BAB 6

419 33 0
                                    

Rangga tiba di sekolah dengan motor sport yang baru saja ia pacu dengan kecepatan tinggi. Ia memarkir motornya di area parkir yang biasanya ditempati mobil-mobil mewah milik para siswa lain. Begitu ia turun dari motor dan melepas helm, ia segera merasakan tatapan-tatapan penasaran yang tertuju padanya.

Para siswa yang ada di sekitar parkiran mulai berbisik-bisik, saling bertukar pandang dengan ekspresi terkejut dan bingung. Sosok Rangga dalam tubuh Leo benar-benar berbeda dari Leo yang biasanya. Penampilannya yang berani dengan jaket kulit hitam, rambut yang sedikit berantakan namun stylish, serta aura yang lebih tegas dan percaya diri, membuat semua orang bertanya-tanya.

“Eh, itu Leo, kan?” bisik seorang siswa perempuan kepada temannya.

“Iya, tapi kok gayanya beda banget? Biasanya dia kan pendiem dan kelihatan cupu,” jawab temannya sambil menatap Rangga yang berjalan menuju gedung sekolah.

“Dia kelihatan lebih keren, ya? Tapi kayak...  lebih keliatan imut jir,” komentar seorang siswa laki-laki dari kejauhan.

Rangga yang mendengar bisikan-bisikan itu hanya tersenyum tipis. "Ternyata bocah ini nggak punya reputasi bagus di sekolah," pikirnya sambil memasuki gedung sekolah. Dia memutuskan untuk tetap tenang dan pura-pura tidak mendengar apa-apa, meskipun dalam hatinya, ia merasa puas karena berhasil menarik perhatian.

Di koridor sekolah, suasana tidak jauh berbeda. Setiap langkahnya diiringi oleh bisikan dan tatapan penuh rasa ingin tahu dari para siswa. Beberapa murid bahkan berhenti di tengah jalan hanya untuk memperhatikannya.

“Ini baru asyik. Kalau gue harus hidup sebagai Leo, gue harus bikin Leo jadi keren ,” batin Rangga sambil melangkah dengan percaya diri. “Gue nggak bakal biarin mereka anggap gue remeh lagi.”

Tiba-tiba, seorang siswa laki-laki yang terlihat seperti senior mendekati Rangga dengan senyum mengejek. “Hei, Leo! Akhirnya berani tampil beda ya? Apa kamu murid baru di sini?” tanyanya dengan nada yang seolah merendahkan.

Rangga menatap senior itu dengan tenang, tanpa sedikitpun terpengaruh oleh nada bicara yang meremehkan. “Nggak juga. Gue cuma mau mencoba sesuatu yang baru,” jawabnya datar namun dengan nada yang penuh percaya diri.

Senior itu terlihat sedikit terkejut dengan respon Rangga yang tidak seperti biasanya. Biasanya, Leo akan menghindar atau merespons dengan canggung jika dihadapkan pada situasi seperti ini. Tapi kali ini, sikapnya berbeda—lebih tegas dan tidak mudah goyah.

“Ini beneran leo kah?”pikir senior itu dengan heran, sebelum akhirnya ia hanya mengangguk singkat dan melangkah pergi, meninggalkan Rangga yang masih menjadi pusat perhatian.

Saat Rangga melanjutkan langkahnya ke kelas, ia mulai menyusun rencana dalam pikirannya. "Gue harus pelan-pelan mengubah pandangan orang tentang gue. Dan yang paling penting, gue harus memastikan Shela nggak bisa terus-terusan menguasai semuanya. Nggak pantes anak tiri diutamakan sementara gue, tuan muda keluarga ini, malah dicuekin dan diabaikan keluarga sendiri.”

Begitu sampai di depan pintu kelas, Rangga berhenti sejenak, menghela napas panjang sebelum membuka pintu. Suara bisik-bisik semakin menjadi saat dia masuk ke kelas. Semua mata tertuju padanya, menatap dengan keheranan.

Rangga berjalan menuju kursinya dengan langkah yang tenang namun penuh percaya diri, seolah-olah dia tahu persis apa yang sedang dia lakukan. Dia duduk di tempat biasanya, memasang wajah datar, tetapi tetap memperhatikan sekelilingnya.

“Oke, sekarang waktunya fokus. Gue harus mainkan peran ini dengan sempurna. Gue harus buat Leo jadi pusat perhatian yang positif, bukan cuma jadi bahan gosip,” batinnya.

Di sudut lain kelas, Shela yang duduk di kursinya sendiri hanya menatap Rangga dari kejauhan. Ia juga merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan ‘saudara’ tirinya ini. Namun, ia tidak mengatakan apa-apa, hanya bergumam pelan dalam hati, “Bentar lagi gue bakal jadi permata keluarga ini. Leo nggak akan pernah bisa ngalahin gue, tunggu permainan selanjutnya idiot .”

Lopyuuu buat readers yaang nungguin gue apdet . Oiya ada cerita baru loh

Bayang-Bayang Kehidupan ( Belum Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang