Sampai dikantin, Calum mengamati setiap sudut kantin "Ah, itu mereka Kay" Ucapnya sembari menunjuk meja kantin paling ujung.
Ya, disana ada 2 orang lelaki yang sedang tertawa bahagia seperti orang idiot. "Ayo" Calum meraih tanganku dan berjalan ke meja sahabatnya itu
"Aye, wassup guys!" Sapa Calum kepada mereka. Kedua sahabat Calum berdiri lalu mereka ber 3 berpelukan ala lelaki. "Aye Cal, baru 3 hari bersekolah disini kau sudah mendapatkan kekasih. Kau memang pandai Cal" Ucap lelaki berambut merah itu sembari menepuk pundak Calum
"Shut up Mike, she's not my girl" Jawab Calum dan tersenyum kearahku. "She's my classmate, Kayla" Lanjut Calum. "Wow kau menang banyak Cal" Ucap lelaki berambut merah itu
"Cal" Bisik ku kepada Calum. Calum langsung menoleh "Oh Kay, dia itu Michael Clifford" Ucap Calum sembari menunjuk lelaki berambut merah itu. Michael tersenyum kepadaku dan aku membalas senyuman nya
"Where's Ashton?" Tanya Calum pada Michael. Michael hanya menggelengkan kepala nya. "Dan dia Luke Hemmings" Ucap Calum sembari menunjuk lelaki berambut spike dengan lip ring nya itu. Dia sedari tadi memperhatikan ku dengan tatapan yang tajam
Aku tersenyum padanya, tapi ia sama sekali tidak membalas senyumku, melainkan menatapku dengan tatapan tajam. Lalu Calum duduk di samping Michael. Aku diam. Disini hanya ada 4 kursi, berarti aku harus duduk disamping Luke
Aku menarik nafas dan mendaratkan bokong ku di kursi kosong sebelah Luke. Baru saja aku duduk, Luke langsung berdiri dan lagi lagi dia menatapku tajam. "Aku ada urusan. Ingat Cal, aku tidak mau menunggu seperti kemarin saat pulang sekolah" Ucap Luke dan pergi meninggalkan kami semua
"Ada apa dengan nya?" Tanya Calum sembari melahap nachos milik Michael. "Hey itu milik ku bodoh!" Michael langsung mengambil piring nachos nya dan pindah tempat duduk menjadi disebelahku
"Mungkin dia sedang mengalami masa pubertasnya" Lanjut Michael. "Kapan sifat idiot mu itu ilang Mike?" Jawab Calum sembari melipat kedua tangan nya didepan dadanya. Aku hanya diam dan mendengarkan percakapan mereka berdua. Entahlah aku memikirkan sikap Luke padaku tadi
"Kay, why you don't talk much?" Tanya Calum. Aku menatap Calum. "What?" Jawabku lemas. "Kau sakit ya?" Tanya lagi. Aku hanya menggelengkan kepala ku
- 30 minutes later -
"Okay, bel sudah berbunyi sebaiknya aku ke kelas sekarang" Ucap Michael sembari bangun dari kursi nya. "Aku juga akan ke kelas" Jawab Calum. "Bye!" Ucap Michael sembari melambaikan tangan nya. "Bye!" Balasku dan Calum berbarengan
Aku dan Calum langsung berjalan meninggalkan kantin dan berjalan menuju kelas. Dari kejauhan aku melihat Luke yang sedang menatap ku dan Calum. Luke sedang bersandar di dinding menggunakan earphone putih sembari melipat kedua tangan nya di depan dadanya
"Hey mate!" Sapa Calum kepada Luke saat sampai di depan kelas physics. "Hey Cal! Kenapa kau masih diluar? Oh, kau ingin mengajak ku kabur ya?" Ucapnya sembari tertawa pelan. Tuhan, dia manis sekali saat tertawa seperti itu
