Di ruang VIP rumah sakit yang tenang, Sakura berbaring di tempat tidur, tubuhnya tertutup selimut, dan infus masih terpasang di tangannya. Sasuke duduk di sampingnya, wajahnya tampak serius dan penuh kekhawatiran.
Setelah Naruto kembali dengan informasi dari Merl dan menjelaskan kemungkinan terkait kehamilan yang melibatkan naga, Sasuke merasa semakin cemas. Ia tahu bahwa kemungkinan ini bisa menjadi alasan di balik sakit perut Sakura yang parah.
Sasuke dengan hati-hati membuka sedikit baju Sakura di bagian perutnya untuk memeriksa pergerakan bayi mereka. Dengan penuh perhatian, dia mengamati gerakan yang tidak biasa di bawah kulit Sakura. Gerakan itu tampak tidak seperti yang biasanya terjadi pada kehamilan manusia.
“Bayi ini...” bisik Sasuke dengan nada yang berat. “Dia tampaknya membuat Sakura sangat kesakitan.”
Ia meraba perut Sakura dengan lembut, mencoba merasakan lebih dalam. Setiap gerakan terasa kuat dan terkoordinasi dengan cara yang tidak biasa. Sasuke merasa campur aduk—antara keinginan untuk melindungi Sakura dan ketidakpastian tentang apa yang harus dilakukan dengan situasi ini.
Di saat-saat tersebut, pikirannya mulai melayang pada ide yang mengerikan: melenyapkan bayi itu. Dia tahu bahwa itu mungkin adalah solusi drastis, tetapi rasa sakit yang dialami Sakura membuatnya merasa bahwa dia harus melakukan sesuatu yang ekstrem untuk menyelamatkannya.
Dengan hati-hati, Sasuke meletakkan tangan di perut Sakura, berusaha merasakan gerakan bayi mereka dengan lebih mendalam. Dalam keadaan bingung dan tertekan, ia mulai berpikir tentang teknik dan kekuatan yang dia miliki, yang bisa digunakan untuk mengatasi situasi ini.
Namun, sebelum dia bisa mengambil tindakan lebih jauh, pikirannya terputus oleh suara langkah kaki di pintu. Dr. Yamada, dokter yang merawat Sakura, memasuki ruangan dengan ekspresi serius.
“Sasuke,” kata Dr. Yamada, “kita harus segera membahas kondisi Sakura lebih lanjut. Ada beberapa opsi yang mungkin bisa membantu meringankan rasa sakitnya dan menjaga kesehatannya. Kita harus berhati-hati dengan keputusan yang diambil, terutama mengenai bayi.”
Sasuke menoleh ke arah dokter, wajahnya menunjukkan campuran rasa takut dan kebingungan. “Dokter, saya merasa bahwa bayi ini mungkin penyebab utama rasa sakitnya. Apakah ada cara untuk mengatasi ini tanpa membahayakan Sakura?”
Dr. Yamada menghela napas, tampak berpikir sejenak sebelum menjawab. “Ada beberapa prosedur dan pemantauan yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan dan memastikan kesehatan keduanya. Namun, keputusan untuk melenyapkan bayi bukanlah langkah yang dapat diambil tanpa pertimbangan matang. Kita perlu mencari tahu lebih lanjut dan mencoba semua opsi yang ada sebelum memutuskan langkah drastis.”
Sasuke menatap Sakura yang tampak lelah di tempat tidur, dan kemudian mengalihkan pandangannya ke perutnya yang masih bergetar dengan gerakan bayi. Dia merasa terpecah antara naluri pelindungnya dan keputusan yang harus diambil.
“Aku akan mengikuti saran dokter,” kata Sasuke akhirnya, mencoba menenangkan dirinya sendiri. “Kita akan melakukan apa pun yang perlu dilakukan untuk memastikan Sakura dan bayi ini dalam keadaan baik.”
Dengan keputusan itu, Sasuke bersiap untuk menghadapi langkah berikutnya, berusaha mencari solusi terbaik untuk keselamatan dan kesejahteraan Sakura, sambil terus berharap bahwa mereka dapat menemukan jalan keluar dari situasi yang penuh ketidakpastian ini.
Satu bulan berlalu sejak malam penuh ketegangan di rumah sakit. Situasi Sakura kini tampak lebih stabil, meskipun dia masih sering merasakan ketidaknyamanan di perutnya yang membesar. Kehamilannya tampak semakin jelas, dengan perut yang semakin terlihat besar dan menonjol. Sakura merasakan gerakan yang kuat dari dalam perutnya, dan ini sering membuatnya merasa tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELAHIRKAN ANAK NAGA - SASUSAKU
Short StoryKawin naga membuat Sakura harus menanggung beban begitu berat yaitu mengandung anak naga dari Uchiha Sasuke.