Warning
Banyak chapter ku loncatan
## Bayangan di Ujung Malam
###
Setelah malam yang penuh ketegangan, Rangga merasa terjebak dalam pusaran kebingungan. Dia duduk di kamarnya, merenungkan semua yang telah terjadi. Darius, ayahnya, tampak tidak berdaya, sementara Kenzo, paman yang selalu tampak tenang, kini terlihat gelisah. Rangga merasa ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini—sesuatu yang tersembunyi dalam sejarah keluarganya.
Keesokan harinya, suasana di rumah terasa tegang. Darius dan Kenzo berdiskusi serius di ruang tamu, sementara Wilhelmina berusaha menenangkan anak-anak. Rangga merasa terasing; dia ingin tahu lebih banyak, tetapi dia juga takut untuk bertanya.
“Leo!” panggil Darius tiba-tiba, memanggilnya dari ruang tamu. “Ayo sini sebentar.”
Rangga mengangguk dan berjalan mendekat. Dia melihat wajah Darius yang serius dan Kenzo yang tampak gelisah.
“Kami perlu bicara tentang apa yang terjadi kemarin malam,” kata Darius dengan nada tegas. “Ada beberapa hal yang perlu kau ketahui.”
Rangga merasa jantungnya berdegup kencang. “Apa itu?” tanyanya.
“Ini tentang keluargamu,” jawab Kenzo sambil mengeluarkan sebuah map dari tasnya. “Ada rahasia besar yang selama ini kami sembunyikan darimu.”
Rangga menatap map itu dengan penasaran. “Rahasia apa?”
Darius membuka map tersebut dan menunjukkan beberapa dokumen serta foto-foto lama. “Ini adalah catatan tentang sejarah keluargamu—tentang hubungan kami dengan kelompok tertentu.”
Rangga merasa bingung. “Kelompok apa?”
“Kelompok ini memiliki kekuatan dan pengaruh besar dalam dunia bisnis dan politik,” kata Darius menjelaskan. “Mereka tidak segan-segan melakukan hal-hal ekstrem untuk mencapai tujuan mereka.”
“Apa hubungannya dengan aku?” tanya Rangga semakin penasaran.
“Karena kau adalah bagian dari garis keturunan ini,” jawab Kenzo tegas. “Mereka percaya bahwa kau memiliki potensi untuk menjadi pemimpin mereka.”
Rangga terkejut mendengar penjelasan itu. “Aku? Pemimpin? Tapi aku tidak tahu apa-apa tentang semua ini!”
“Justru itu masalahnya,” kata Darius dengan nada serius. “Mereka ingin mengontrolmu—dan jika perlu, mereka tidak akan ragu untuk menggunakan kekerasan.”
### Menggali Rahasia
Rangga merasa terjebak dalam situasi yang semakin rumit. Dia ingin melindungi keluarganya, tetapi dia juga merasa tidak nyaman dengan semua rahasia ini.
“Kenapa kalian tidak memberitahuku sebelumnya?” tanya Rangga dengan nada kesal.
“Kami ingin melindungimu,” jawab Kenzo lembut. “Kami takut jika kau tahu lebih banyak, kau akan menjadi target mereka.”
Rangga merasa marah dan bingung sekaligus. Dia ingin tahu lebih banyak tentang siapa dirinya sebenarnya, tetapi dia juga tidak ingin terlibat dalam konflik berbahaya.
“Aku butuh waktu untuk berpikir,” ucapnya pelan sambil meninggalkan ruangan.
Dia berjalan ke taman belakang rumah, mencoba menenangkan pikirannya. Hujan baru saja reda, dan udara terasa segar meskipun suasana hatinya kelam.
Saat duduk di bangku taman, Rangga melihat sekeliling—semua kenangan indah bersama keluarga terasa samar-samar kini. Dia merasa seperti orang asing dalam hidupnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayang-Bayang Kehidupan ( Belum Revisi )
Fiksi Remaja**Spoiler: "Bayang-Bayang Kehidupan"** Rangga Putra Alamsyah, seorang CEO sukses, mengalami kematian tragis saat menyelamatkan seorang anak kecil. Namun, ia tidak mati seperti yang diharapkan. Sebaliknya, jiwanya terbangun dalam tubuh Elian, seorang...