Akhir akhir ini haneul merasa jihoon sedikit berbeda. Jihoon lebih sering jarang pulang bahkan terkadang hampir tidak pulang selama berhari hari. saat ditanyai, jihoon akan mengatakan bahwa ia terlalu sibuk urusan kantor dan juga mencari bukti bukti kejahatan Tuan Yoon. Dulu sesibuk apapun jihoon akan selalu ada waktu untuk pulang, malah akan meluangkan waktu untuk wajib pulang. Bermanja dengan dirinya dan bermain dengan jinan, tapi hampir sebulan ini jihoon tidak seperti itu. Bahkan bukti bukti kejahatan Tuan yoon tidak terlihat adanya perkembangan.
Haneul sedang menyiapkan makan malam untuk jihoon dan jinan karena keduanya sejak sore pergi bersama, kata jihoon jinan ingin beli mainan. Karena dirinya memang lelah, jadi haneul memilih untuk menetap dirumah saja. Sebenarnya haneul sudah menghubungi jihoon bahkan mengirim pesan ingin bertanya perihal makan malam. Tapi tidak ada jawaban, karena takut kedua kesayangan itu kelaparan saat pulang nanti.
Tapi jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi tidak ada tanda tanda jihoon dan jinan pulang. Haneul terus menghubungi jihoon tapi tidak ada jawaban. Haneul gelisah takut terjadi sesuatu, bahkan haneul sempat menghubungi junkyu menanyakan perihal keberadaan jihoon. Tapi junkyu bilang kalau dirinya tidak mengetahui dimana keberadaan jihoon.
Tiba tiba terdengar pintu terbuka menampakkan jihoon dan jinan didalam gendongan jihoon. Haneul langsung menghampiri jihoon dan mengambil alih banyak mainan jinan yang ada ditangan jihoon.
"Ya ampun jihoon, kalian kemana aja sih, dari tadi gw telfon lo gak angkat."
" hp gw mati, gw bawa jinan dulu ya. Gw capek."
Haneul sedikit tercengang tapi paham karena memang ini udah terlalu malam mereka pulang. Haneul membantu membawa belanjaan itu dan menunggu jihoon keluar dari kamar jinan. Tapi saat ditunggu jihoon tak kunjung keluar haneul pun menyusul ke kamar jinan. Haneul menghela nafasnya kasar, ternyata jihoon sudah terlelap bersama jinan di sana. Haneul mendekat dan membenarkan selimut itu dengan benar, mengecup pelan kening jinan kemudian beralih ke jihoon. Haneul memandang wajah jihoon sejenak sambil membenarkan anak rambut jihoon.
" gw gak tau gw salah apa, tapi gw harap lo gak berlama lama bersikap kayak gini hoon. Ini lebih parah dari pada pertama kali kita nikah. Gw harap kita bisa balik lagi kayak dulu dan lo bisa kasih tau gw kalo gw ada salah."
Kemudian haneul mengecup kening serta bibir jihoon.
" i love you."
Setelahnya haneul langsung keluar dan perlahan jihoon membuka matanya. Ternyata jihoon tidak benar benar tidur. Jihoon mendengar semua apa yang haneul katakan.
" maafin gw neul, gw tiba tiba ragu sekarang. Dan gw harap lo enggak tau apa apa. Dan please beri gw waktu."
" lo kenapa sih ji, kalo gw salah please lo ngomong Kasih tau gw apa, dengan lo bersikap kayak gini gw makin bingung."
" lo gak perlu cari tau gw kenapa, lagian masalahnya disini gw bukan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
i don't want to - PARK JIHOON [On Going]
Roman d'amourjinan aja nerima haneul. apakah aku bisa nerima haneul seperi jinan?. "lu tu ya, kalau gak bisa itu apa susahnya sih minta tolong." ucap haneul. " gw bisa sendiri." sahut jihoon ketus. " bisa apa? bisa pecahin gelas gini. lo tu lagi sakit kalo pusin...