BAB 14 🔞 End (Season.1)

444 50 6
                                    

Heran deh, pada gak sabaran banget.
Harusnya nikmati dulu alurnya.
Segala hal itu kan butuh proses.
Males gue ah 🙂‍↔️
Bye!
.
.
.

Chen segera berlari saat Farzan menelepon dan memintanya datang ke mansion, bahkan lupa bertanya siapa yang sakit.

Tiba di sana, Farzan menyambutnya di depan pintu.

"Aku terburu-buru datang tapi lihatlah kau baik-baik saja." Chen terengah tapi memaksa bicara.

"Maaf, Vin yang sakit, bukan aku. Tadi aku sangat panik karena dia tak mau ku-obati."

Ada rasa kecewa di hati Chen, tak tau harus senang atau kesal? senang karena dia orang pertama yang Farzan ingat saat panik, tapi sekaligus kesal karena Farzan memanggilnya untuk orang lain.

"Di mana dia?"

"Ada di kamar kami, pergilah bersama Pak Jee, maaf aku tidak bisa mengantarmu," sesalnya.

Langkah Chen diiringi tatap pilu sang dokter jantung, dia merasa tak berguna. Padahal biasa mengobati ratusan nyawa, tapi suaminya sendiri menolak diobati.

***

Bau minyak angin bercampur wewangian menyambut kedatangan Chen, hidungnya sedikit tak nyaman. 'Ada apa dengan bau kamar ini?' batinnya.

"Tuan, ini Dokter Chen teman Tuan Farzan, beliau akan memeriksa Anda." Pak Jee berbicara lebih dulu.

"Itu dokter yang saya ceritakan semalam, Tuan." Isyah berbisik.

Raut Vin berubah kesal.

"Aku sudah sehat, tidak butuh Dokter."

Otak Chen mendidih, apa dia datang kesini hanya untuk melihat sikap menyebalkan pria ini?

"Aku datang ke sini demi Farzan, dia sangat menghawatirkan keadaanmu karena kau menolak dia mengobatimu." Chen tak kalah kesal.

"Pasien mana yang akan sembuh jika dokternya ketus seperti dirimu?"

"Aku juga baru pertama kali bertemu pasien menyebalkan seperti dirimu."

"Bawa dia pergi, Pak Jee." Kekesalan Vin memuncak.

"Aku akan pergi setelah memeriksamu. Jangan menolak, ini demi Farzan."

Mau tak mau, akhirnya Vin pasrah.

"Ini termasuk anxiety. Banyak hal yang menjadi penyebab, salah satunya stress berlebih," terang dr. Chen.

"Aku sudah meresepkan obat untuk mengurangi mual dan pusing, selebihnya hanya bisa kau tangani sendiri yaitu-jernihkan pikiranmu."

Nasehat Chen terdengar seperti umpatan di telinga Vin.

"Saat pikiranmu sudah relaks, mualmu akan hilang dan tubuhmu kembali normal."

Rubah Don Juan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang