Lilin yang tak padam

2 2 0
                                    

Di sebuah desa kecil yang jauh dari keramaian kota, terdapat sebuah rumah tua yang sudah lama ditinggalkan. Konon, rumah itu dulunya dihuni oleh seorang nenek tua yang dikenal sebagai dukun. Setelah kematiannya yang misterius, rumah tersebut ditinggalkan, dan desa itu mulai menyebarkan cerita-cerita menyeramkan tentangnya.

Jihyo, seorang gadis muda yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sedang berlibur di desa tersebut bersama teman-temannya. Mereka mendengar cerita tentang rumah tua itu dari penduduk setempat. Namun, berbeda dengan teman-temannya yang ketakutan, Jihyo merasa tertarik untuk menyelidikinya.

"Yah, bagaimana kalau kita pergi ke sana malam ini?" ujar Jihyo dengan senyum berani.

"Apa kamu gila? Orang-orang di sini bilang kalau ada lilin yang selalu menyala di rumah itu, dan siapapun yang melihatnya tidak akan pernah kembali," jawab salah satu temannya dengan wajah pucat.

Namun, Jihyo sudah memutuskan. Rasa penasaran mendorongnya untuk pergi ke sana sendirian malam itu, meskipun teman-temannya mencoba mencegahnya.

Malam itu sangat gelap, hanya diterangi oleh cahaya bulan yang samar-samar. Jihyo membawa senter kecil dan berjalan menuju rumah tua yang kini berdiri seperti bayangan gelap di kejauhan. Saat dia sampai di depan pintu rumah, udara tiba-tiba menjadi lebih dingin, dan bulu kuduknya meremang. Tapi dia tetap melangkah masuk.

Rumah itu sangat sepi, dengan debu tebal yang menutupi lantai dan bau apek yang menyeruak di udara. Tapi yang paling menarik perhatiannya adalah sebuah lilin kecil yang menyala di tengah-tengah ruangan. Lilin itu tidak tampak seperti lilin biasa—apinya tenang dan stabil, seolah-olah tidak terpengaruh oleh angin yang datang dari jendela yang terbuka.

Jihyo mendekati lilin itu dengan hati-hati. Cahaya lilin memancarkan aura yang aneh, membuat bayangannya sendiri tampak lebih besar dan bergerak-gerak di dinding. Saat dia memandang lebih dekat, dia menyadari sesuatu yang aneh—lilin itu tidak mencair, tidak ada lelehan lilin di sekitarnya.

Perlahan, suasana di ruangan itu berubah. Suara-suara bisikan mulai terdengar, seperti berasal dari sudut-sudut gelap ruangan. Jihyo merasakan sesuatu yang mengawasinya, dan ketika dia berbalik, pintu yang tadi terbuka perlahan menutup dengan sendirinya, menimbulkan suara berderit yang panjang.

Jihyo terdiam, matanya terpaku pada lilin. "Apa ini...?" gumamnya.

Tiba-tiba, dari lilin itu, muncul sosok bayangan hitam yang semakin besar dan mengerikan. Sosok itu tidak memiliki wajah, hanya bentuk gelap dengan mata merah menyala. Sosok tersebut mendekat ke Jihyo, dan suara-suara bisikan itu berubah menjadi tawa yang mencekam.

Jihyo mencoba berlari, tapi kakinya terasa berat, seolah-olah ada kekuatan yang menahannya. Bayangan itu semakin dekat, sampai akhirnya lilin itu padam, dan seluruh ruangan berubah menjadi gelap gulita.

Dalam kegelapan, Jihyo mendengar suara pelan di telinganya, "Kau tidak seharusnya datang ke sini..."

Esok paginya, teman-teman Jihyo mencarinya, tapi yang mereka temukan hanya lilin yang masih menyala di tengah ruangan. Tidak ada jejak Jihyo di mana pun. Lilin itu terus menyala, meski tidak ada satu pun angin atau api yang bisa memadamkannya.

Dan sejak malam itu, lilin di rumah tua itu tak pernah padam, seperti peringatan abadi akan hilangnya seorang gadis yang terlalu penasaran.

HORROR STORY K-IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang