hallooaoee! Apa kabar semuanya? Semoga dalam keadaan yang baik yaa!
Ini book pertama aku jadii selamat membaca semoga kalian terhibur, maaf bila masih ada typo atau kurang dalam penempatan katanya, semoga kalian sukaa. Dan selamat membaca!Srek!
Srek!suara gorden jendela yang di buka secara kasar, aku sudah tau ini akan terjadi, tapi bisakah biarkan aku untuk tidur lebih lama yang di lakukan ibu ku sangat mengganggu kenyamanan ku, itu berisik dan sangat mengganggu dia mencoba untuk membangunkan ku, aku tau itu, tapi yang aku butuhkan hanyalah ketenangan
Jendela yang terbuka membuat cahaya matahari masuk kedalam kamarku dan sangat menyilaukan, aku pun berbalik dan menutup seluruh badan ku dengan selimut ku, hah... tidak ada salahnya bukan di hari minggu ini aku ingin tidur lebih lama lagi? Namun seperti nya ibu ku tidak akan membiarkannya seperti hari ini, ibu ku masih sibuk membuat kebisingan untuk membuat ku bangun sampai akhirnya....
"raka!! astaga bangun! bangun!! punya anak paling gede ini udah pagi masih belum bangun, kalau kamu udah berumah tangga apa kata tetangga nanti kalau kamu masih kayak gini, mau jadi omongan tetangga kamu, kebayang sama ibu kalau kamu udah nikah terus kamu masih gini kayaknya bakalan nyampe omongan tetangga kamu ke telinga ibu" omel ibu ku dengan gaya andalannya yaitu kedua tangannya yang sudah di pinggangnya. (melak cangkeng)
"aduhh bu, raka kan masih pengen tidur, raka masih ngantuk lagian kan tadi raka udah bangun bentar" jawabku malas
"udah ibu bilangin berkali kali makanya kalau kebangun pagi tuh jangan tidur lagi, buruan bangun lagi ada yang mau di omongin sama bapak, cepetan cuci muka dulu habis itu keruang tengah" jawab ibu ku sambil pergi keluar
setelah ibu ku pergi kuluar aku pun mulai mengumpulkan niat dan beranjak dari kasur ternyamanku, aku pun mendekat kearah jendela terlebih dahulu untuk memastikan cuaca pagi ini
hahh... pagi yang sangat cerah untuk memulai kegiatan, udara yang sejuk dan sangat segar, embun embun saling menetes dari ujung daun mendarat ke tanah, sangat tenang bahkan sangat cocok untuk memulai hari dengan bahagia
Setelah mencuci muka dan sarapan bersama aji dan galih, akupun menemui ibu dan bapak di ruang tengah, namun hari yang kuanggap adalah hari yang bagus seketika menjadi buruk dalam hitungan detik setelah bapak berkata bahwa mereka akan menjodohkan ku dengan anak temannya bapak
"buu... raka gamau di jodohin, raka pengen kuliah, lanjutin pendidikan yang raka inginkan" ucapku tidak terima dan merengek agar mereka tidak jadi untuk menjodohkan ku
aku masih belum mengerti dengan keadaan ku sekarang, ucapan bapak membuat ku sangat sangat kaget, ada apa dengan mereka? ada apa dengan duniaku? tidak ada pagi yang cerah lagi untuku, hari ini adalah hari yang sangat kacau, jujur ini membuat ku menjadi sangaaatt sedih
aku baru saja lulus sma beberapa minggu yang lalu dan orang tua ku ingin menjodohkan aku dengan anak dari teman bapak, aku belum siap untuk menikah, aku ingin kuliah untuk melanjutkan pendidikan ku dan ingin menjadi guru seperti yang aku inginkan, aku belum siap jika aku harus menikah di umurku yang sekarang
"ibu sudah menduga kalau kamu bakal menolak, tapi nak dengerin kita dulu, kita ngejodohin kamu karena kita juga ada alasannya nak, dan ini demi kamu juga" ucap ibuku lembut dengan raut wajah yang sedih
"bapak ngerti kamu pasti pengen kayak temen temen kamu setelah lulus langsung kuliah sesuai dengan yang mereka inginkan, bapak juga paham tapi lihat keadaan kita raka, bapak ga sanggup buat bayar pendidikan kamu, anak bapak juga bukan cuman kamu ra ada dua adik kamu yang harus bapak biayai, kamu juga tau kan gimana keadaan ekonomi kita akhir-akhir ini, bukan berarti kita jodohin kamu juga karena bapak sama ibu pengen lepasin tanggung jawab kita sebagai orang tua tapi kita mau kamu bahagia setelah menikah dengan anak temennya bapak, kita yakin dia bakalan bertanggung jawab buat ngejaga kamu" ucap bapak lembut sambil meraih tanganku dan meyakinkan aku
aku hanya bisa menundukan kepala ku sambil menahan air mataku untuk tidak keluar, sesak dan sakit menahan sekuat mungkin agar tidak menangis, apalagi setelah mendengar ucapan mereka
tolong...jangan seperti ini aku tidak bisa menolak jika mereka harus seperti ini, aku tidak tahan dan tangisanku keluar tanpa aku sadari, sialan! harusnya ini tidak keluar sekarang, aku hanya tidak ingin menangis di depan mereka
"ibu juga sedih liat kamu ga bisa lanjutin kuliah kayak temen temen kamu, tapi ibu juga bingung kalau kamu lanjut kuliah kita mau bayar pake apa, belum hutang ibu sama bapak juga belum lunas kebayar apalagi adek kamu yang satu udah kelas 3 smp bentar lagi mau masuk sma satunya lagi udah masuk sd, mamah juga khawatir kalau kamu pergi kuliah keluar kota sendirian" ucap ibu ku mulai membuka suara lagi sambil menangis dan ikut memegang tanganku
"tapi raka ga mau nikah bu, raka belum siap raka bisa kerja buat bantu ibu sama bapak dulu, raka bakalan cari uang buat masuk kuliah juga" jawabku untuk menyakinkan mereka dengan suara yang bergetar dan air mata yang terus mengalir
"nak... Cari uang ga segampang itu apalagi kamu baru lulus, dunia kerja juga ga seperti yang kamu bayangkan, kamu ga bakalan kuat" jawab ibu dengan tangan yang semakin erat memegang ku
"bapak juga khawatir kalau kamu kerja terjadi sesuatu, cari kerja di kampung itu susah pastinya kamu harus keluar kota juga buat cari kerja yang gajihnya gede dan bapak gabisa izinin kamu buat keluar kota karena takut terjadi sesuatu" ucap bapak menambahkan dengan tangan satunya yang mengelus punggung dengan penuh sayang
"tolong... Pikirkan baik baik lagi ya, ibu sama bapak kayak begini juga buat kamu nak, maafin ibu sama bapak karena ga bisa nurutin permintaan kamu yang kali ini, malah kamu yang harus nurutin permintaan kita" lanjut bapak dengan suara yang serak dan bergetar karena sudah tak mampu lagi untuk menahan agar tidak menangis
"iyaa bu, pak, raka bakal pikirin ini dulu maafin raka juga karena ga ngertiin keadaan mamah sama bapak, raka mau ke kamar dulu ya pak, bu" jawabku dengan pelan di sela sela tangisan
"iyaaa terimakasih nak udah mau ngertiin bapak sama ibu, kita harap kamu nerima permintaan kita yang kali ini" ucap bapak dengan penuh hati hati dan nada yang rendah, bapak tau jika dia seperti ini adalah kelemahan ku
"yasudah kamu istirahat dulu lagi aja, nanti ibu panggil lagi buat makan bareng yaa" ucap ibu sambil menghapus air mataku
"iya bu, pak" jawabku singkat lalu pergi ke kamar, dan disinilah aku sudah tak bisa menahan semuanya lagi, aku menangis dalam diam mencoba agar suara tangisan ku tidak terdengar keluar, hah... Kenapa nasibku harus gini sih.
- perjodohan -
"Kak! Kak!! Kata ibu bangun dulu, emam hela cenah, ges burit oge tong sare wae! pamali" teriak aji sambil terus mengetuk keras pintu kamarku
(katanya makan dulu, udah sore juga jangan tidur terus! pamali)"ishh! Iyaa bentar atuh!! baru bangun masih pusing nihh!" jawabku dengan sedikit berteriak
okee!!" jawab aji serta langkah kakinya yang semakin lama semakin menjauh
raka yang masih berada dalam selimut nyamannya dengan bersusah payah langsung beranjak dan berniat untuk mandi terlebih dahulu, setelah menuntaskan keinginannya raka pun dengan cepat keluar dan mengambil makan di dapur
"kak! kakak! siniii ngumpul makan nya disiniii" ucap galih sedikit berteriak dan tersenyum ceria dengan tangan yang melambai-lambai menyuruh sang kakak untuk bergabung
aku pun beranjak dan mengumpul dengan keluarga ku di ruang tengah sambil menonton tv dan sesekali kedua adik ku mencoba untuk menghibur ku dengan mengajak bercanda bersama, walaupun aku masih sedih dengan kejadian pagi tadi aku bersyukur karena aku memiliki keluarga yang sangat menyayangiku
mereka selalu mengkhawatirkan keadaanku dan selalu mendukungku, walaupun aku tidak terima dengan perjodohannya mungkin hari demi hari aku bakal bisa nerima ini semua, aku harap keputusan ini benar benar membuat ku dan keluarga ku tetap bahagia atau lebih bahagia lagi, dan sepertinya aku mulai penasaran dengan siapa aku di jodohkan, aku harap dia bisa nerima keadaanku dan bertanggung jawab seperti yang bapak ucapkan.
Segini dulu nanti aku lanjut lagii, semoga kalian suka, dan di harapkan juga untuk selalu bijak dalam membaca, terimakasih banyak udah mampir! ❣️‼️
KAMU SEDANG MEMBACA
perjodohan (sahijae)
Romance"buu... raka gamau di jodohin, raka pengen kuliah, lanjutin pendidikan yang raka inginkan" aku baru saja lulus sma beberapa minggu yang lalu dan orang tua ku ingin menjodohkan aku dengan anak dari teman bapak, aku belum siap untuk menikah, aku ingin...