Di sebuah desa kecil yang tenang, hiduplah seorang pemuda bernama Yangyang. Ia tinggal sendirian di rumah tua yang sudah diwarisi dari nenek moyangnya. Rumah itu berdiri di pinggir hutan, tempat di mana suara angin dan dedaunan sering berbisik di malam hari.
Salah satu hal yang paling aneh dari rumah Yangyang adalah jendela kamarnya yang selalu terbuka, apa pun cuacanya. Orang-orang desa sudah sering memperingatkannya untuk menutup jendela saat malam hari, tetapi Yangyang selalu mengabaikannya. "Jendela ini sudah terbuka sejak dulu," katanya. "Dan akan selalu terbuka."
Tetangga-tetangganya mulai merasa khawatir, terutama ketika mereka sering mendengar suara aneh dari rumah itu di malam hari-suara langkah kaki, bisikan-bisikan, dan kadang suara tawa pelan yang terdengar menakutkan.
Suatu malam, seorang pemuda bernama Jisung, yang bekerja sebagai pengantar surat, harus mengantarkan paket ke rumah Yangyang. Saat itu hujan turun deras, dan suara petir menggema di langit. Saat tiba di rumah Yangyang, Jisung merasakan hawa dingin menusuk tulang. Jendela kamar Yangyang, seperti biasa, terbuka lebar. Jisung mencoba mengintip ke dalam, namun ruangan itu gelap dan kosong.
Jisung mengetuk pintu, tapi tidak ada yang menjawab. Setelah menunggu beberapa saat, ia memutuskan untuk meninggalkan paket di depan pintu. Namun, sebelum berbalik, Jisung mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Ia berbalik dengan cepat, tapi tidak ada siapa-siapa. Hanya jendela kamar yang tetap terbuka lebar, seakan mengundangnya untuk mendekat.
Dengan rasa penasaran, Jisung mendekati jendela. Angin dingin berhembus dari dalam rumah, membawa serta bau lembab yang aneh. Ketika Budi mencoba melongok lebih dekat, tiba-tiba ia mendengar bisikan, "Masuklah..."
Jisung mundur ketakutan. Ia berlari meninggalkan rumah itu dengan perasaan gelisah yang tak bisa ia jelaskan.
Esok harinya, kabar mengerikan terdengar di seluruh desa. Yangyang ditemukan tewas di kamarnya dengan wajah penuh ketakutan, seolah-olah ia melihat sesuatu yang sangat mengerikan sebelum menghembuskan napas terakhirnya. Anehnya, jendela kamarnya tetap terbuka lebar, meskipun semua pintu dan jendela lain di rumah itu terkunci rapat dari dalam.
Sejak kematian Yangyang, jendela itu tidak pernah tertutup. Bahkan, banyak yang mengklaim melihat bayangan seseorang berdiri di jendela itu pada malam hari, seolah-olah ada sesuatu atau *seseorang* yang menunggu di balik kegelapan hutan.
Orang-orang desa percaya, jendela itu adalah pintu gerbang ke dunia lain. Dunia di mana arwah yang penasaran masih berkeliaran, mencari mereka yang cukup berani atau bodoh untuk menjawab panggilan dari jendela yang selalu terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HORROR STORY K-IDOL
HorrorKalian pecinta horror dengan cast para idol korea? Maka bacalah cerita HORROR STORY K-IDOL milik ku mungkin sebagian dari kalian akan ada yng takut tidur sendiri, pulang sendiri, dan juga lain nya tapi kalau tidak maaf aku bukan cenayang ataupun ind...