--BAGIAN 04--
Sudah seminggu buku biru kecil penuh kenangan akan Seunghan itu tidak kunjung ditemukan. Kolong meja, kolong kasur, tempat sampah, dan seluruh laci sudah Wonbin bongkar tapi anehnya buku itu lenyap seolah tidak pernah ada. Entah apa yang terjadi, tapi kenapa buku itu menghilang begitu saja setelah bertahun-tahun Wonbin menjaganya?
Malam ini Wonbin sendirian, buku itu tidak ditemukan, Seunghan juga tidak kunjung pulang padahal hari sudah larut malam. Seunghan bukan tipe penyuka dunia malam, biasanya sebelum jam dua belas tengah malam lelaki itu biasanya sudah ada di kost. Entah untuk main game atau mengerjakan tugas. Yang pasti ini pertama kalinya Seunghan menghilang sampai tengah malam.
Kekhawatiran menyelimuti Wonbin: satu sisi buku yang ia cari tak kunjung ditemukan, lalu sekarang Seunghan yang beberapa hari belakangan terasa sedikit berbeda dari biasanya. Mulai dari jarang pulang, pergi hingga larut malam, bahkan tidak mengangkat panggilannya.
"Ck! Gak aktif lagi hpnya." sudah semua cara Wonbin lakukan untuk mengetahui keberadaan Seunghan. Tapi nihil. Tak satupun cara itu berhasil untuk tahu Seunghan dimana, dan sedang apa dia saat ini.
Khawatir semakin menyelimuti relung membuatnya semakin tidak tenang, Wonbin takut terjadi sesuatu yang buruk pada Seunghan. Semua teman-teman lelaki itu yang Wonbin kenal sudah dihubungi, namun jawabannya tetap sama mereka tidak tahu Seunghan dimana.
"Kemana sih anjing? Bikin orang khawatir aja." Wonbin duduk pada sofa, menunggu, harap-harap Seunghan akan datang dengan segera.
Hingga beberapa menit kemudian tepat pada pukul setengah satu malam, ketukan pada pintu kost yang sudah terkunci terdengar. Wonbin segara saja menghampiri pintu dan membukanya untuk menyambut yang datang.
"Bin, tolongin ini sohib lo mabuk!" Eunseok datang sambil memapah tubuh Seunghan yang tidak sadarkan diri akibat minuman keras.
Gila pikir Wonbin. Jadi Seunghan menghilang sejak sore tadi, dan bahkan tidak menghiraukan panggilannya karena mabuk? Sungguh, Wonbin tidak pernah tahu jika Seunghan bisa minum alkohol. Toleransi alkohol sahabatnya itu minim, jadi Seunghan biasanya sengaja menghindari hal itu.
Lantas sekarang? Untuk apa?
Wonbin tidak habis pikir."Astaga, sini masuk!" Wonbin berakhir membuka pintu lebih lebar dan membantu Eunseok untuk memapah tubuh Seunghan untuk dibawa masuk. Mereka membaringkan tubuh Seunghan pada kasur, lelaki itu benar-benar teler tidak sadarkan diri sama sekali.
"Gila si kampret badannya berat banget, punggung gue mau patah rasanya!" keluh Eunseok sambil meregangkan badannya.
"Lagian ngapain sih, kok minum sampai mabuk begini? Seunghan biasanya kan selalu nolak kalau lo ajak minum."
Eunseok menggeleng, "Tau tuh bocah tiba-tiba pesen minuman kaya orang kesetanan, dia minum hampir dua botol. Bocah gila!"
"Yaudah lah ya Bin, gue mau balik dulu udah malam. Itu si seunghan jagain!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BADDER LOVE - Seungnen (END)
Fiksi PenggemarSeunghan × Wonbin (RIIZE) [Seungnen / Hanibani] Seunghan dan Wonbin adalah sahabat yang begitu dekat, sebelum perasaan yang tidak harusnya datang membumbui hubungan mereka. ⚠️ B×B (Gay/boyslove) original short story by Surathayoga