main bareng amang

44 7 1
                                    

hallooaoee! 👋👋 Apa kabar semuanyaaa? Semoga kalian selalu dalam keadaan yang baik yaa, kalian juga harus selalu jaga kesehatannya kalau capekk istirahat dulu jangan terlalu memaksakan diri kalian, semangaat yaa🫂💌

selamat membaca semoga kalian terhibur, maaf bila masih ada typo atau kurang dalam penempatan katanya.
semoga kalian sukaa!❣️














2 tahun kemudian

"amang! liatt lala" teriak si kecil sambil berlarian mencoba mencari perhatian pria dewasa yang ada di depannya

namun merasa di hiraukan kini ia berlari menghampiri sang amang yang sedang bersantai sambil menonton tv si kecil langsung menarik tangannya berusaha mengalihkan perhatiannya namun sekuat apapun ia melakukannya aji masih tidak bergeming atau menanggapinya ia malah tetap fokus menonton film

sebenarnya ia tau jika keponakannya daritadi ingin mengajaknya bermain lagi namun ia menghiraukan nya karena ia baru saja bangun dari tidurnya dan kepalanya masih pusing jika harus melakukan sesuatu hal ini juga di sebabkan karena ia begadang menemani si kecil yang sangat susah untuk di tidurkan, sejujurnya ia merasa heran dengan si kecil yang sudah begitu aktif walaupun ia hanya tidur sebentar

"ishh amang liat duyuu lala nyaa" panggil si kecil lagi sambil mendudukkan dirinya di pangkuan sang amang

"apaa bociil" balas aji dengan suara yang masih serak khas orang yang baru bangun tidur

"tadaa lala punya ikat lambut baluu di beliin yayahh" ucap si kecil sambil memamerkan dua ikat rambutnya yang masih terbungkus plastik

"mana coba liat" balas aji yang kini sudah mengalihkan pandangannya menatap ke arah si kecil

"nihh lala kasih pinjem" ucap si kecil sambil memberikan ikat rambut barunya itu

"heleh cuman dua aja pamer" balas aji sambil menatap si kecil dengan tatapan mengejek

"tapi itu dari yayah lala, kata buna jugaa itu mahal wlee" balas si kecil tak mau kalah lalu menjulurkan lidahnya membalas ejekan sang amang

"cihh cuman ginian doang mahal darimananya" balas aji tak mau kalah

"yacudah kalau ndak pelcayaa" balas si kecil sedikit kesal dengan bibir yang sudah maju beberapa centi

"amang punya lebih banyak yang ginian mah" balas aji mencoba membujuk si kecil agar tidak kesal padanya

"wahhh! lala boleh minta ndak?" balas si kecil dengan mata yang sudah berbinar semangat

"bolehh nanti amang kasih yang lebih baguss" balas aji sambil memberikan kembali ikat rambutnya

"yeay! makasihh amang" balas si kecil senang sambil memeluk aji

"sayang ga sama amang? " tanya aji sambil mengusap punggung si kecil dengan lembut

"cayangg bangett" balas si kecil yang membuat aji sangat bahagia

"kalau sayang sun dulu atuh amang nya" ucap aji sambil menunjuk pipi kanannya

muachh!

"satu lagi" lanjutnya dan kali ini sambil menunjuk pipi kirinya

muachh!

"cup! gemes banget sihh nihh bocil" ucapnya sambil mengecup gemas pipi si kecil

"amang main sama lala yuu cini" ucap si kecil sambil turun dari pangkuan aji lalu menggandeng tangannya

"main apaa" balas aji sambil membalas gandengan si kecil lalu mengikutinya

setelah mengikuti kemana arah si kecil yang membawanya dan sesuai dugaannya kini aji sudah berada di kamar si kecil dengan si kecil yang sudah sibuk mengeluarkan mainan nya yang tersusun rapih berkat aji yang sudah membereskan nya semalam dan saat kamar kembali berantakan aji hanya bisa diam dengan pasrah

perjodohan (sahijae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang