First Page

88 17 0
                                    

——BAGIAN 01——

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——BAGIAN 01——


Sudah empat tahun berlalu semenjak kejadian itu, hingga kini Seunghan dan Wonbin telah berada pada jenjang kuliah. Namun semua masih tetap sama, fantasi seksual Wonbin tetap berpusat pada Seunghan sebagaimana kuat pun Wonbin mencoba untuk menghalau pikiran kotornya ketika di dekat lelaki itu.

Semua bertambah parah karena kini Wonbin dan Seunghan sepakat untuk berbagi kamar kost selama masa kuliah, dengan dalih agar hemat biaya. Wonbin jadi semakin sengsara, karena ia harus mati-matian menahan nafsunya sebab frekuensi bersama Seunghan semakin sering terjadi.

Jika dulu mereka hanya bertemu saat bermain atau nongkrong, maka kini keduanya bertemu setiap hari bahkan berbagi ranjang yang sama. Silahkan bayangkan betapa sulitnya Wonbin menahan diri agar tidak mencium Seunghan saat sahabatnya itu tertidur, atau menahan tangannya agar tidak meraba bagian tubuh Seunghan saat lelaki itu sangat lelap. Semuanya menjadi sangat sulit.

Wonbin hanya ingin menjaga persahabatannya dengan Seunghan, lelaki itu tidak ingin semuanya hancur berantakan hanya karena nafsu dan orientasinya yang tanpa sengaja mengikutsertakan Seunghan.

Tapi sial usaha Wonbin terkadang menjadi begitu penuh rintangan, ketika lelaki libra itu sering kali sengaja menggodanya. Seperti saat ini ketika hendak pergi kuliah, Seunghan sengaja datang ke hadapan Wonbin tanpa baju memamerkan badannya.

“Badan gue makin bagus gak sih?” Seunghan meregangkan otot-ototnya di depan Wonbin, “Hasil rajin nge-gym nih, menurut lo gimana?”

Lelaki dengan rambut sedikit panjang itu hanya terdiam ketika disuguhkan pemandangan yang benar-benar menyegarkan itu. Wonbin coba menjaga agar raut wajahnya tetap datar, meski rasanya ia ingin berteriak dan menyentuh otot Seunghan sekarang juga.

“Iya, badan lo makin bagus.” Pujian Wonbin terdengar seperti terpaksa, meski jauh dari lubuk hatinya banyak puja dan puji ia lontarkan ketika melihat lekuk tubuh Seunghan yang semakin berotot dan berisi. Hanya saja tidak dapat diutarakan.

Seunghan menyeringai, “Mantapkan? Udah cocok buat menarik perhatian maba-maba cantik FEB.”

Lagi dan lagi Wonbin hanya bisa mengeluh dalam hati, lihat saja Seunghan dengan orientasi normalnya itu memang sengaja menjaga badan untuk menarik perempuan. Bukan untuk Wonbin yang diam-diam juga tertarik dan hanya bisa menahan hasratnya untuk tidak diutarakan. Sungguh menyedihkan.

“Emang ada yang mau sama lo?” Sahut Wonbin membuatnya jadi gurauan.

“Banyak lah! Orang gue ganteng gini!”

Emang ganteng banget anjing, yang bilang lo jelek berarti matanya buta. “Iya deh si paling ganteng!” Pada akhirnya Wonbin tidak akan pernah mengungkapkan isi hatinya jika bicara dengan Seunghan.

Lelaki libra yang lebih muda itu rupanya belum selesai memamerkan badannya pada Wonbin, dimana saat ini Seunghan mendekati Wonbin entah apa maksudnya. Tentu saja hal itu buat Wonbin semakin deg-degan. Ya gimana enggak? Posisinya Seunghan sekarang gak pakai baju, jelas saja mata Wonbin sudah bergerak gelisah dari tadi.

“Mau ngapain lo?” Tanya Wonbin waspada.

“Coba pegang dada gue deh, keras banget. Iya kan?” Seunghan meraih tangan Wonbin, lalu diarahkan menuju dadanya.

Sial. Jantung Wonbin mau meledak sekarang juga. Tangannya benar-benar bersentuhan dengan kulit Seunghan yang hangat dan ototnya dadanya yang keras. Panas dan dingin menyerang Wonbin secara bersamaan, buat lelaki itu alihkan pandangan dengan gelisah. Memandang kemana saja, asal bukan dada Seunghan yang kini berada tepat di depannya.

“Gimana keras gak?”

Wonbin mengangguk, “Iya…” nadanya begitu berat, sambil meneguk air liurnya yang entah kenapa memenuhi mulut.

Tawa kecil Seunghan terdengar, mungkin merasa puas dengan hasil olahraganya beberapa waktu belakangan.

“Ternyata gym sebulan aja hasilnya dah mulai keliatan lah ya, gimana kalau gue rutin diet sama gym setahun. Jadi binaraga kali gue ya, Bin?”

Gue yang mati lihat lo han. Batin Wonbin berteriak hebat.

Demi keselamatan bersama, Wonbin akhirnya mengumpulkan tenaga untuk mendorong Seunghan menjauh dan menarik tangannya, “Udah ah sana siap-siap, ntar telat kelas mampus lo!”

“Iya-iya, galak amat kaya cewek pms lo!” Setelahnya Seunghan benar-benar berlalu menuju kamar untuk mengganti pakaian.

Helaan nafas lega terdengar, Wonbin hanya mengelus dadanya yang berguncang hebat. Sialan, Hong Seunghan benar-benar hampir membuatnya mati di tempat.

“Seunghan kampret!”

Kadang Wonbin heran, dengan semua tingkahnya itu apakah Seunghan lupa jika Wonbin adalah gay? Dan tindakannya barusan jelas dapat memancing gairah Wonbin.

Terbukti sekarang selangkangan Wonbin sudah menyempit dan terasa sesak, “Sialan!”

—To Be Continue—

BADDER LOVE - Seungnen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang