Suara riuh tepukan tangan menyatu dengan drum yang ditabuh semangat oleh salah satu remaja di atas panggung. Ditemani suara gitar listrik yang memekikkan telinga serta tempo musik yang kuat membuat sorakan orang-orang semakin keras. Jangan lupakan juga lampu warna-warni yang menyorot bebas membuat suasana malam itu semakin ramai.
Freya satu-satunya cewek di atas panggung memimpin pertunjukan. Cewek itu hari ini memakai celana kulot berbahan jeans sebatas lutut. Tubuh mungilnya dilapisi kemeja jersey warna merah berlengan pendek sebagai outer, dipadukan dengan scarf v tank top berwarna senada sebagai dalaman. Hal itu tak membuat dirinya merasa dingin dengan udara malam yang semakin larut. Rambut hitam legamnya yang terurai indah tertiup angin memperlihatkan wajah cantiknya lebih jelas.
"Guys masih semangat ga?" Freya bertanya dengan antusias kemudian mengarahkan mic-nya ke arah penonton. Sontak saja langsung mendapatkan jawaban yang tak kalah antusias dari para penonton di sana.
MAAAASIIIIIHHHHH!!
MASIH FREY BUAT LO GUE MAH SELALU SEMANGATTT!!
Cewek itu terkikik geli. "Mau nyanyi apa lagi?"
Freya dibuat kewalahan dengan banyaknya permintaan dari para penggemarnya.
"Oke-oke kali ini lagunya bakalan lebih seru! Tapi-- sedih banget lagu kali ini sekaligus ending song buat jumpa kita malam hari ini." Freya dapat melihat sorot kekecewaan dari para penggemarnya.
Freya mendudukan dirinya di tepi panggung. Karena panggungnya itu tinggi kedua kakinya hanya bisa menggantung di sana. Cewek itu terus menggerakkan kakinya yang menggantung dengan lucu sambil memasang wajah cemberut. "Jangan sedih gitu dong. Kan bulan depan bakal ketemu lagi," ucapnya mencoba menghibur.
"Supaya ga berasa sedihnya gimana kalau kita nyanyi bareng-bareng. Kalian juga ikutan nyanyi! SETUJU GA??"
Melihat anggukan antusias dari para penggemarnya, Freya kembali berdiri. Tidak butuh waktu lama iringan musik dari lagu Sayang milik Shae terdengar.
"Karena ini lagu terakhir aku mau denger suara kalian nyanyi disini!"
"SEMUA TANGANNYA DI ATAS!!"
Freya mengangkat sebelah tangannya kemudian meloncat mengikuti irama musik yang semakin meriah. Mengajak semua orang ikut bernyanyi bersama. Mata teduhnya terus memancarkan sorot bahagia.
Sayang, dengarlah permintaan ku
Jangan ragukan cintaku
Sayang, percayalah apa kataku
"KARNA KU?!" teriak Freya langsung mengarahkan mic-nya ke penonton.
SAYANG KAMU!!
Freya tersenyum puas. Dia menatap tulus ke arah hampir ribuan manusia di depannya. Freya tak pernah menyangka band-nya akan mencapai titik ini.
Freya berbalik tersenyum sambil mengedipkan matanya ke arah anggota band-nya yang dibalas dengan senyuman geli dari ke-tiga cowok di sana. Freya sangat bersyukur memiliki mereka, baik para member maupun penggemarnya yang selalu sayang padanya. Freya pun juga sebaliknya. Dia hanya bisa berharap semoga akan terus seperti ini.
••••
"APA!"
Freya dengan rambut hitam dicepol asal itu mendelik kaget lalu seketika terbatuk sambil memukul dadanya berkali-kali. Bakso yang belum sempat dia kunyah dengan sempurna tertelan begitu saja hingga membuatnya tersedak. Freya dengan cepat menerima sebotol air mineral yang disodorkan oleh cowok di depannya. Setelah dirasa cukup, Freya kembali menatap hati-hati cowok dihadapannya dengan perasaan was-was. Berharap di keadaan warung bakso yang terletak di pinggir jalan raya yang ramai ini Freya tadi hanya salah mendengar saja dengan ucapan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Fighter
Teen FictionArafreya Rimbulaya. Cewek friendly, cantik, idaman semua orang di SMA Casagitha. Vokalis band D'Clafour yang sedang naik daun. Bencana menimpanya setelah baru saja sekejap mata dia merasakan rasanya melambung tinggi. Band-nya hampir saja satu langka...