"You know me so well, Luke" Jawab Calum sembari tertawa. "Haha no Luke, aku siswa baru disini dan aku tidak mau melakukan hal bodoh seperti waktu itu" Lanjut Calum masih sembari tertawa. "Haha thats good, jadi kau tidak akan terancam DO untuk kedua kali nya" Jawab Luke
Lagi lagi ia tertawa dan memperlihatkan gigi nya yang putih itu (di mulmed)
Luke sama sekali tidak menatapku, melirik ku saja tidak. Mungkin Luke tidak menganggapku ada disini. "Cal aku duluan ya?" Bisik ku pada Calum. Mendengar ucapanku, Luke langsung menatapku tajam
"Wait. Luke, aku duluan ya. Bye!" Ucap Calum lalu ia meraih tanganku dan meninggalkan Luke sendirian. "Bye mate!" Jawabnya sedikit berteriak
------
Aku sedang berjalan ke parkiran bersama Calum. Sekarang sudah jam pulang sekolah. "Kau pulang dengan siapa?" Tanya Calum. "Mom" Jawabku sembari membalas messages dari Mom
"Alright, aku duluan ya. See you tomorrow kay!" Ucap nya dan tersenyum kepadaku, lalu ia berlari menghampiri sahabatnya itu. "Bye, see you" Jawabku sembari tersenyum
Aku melihat Luke, Michael dan laki laki yang menggunakan bandana merah itu sedang bersandar dimobil range rover berwarna hitam. Sama seperti tadi, Luke masih menatapku dengan tatapan tajam
Aku terus memperhatikan mereka, aku melihat Luke tertawa lepas disana, manis sekali. Apa tidak bisa dia memberikan tawa itu untuk ku? Oh stop Kay!
- 05.45 pm -
'Aku bosan' gumamku dalam hati. Akhirnya aku mengganti bajuku, aku mengenakan baju putih polos, skinny jeans hitam dan menggunakan sepatu converse. Aku turun kebawah dan menghampiri Mom yang sedang menonton TV. "Kau mau kemana Kay?" Tanya Mom saat aku duduk disebelahnya
"Aku bosan dirumah. Mungkin aku akan ke starbucks" Jawabku sembari menguncir rambut panjang ku. "Alright, sebelum makan malam kau sudah harus ada di rumah" Jawab Mom.Aku mengangguk dan mencium pipi Mom "Bye Mom" Ucapku dan berjalan keluar rumah
Aku memilih untuk jalan kaki, aku malas jika membawa mobil. Lagi pula starbucks tidak terlalu jauh dari rumahku
- 5 minutes later -
Aku langsung masuk kedalam starbucks dan memesan Caramel Frap itu kesukaan ku. Lalu aku menyipitkan mataku, mencari meja kosong
Deg
Aku melihat seseorang sedang duduk memakai hoodie berwarna hitam dan menggunakan earphone. Itu.... Luke
Sedang apa dia disini? Kenapa dia ada dimana mana? Dan sial nya, meja yang kosong itu persis disebelah meja Luke. 'Shit' gumam ku dalam hati. Aku melepas kunciran rambutku berusaha menutupi wajahku dan berjalan melewati Luke
Luke's pov
Aku melirik seorang wanita yang berjalan melewati ku, sepertinya ia berusaha menutupi wajahnya. Aku seperti mengenal nya. Rambutnya, lekuk tubuh nya dan cara berjalan nya. Aku memutar badanku menoleh kebelakang untuk melihat wanita itu. Shit, dia pandai sekali, dia duduk tepat dibelakangku, sepertinya ia sengaja. Who cares? Aku kembali meneguk Caramel Ribbon Crunch milik ku
Deg
Suara batuk itu...
Wanita dibelakang ku itu.... Kayla?
Walaupun aku tidak pernah bicara dengan nya, aku tahu suaranya. Aku berdiri, menatap wanita itu dari belakang dan aku berjalan kearahnya dan.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rejects✖ luke hemmings
FanfictionSikapnya yang sulit ditebak membuatku jatuh cinta padanya