21 [New family?]

375 37 2
                                    

HAPPY READING!



"Ivan.."

Ivan menoleh "kenapa sayang?"

"Aku.. aku mau sama kamu selamanya"

Ivan yang tadinya sedang mencuci piring langsung mendekati Ezra yang duduk "apa maksud mu, kamu mau menikah dengan ku?"

Ezra mengangguk gugup sementara Ivan tersenyum riang "aku akan bicara sama ayah, mama dan Arla sekarang"

Ivan hendak pergi namun Ezra lebih dulu menghentikannya "jangan pergi"

Ivan berbalik "ga lama sayang"

Ezra menggeleng dan memohon dengan matanya "jangan, cuddle.."

Ivan mengerutkan kening nya "tumben?"

"Uhm"

Ivan mengalah dan langsung menggendong Ezra dalam pelukannya kemudian berjalan menuju ruang tamu untuk duduk disofa

"Nyaman?"

"Mm"

"Tasha besok pulang dianter Arla, apa besok aja bilang ke mama sama ayah?" Tanya Ivan

Ezra mengangguk dalam pelukan Ivan hal itu membuat Ivan tersenyum kecil dan memeluk erat Ezra

Tak lama terdengar suara dengkuran kecil dari Ezra Ivan mendengarnya dan terkekeh, tangannya bergerak mengelus puncuk kepala Ezra "lucunya"



Arla menggendong Tasha masuk kedalam rumah kediaman Ivan, Ezra dan Ivan sudah menunggu diruang tamu sehingga ketika Tasha sampai ia langsung minta turun dan berlari ke arah Ivan dan Ezra

"Momyy dadyyy"

Ezra melebarkan tangannya agar Tasha bisa mendarat dalam pelukannya

Arla, Ellen dan Mahen mendekati ketiganya dan ikut duduk di sofa raung tamu itu

"Gimana keadaan kalian? Baik?" Tanya Ellen

Ezra kini memangku Tasha di pahanya dan tersenyum pada Ellen

"Baik ma" jawab Ivan

"Em, Ezra?" Panggil Ellen

Ezra menatap Ellen "iya?"

"Jadi.. gimana jawaban kamu? Kamu mau tunangan sama Ivan?" Tanya Ellen lagi

Ezra tersenyum "engga..."

Ellen mengerutkan keningnya, Arla syok begitu juga dengan Mahen dan Ivan

Namun Ezra melanjutkan kata-katanya "aku ingin segera menikah dengannya"

Mendengar ucapan Ezra semua bernafas lega, Ezra benar-benar tidak bisa ditebak

Ellen segera tersenyum dan pindah duduk disebelah Ezra "mama seneng dengernya.. kalo gitu mau kapan sayang?"

"Secepatnya.., Ivan harus tanggung jawab dengan bayi yang ada di perutku"

Mahen dan Ellen terkejut mendengar nya

"bayi?" Ucap Mahen spontan

Ezra segera menoleh dan menatap Mahen "iya.. kalian belum tau?" Tanya Ezra dengan menatap Mahen dan Ellen secara bergantian

Mahen dan Ellen segera menatap satu sama lain karna bingung

"Ezra hamil ma" ucap Arla ditengah keheningan

Ivan tak kuasa menahan senyuman diwajahnya

Tasha menatap Ezra "tasa mau punya adae mom?"

Ezra tersenyum dan mengangguk "eum!"

Tasha menjadi girang dan menepuk tangannya tiang "yeeeeyyy"

Ellen menyentuh punggung tangan Ezra "mama ga tau kalo kamu pintar mengejutkan orang" ucapnya dengan senyuman.

"Mama mau kalian menikah dalam waktu 2 hari ini, mama sama ayah bakal persiapin semuanya"

Ezra tersenyum begitu juga Ivan kemudian mereka mengangguk bersamaan

Perlahan air mata menetes dari kedua sudut mata Ellen membuat Ezra menjadi khawatir

"Ezra.. mama makasi banget sama kamu, kamu mengubah Ivan jadi begini.. kamu menjaga Ivan dengan baik, merawat Tasha dengan kasih sayang yang mama kira Tasha ga akan pernah mendapatkan nya karna Ivan yang menutup dirinya, mama benar-benar berterima kasih sama kamu, kehadiran kamu disini mengubah segalanya menjadi lebih baik"

Ezra terdiam, matanya menjadi panas.. dada nya sesak tak lama kemudian matanya mulai berair, Ivan yang menyadarinya langsung memeluk tubuhnya dan menepuk pundaknya dalam upaya menyalurkan aura positif padanya

Mahen dan Arla ikut emosional melihat adegan didepan mereka

Tangan Ellen bergerak menyentuh pipi Ezra yang basah lalu mengusapnya "maaf mama buat kamu nangis"

Ezra menggeleng, Tasha yang dari tadi menatap Ezra menangis ikut menangis dan tangan mungilnya menyentuh wajah Ezra "momy jangan nangiss, tasa sedih"

Ezra tersenyum "engga sayang ini air mata bahagia"

Tasha tidak terlalu mengerti namun tangisnya mereda ketika melihat senyuman pada wajah Ezra

*Krukkk

Semua mata menatap pada Tasha yang memegangi perutnya, Tasha mendongak menatap Ezra "momy Tasa lapel"

Semua orang serentak tertawa karna terhibur oleh tingkah laku Tasha

"Baiklah Tasha mau makan apa?" Tanya Ezra

"Pancake!!"

Ezra tersenyum "1 pancake untuk tuan putri segera datangg"

Siang itu semua orang makan bersama di ruang makan ditemani dengan canda dan gurau, Ezra merasa nyaman sekarang, sudah lama ia tidak merasakan suasana seperti ini

Sore nya Tasha tertidur di kamar karna kelelahan bermain dengan Ellen dan Ezra di kamarnya sementara Arla, Mahen, dan Ivan ngobrol didepan

Tak lama Mahen, Ellen, dan Arla pamit untuk pulang Karna Ellen Masi punya tugas yang harus dikerjakan

Ezra dan Ivan mengantar ketiganya sampai ke pintu depan, kemudian berpisah. Ezra Masi setia didepan menatap kepergian mobil Arla hingga tak terlihat lagi

Ivan memegang pundak Ezra mengajaknya masuk namun Ezra tak bergerak membuat Ivan bingung

"Sayang? Ayo masuk"

Ezra perlahan menatap Ivan "Ivan.. kapan mereka main lagi? Rasanya nyaman dan hangat ada mereka dirumah"

Ivan tersenyum "kamu suka?"

"Um"

"Kalo begitu aku akan mengantar kalian besok kerumah mama sama ayah agar kamu dan Tasha bisa bermain disana" ucap Ivan

"Bagaimana dengan Arla?"

"Dia bisa gabung ketika siang, sorenya dia sibuk sekarang"

Ezra mengangguk paham "baiklah"

"Sekarang kita masuk?"

"Iyaa"



Bersambung...

Tugas tolong jangan terus
berdatangan, yang satu belum selesaiii.
Btw comment and vote?








| HEALER |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang