Pukul 2 dini hari Jennie akhirnya sadar. Ia mengerjapkan matanya, ia menatap ke sekelilingnya, ia berada di ruangan serba putih dengan bau obat obatan yang menyengat. Diva merasa pusing, lemas, dan sekujur tubuhnya terasa sakit, terutama perutnya. Ia merasakan ada seseorang yang tengah tertidur sambil menggenggam tangannya. Dan itu Rosie. Jennie berusaha membangunkan Rosie. tapi tangan kirinya terlalu lemas. Jennie menggerakkan tangan kanannya, berharap Rosie terbangun.
"Rosie..." panggil Jennie dengan susah payah. Sulit baginya berbicara sekarang, kerongkongannya terasa kering. Rasanya seperti berhari hari ia tidak minum.
"Hubby..."
Rosie yang merasa terusik dengan gerakan di tangannya, ia lalu mengangkat kepalanya dan membuka matanya. Begitu ia melihat Jennie yang sudah sadar ia langsung bangun dari duduknya dan langsung memeluk kepala Jennie dan mencium kening Jennie.
"Akhirnya kamu sadar Wifey" Rosie segera menekan tombol untuk memanggil dokter. Beberapa perawat dan dokter memasuki ruangan. Dokter itu segera memeriksa keadaan Jennie.
"Silahkan nyonya Jennie diberikan minum air hangat dulu, pelan pelan saja agar lambungnya tidak terkejut. Setelah itu baiknya nyonya Jennie kembali istirahat kembali. Saya akan mengabarkan dokter Tiffany untuk arahan selanjutnya." kata dokter jaga. Setelah itu dokter dan perawat meninggalkan ruang rawat Jennie.
Rosie mendekati tempat tidur Jennie mengambil air putih dan membantu Jennie untuk minum.
"Wifey minum dulu yaa pelan pelan.." Jennie hanya diam dan menurut.
Untuk beberapa lama mereka sama sama terdiam. Lalu Rosie membuka suaranya, memecahkan keheningan diantara mereka.
"Wifey aku minta maaf...semua ini salah aku. Aku bodoh banget sampe nggak ngerti betapa kamu cemburu dan sakit hati selama ini. Sebenernya kamu cuma salah paham, aku nggak pernah selingkuh dari kamu, dan nggak akan pernah sampai kapanpun. Aku dan Joy gak punya hubungan apa apa selain rekan bisnis. Aku sama dia memang ketemu diam diam karena lagi nyiapin kejutan buat kamu. Aku minta maaf udah bohongin kamu...Maafın aku Wifey aku sayang banget sama kamu... sayang banget" Ucap Rosie panjang lebar. Jennie hanya diam menatap suaminya.
"Hubby aku masih pusing. Aku bingung apa yang kamu omongin." jawab Jennie lemas.
"Yaudah, kamu istirahat yaa... Aku akan jagain kamu disini." Rosie sedikit menertawai dirinya sendiri. Saking khawatirnya, ia langsung saja menjelaskan semuanya pada Jennie yang baru bangun dari 18 jam pingsan. Tentu saja Jennie masih linglung.
"Aku sakit apa by?"
"Besok pagi aku jelasin ya? Kamu lanjut istirahat dulu."
"Nggak mau mku mau tau sekarang..." Jennie merengek meminta penjelasan tentang kondisinya pada Rosie.
"Maag sayang... lambung kamu luka. Kata dokter kamu gak boleh makan macam macam dulu dan harus bed rest, jadi...sekarang kamu tidur lagi yaa." kata Rosie lembut.
"Kamu nggak akan tinggalin aku kan?"
"Aku akan slalu disini jagain kamu."
Rosie menepati janjinya. la tak tidur lagi sampai pagi dan hanya menjaga Jennie.
Paginya, Jennie sudah jauh lebih baik. Selang oksigennya sudah dilepas dan ia sekarang sudah bisa duduk. Saat ini Jennie sedang makan bubur disuapi oleh Rosie. Lalu tiba tiba dokter Tiffany datang untuk memeriksa keadaan Jennie.
"Pagi Jennie... saya senang kamu sudah sadar. Nanti Kalau sudah merasa lebih baik, kita cek rahim kamu lagi ya."
"Rahim? Emangnya rahim aku kenapa dok?" Jennie tampak bingung mendengar ucapan dokter Tiffany. Dokter Tiffany mengalihkan pandangan ke Rosie. Wajah Rosie pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
All For You - S1 ☑️
Fiksi PenggemarCinta tanpa kepercayaan hanya akan menimbulkan masalah hati yang jika terlalu lama dibiarkan menjadi penyakit dalam hubungan. karena kepercayaan dari kedua belah pihak itulah yang akan menjadi fondasi yang menjaga cinta itu tetap utuh dan berdiri t...