan nafsunya, sungguh tidak ber..."

"keberatan yang mulia, dengar pengacara Becca, jika wanita itu lugu, lantas mengapa ia bermain ke club malam"

"saya sudah menjelaskannya di awal, dia diajak oleh temannya, wanita malang itu tidak tau apa apa"

"mustahil wanita jaman sekarang tidak tau tempat seperti itu...."

"yang mulia, apakah anda bisa melihat wanita itu? lihat dia yang mulia, wanita itu hanya bisa menangis meratapi hidupnya sekarang, kesuciannya sudah diambil oleh pria bajingan, dia hanya ingin keadilan yang mulia..."

"keberatan yang mulia.."

"keberatan ditolak"Ucap Hakim

"apakah anda mempunyai bukti yang akurat untuk membuktikan bahwa kejadian ini sudah direncanakan?"tanya Hakim

"saya punya file berisi bukti bukti yang mungkin akan memberi keadilan bagi wanita malang itu"Ucap Becca

"Erick, tolong ambilkan Flashdisk saya"Ucap Becca pada asistennya

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang