🍀

483 47 24
                                    

"Gue mau balik kerumah orangtua sabtu nanti."

"Ohh lo mau sekalian nginep disana?"

"Eum, jadi lo sama Dira dulu lagi aja ya."

"Iya, lagian gue bisa sendiri ko. Apa banget selalu ngawasin gue kaya anak kecil." Lavanya cemberut ketika Kaivan terus berkata demikian.

Tidak tersinggung, Kaivan malah tersenyum kecil.

"Ya lagi lo ga mau waktu gue ajak."

"Bukannya ga mau tapi kaya malu lah tiba-tiba lo bawa gue ke rumah ortu lo." Jelas Lavanya

Karna memang benar, Kaivan sebelum itu mengajaknya sekalian menemani pria tersebut, tapi dia malu karna belum pernah sama sekali bertemu dengan kedua orangtua Kaivan dan pria tersebut hanya bisa memaklumi dan berfikir 'mungkin emang belum waktunya aja Lavanya dia kenalin secara langsung pada orangtuanya'

"Yaudah untuk saat ini emang belum waktunya aja, tapi kedepannya lo harus mau." Ujar Kaivan.

"Ga janji." Lavanya langsung menimpalinya cepat.

"Huh dasar." Kaivan menyentil kening Lavanya pelan tapi itu mampu membuat sang empu mengaduh pelan.

"Kaivan sakitlah." Lavanya mengusapnya dengan pelan, jari Kaivan tuh besar ya jadi tau lah rasanya gimana.

"Lebay." Kaivan terus meledeknya, karna dia kalau Lavanya sudah mode ngambek bakal lucu banget di liatnya.

Mereka saat ini sedang berada di ruang Kantor, hanya saja yang lain belum pada datang jadinya baru mereka berdua saja yang ada di dalam.

.

.

.

Hari sabtu malam hari.

Lavanya sedang menonton drama, setelah selesai meetup bareng Nadira seharian. Dia langsung lanjut untuk marathon drama di malem minggu ini.

Mumpung tidak ada Kaivan.

Karna kalau ada pria tersebut di pastikan akan terus mengganggunya.

Ponselnya berdering dan melihat siapa yang sudah mengganggunya, Lavanya membuang nafasnya asal.

Itu Kaivan.

Benarkan katanya, bahkan orangnya pun tidak ada tapi masih bisa mengganggunya ketika dia sedang asik nonton drama.

Lavanya langsung beranjak untuk me charger ponselnya yang sudah merah di meja nakas.

Ternyata Kaivan melakukan vidio call bukan hanya sekedar menelponnya saja.

Dengan begitu Lavanya langsung mengangkatnya karna tidak mau membuat pria tersebut celoteh panjang lebar ketika tidak langsung di angkatnya.

Dengan begitu Lavanya langsung mengangkatnya karna tidak mau membuat pria tersebut celoteh panjang lebar ketika tidak langsung di angkatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lav."

"Kenapa Kai?"

"Belum tidur?"

Teman?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang