01

129 21 11
                                    

"Frey, lo mau kemana?"

Freya menghentikan langkahnya yang baru saja keluar kelas. Ia menoleh ke arah Aster, sahabat Freya yang memandangnya bingung. Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, tapi bukannya pulang Freya malah berjalan berlawanan arah dari gerbang sekolah.

"Kelas XI-1"

"Tumben. Mau gue temenin?"

Freya menggeleng. "Ngga usah, lo pulang aja! Katanya tadi ada urusan?"

Aster berpikir sejenak kemudian mengangguk. "Ya udah gue pulang duluan ya, Frey?" ujarnya bersiap melangkah pergi.

"Iya. Ati-ati Ter!"

"Yoi!" Aster mengacungkan jempolnya kemudian melambaikan tangan dan berlalu pergi.

Hari ini Freya akan menemui Alkana. Tadi pagi, Samuel yang sekelas dengan Alkana sudah mencoba berbicara dengannya tetapi tidak berhasil. Dan sekarang, Samuel sedang mengikuti rapat anggota OSIS. Alhasil, Freya sendiri yang akan menemui Alkana secara langsung untuk membujuknya agar mau bergabung dengan D'Clafour. Kalau Noah dia sudah berangkat ke Amerika kemarin. Seharusnya Freya bersama Baim, tetapi teman satu band-nya yang ini baru saja menjalani masa hukuman dengan Bu Kirsi, guru killer yang ditakuti murid-murid SMA Casagitha.

Sejujurnya Freya belum hafal dengan wajah Alkana. Seumur-umur dia sekolah di sini Freya sama sekali belum pernah melihatnya langsung. Freya memang sudah melihat foto Alkana saat bersama Noah waktu itu. Tetapi kan itu foto jadulnya waktu SMP. Dia bukan orang yang bisa mengingat dengan cepat wajah seseorang. Apalagi itu foto empat tahun yang lalu kan, siapa tau sekarang sudah berubah penampilannya. Dia belum sempat melihat foto Alkana yang sekarang karena sepertinya cowok itu bukan tipe orang yang akan memposting dirinya di sosmed. Freya sudah mencari dimana-mana tetapi tidak menemukannya.  Ingin bertanya dengan teman-temannya yang lain tapi Freya malas. Biarlah nanti menjadi kejutan saja.

Freya berjalan dengan riang sambil bersenandung kecil. Wajah manisnya yang penuh dengan senyuman membuat siapa saja yang melihatnya ikut merasa senang. Freya tak jarang membalas sapaan dari orang-orang yang berpapasan dengannya.

"Halo, Kak Freyaa!"

Sapaan penuh semangat dan terdengar seperti dua suara memanggilnya secara bersamaan itu membuat cewek berwajah Chinese itu menoleh. Freya tersenyum gemas. Dilihatnya, dua orang siswi yang sepertinya adik kelas Freya itu tengah menatapnya dengan mata yang berbinar.

Freya menanggapi mereka dengan antusias. "Haloo! Kalian mau pulang ya?"

"Iya kak." Keduanya sama-sama mengangguk.

"Kak, kemarin kita nonton konser D'Clafour band-nya kakak! Seru bangeett!!" ujar salah satunya lagi dengan antusias.

Freya berjalan lebih dekat kearah keduanya. "Waah beneran?"

"Iya kak. Kakak kemarin cantik banget!!!" heboh mereka. "Ngga sabar sama penampilan kakak bulan depan di Hello Star!"

Freya tertawa kecil. "Kalian juga sama-sama cantik. Makasih banyak ya," ungkapnya dengan tulus. "Kak Freya bakal tunggu kedatangan kalian."

Keduanya tersenyum malu-malu kemudian buru-buru berpamitan dengan Freya. Pemandangan seperti ini sudah tidak asing lagi bagi Freya maupun warga sekolah SMA Casagitha. Freya memang bukanlah seorang yang pintar, tapi berkat kepribadiannya yang baik, ramah, dan juga menyenangkan itu berhasil menarik hati siapa saja. Ditambah lagi kesuksesannya sebagai vokalis Band D'Clafour membuatnya semakin digemari. Arafreya Rimbulaya benar-benar dikagumi semua orang.

••••

Freya menyapa seorang guru yang baru saja keluar dari ruang kelas XI-1. Cewek itu bernapas lega karena tidak terlambat. Dengan sabar Freya menunggu murid di kelas itu keluar. Freya dapat melihat mereka tengah berkumpul mendiskusikan sesuatu yang Freya yakini tugas dari guru tadi. Beberapa menit berlalu, Freya kembali mengintip ke dalam kelas. Bersamaan itu tubuh seseorang tiba-tiba saja menabraknya. Tidak terlalu keras tapi cukup membuat Freya terdorong ke belakang.

Dream FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang