DAMAI

103 12 2
                                    

hallooaoee! 👋👋 Apa kabar semuanya? Semoga kalian selalu dalam keadaan yang baik yaa!🫂 selalu jaga kesehatan jugaa yaa biar ga gampang sakit luv luv semuanya💗
Dan selamat membaca semoga kalian terhibur yaa, maaf bila masih ada typo atau kurang dalam penempatan katanya.
semoga kalian sukaa!❣️










"dek, ini udah segini aja? gaada yang ketinggalan kan?" tanya asa sambil membawa totebag yang di kasih raka

"iyaa udah itu aja kok" balas raka sambil melirik seluruh ruangan dengan seksama, memastikan kembali agar tidak ada yang ketinggalan

dirasa semua sudah selesai mereka pun mulai beranjak pergi dan keluar dari ruangan, lalu ikut bergabung lagi dengan yang lainnya

"gaada yang ketinggalan kan ra?" tanya bapak memastikan

"gaada udah semua kok" balas raka yakin

"awas aja kalau nanti ada yang ketinggalan, kakak mah kalau ada yang ketinggalan tuh suka berisik" celetuk aji yang di balas pukulan oleh raka pada bahunya cukup keras

"aww kasar banget sihh, ga ada akhlak banget bintang satu ini mah" balas aji sambil mengusap bahunya yang di pukul

"heh udah udah kalian nih ga dimana-mana selalu aja berantem, aji kamu juga diem coba jangan jail terus" omel ibu terutama pada aji

"kok jadi aji sih" ucapnya tak terima

"sutt.. udah dulu ngobrolnya semua barang udah di masukin, ayo sekarang kalian pada masuk" ucap bapak lalu masuk ke dalam mobil yang di susul oleh ibu dan yang lainnya

para orang tua satu mobil yang di supiri oleh supir pribadi ayah, lalu aji dan galih ikut di mobil asa yang akan di setir langsung oleh asa sendiri, sedangkan sahabatnya asa masing-masing membawa mobilnya sendiri

"ruma kita duluan yaa" ucap cio sambil memeluk raka erat lalu di tambah dengan jais dan jihan

"kalau kangen kita bilang aja yaa nanti kita ketemuu lagii yaa" ucap jais dalam pelukan

"inget! kalau ada apa-apa nanti cerita ke kita" ucap jihan sambil memegang tangan raka lalu melepaskan pelukannya begitu juga dengan yang lainnya

dirasa mereka semua di tunggu oleh seseorang mereka pun pamit pada raka yang masih terdiam, satu persatu mulai pamit untuk pergi dari sana

"pacar ku udah nungguin tuh, jadi aku pergi sekarang yaa" lanjut jais lalu berlari kecil dan melambaikan tangannya setelah di balas anggukan oleh raka dan yang lainnya

"gw juga pergi sekarang, mau nebeng ama om om yang kemarin" ucapnya lalu pergi mendekat ke arah mobil aru setelah raka dan cio mengiyakan ucapannya

"cio juga mau ikut numpang sama a yohan, jadi cio juga duluan yaa, dadahh" ucapnya sambil memeluk kembali tubuh raka sebentar sebelum ia akan pergi

"iyaa dadahh" balas raka sambil membalas pelukan cio lalu melepaskannya saat cio mulai melepaskannya juga dan pergi

setelah semua sahabatnya pergi raka hanya tersenyum melihat bagaimana sahabatnya yang melambaikan tangannya dan tersenyum ceria padanya, saat raka masih hanyut dalam lamunannya sebuah tepukan lembut membuatnya langsung tersadar dari lamunannya

"dek, ayo kita juga berangkat sekarang kasian aji sama galih udah nunggu di mobil" ucap asa sambil meraih tangan si manis yang di balas anggukan oleh suami manisnya itu

di perjalanan sesekali mereka bercanda bersama dan berhenti untuk membeli jajanan, tidak terasa perjalanan pun sudah selesai mereka sudah sampai di rumah pribadi milik asa, terlihat juga mobil ayah yang sudah terparkir disana

perjodohan (sahijae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang