<8>

198 10 1
                                        

"Academy akan di mulai beberapa hari kan?" Tanya seorang gadis bersurai ungu.

"Ya, beberapa hari lagi akan di mulai. Ku harap tak ada yang mengacau lagi" jawab Seorang Gadis bersurai Oranye.

Sang gadis Bersurai Ungu terkekeh "kau masih ingat saja"

"oh ya, Leone. apa kau masih mempunyai batu kristal nya?" tanya gadis Bersurai Oranye.

"oh, aku masih punya. Liselotte, masih punya juga kan?" ujar Leone pada Liselotte.

"Masih, begitu banyak monster-monster yang bermunculan. tapi ada untung nya juga" ujar Liselotte dengan kekehan kecil.

"ya begitulah kehidupan, ada untung ada rugi"

ฅ^•ﻌ•^ฅ

sring

"eh?"

"Mori?"

"hah?!" Mori yang melamun tersentak kaget mendengar suara panggilan Namanya.

"Euphy, kau membuat kaget!" ujar Mori menatap kesal Euphy.

Euphy menaikan satu alisnya "bukankah salah mu yang melamun? jangan mencari kesalahan orang lain kalau dirimu lah yang bersalah, aku hanya membantu"

Mori memutar bola matanya malas "ya ya ya, terserah lah apa kata mu"

Euphy melempar kertas kepada Mori, Mori mengambil kertas itu. ia menatap kesal ke arah Euphy, lalu membaca kertas yang Euphy lempar.

"hee? Aku lagi yang mengerjakannya?" tanya Mori yang tidak sudi.

"jangan mengeluh, kau saja yang waktu itu belum selesai. dan yang menyelesaikan nya saja Elyn"

"Ayolah! yang waktu itu saja aku sudah lelah! kau saja yang memberikan nya terlalu banyak!" Protes Mori tak mau di salahkan.

"terlalu banyak? itu cuma 38 lembar kertas yang harus kau isi, sedangkan yang lain? banyak" ujar Euphy.

"memangnya berapa banyak yang lain isi?" tanya Mori penasaran.

"Kerlyn, 157 lembar. Sheila, 156 lembar. Elyn, 275 kembar. Prisha, 167 lembar. Sehrish, 278 lembar dan aku 290 lembar" jelas Euphy yang membuat Mori menganga.

"yang benar saja!"

"fakta nya, dan yang ku berikan pada mu itu hanya 55 lembar. harus selesai Minggu depan" ucap Euphy melenggang pergi dari sana.

"mati aku.."

(=^・ェ・^=)

di sebuah asrama yang terlihat mewah dan megah, dan di satu kamar yang rapi dan elegan.

terlihat seorang Gadis dengan Surai pirang nya duduk sambil menikmati teh, manik biru miliknya menatap ke arah jendela kamar yang langsung berhadapan dengan taman.

"beberapa hari lagi Akademi akan di mulai, aku jadi tak sabar!" ucap nya dengan penuh semangat.

"kalau saja aku bisa dekat dengan Pangeran Arash..hah... Celsi! itu! dia benar-benar membuat ku ingin memutilasi nya dengan sihir ku! huh!"

𝙇𝙄𝙏𝙏𝙇𝙀 𝙎𝙄𝙎𝙏𝙀𝙍 •.:°❀×𝑻𝒉𝒆 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓×❀°:.• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang